Definisi Pengangguran Pengangguran di Indonesia 1984-2008

dalam Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas mengacu pada the labor force concept yang disarankan ILO International Labor Organization. Secara skematis konsep tersebut digambarkan sebagai berikut: Sumber: BPS 2008 Gambar 5 Diagram Ketenagakerjaan

2.2. Persistensi Pengangguran dan

Hysteresis Blanchard dan Summer 1986 menyatakan bahwa the existence of hysteresis should not be confused with persistence. Persistence implies that, although the speed of adjustment towards the equilibrium level is slow, unemployment shows mean reversion. Thus persistence is a special case of the natural rate hypothesis in which unemployment is a near-unit root process. Under hysteresis, macroeconomic policy would have permanent effects on unemployment. If persistence were the prevailing case it would have long lasting but not permanent effects. Persistensi pengangguran terjadi manakala penyesuaian adjustment terhadap tingkat kesetimbangan berjalan dengan lambat. Pernyataan ini sesuai dengan Elmeskov 1993 yang menyatakan bahwa the adjustment towards equilibrium takes time and the adjustment process may be complicated. Walaupun dengan adjustment yang lambat, tingkat pengangguran yang berada Penduduk Bukan Usia Kerja Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Pengangguran Mengurus RT Sedang Bekerja Sementara Tidak Bekerja Mempersiapkan Usaha Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan Sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja Mencari Pekerjaan Bekerja Sekolah Cacat Jasmani pada kondisi persisten memiliki kecenderungan untuk dapat kembali ke tingkat pengangguran alamiahnya mean reversion. Equilibrium rate menurut Elmeskov 1993 adalah natural rate tingkat pengangguran alamiah. Kondisi ini perlu dibedakan dengan hysteresis yang merupakan kondisi fluktuasi dalam pasar tenaga kerja yang memiliki dampak yang permanen terhadap tingkat pengangguran. Menurut Mankiw 2003, hysteresis adalah teori yang menyatakan bahwa resesi dapat mempengaruhi tingkat pengangguran alamiah secara permanen. Hysteresis merupakan suatu proses unit root tidak stasioner sedangkan persistensi pengangguran disebut sebagai near unit root dan memiliki kecenderungan untuk mean reversion. Mean reversion dalam ekonometrika adalah suatu series jika fluktuasi cenderung kembali ke nilai rata-rata dan varian cenderung bersifat konstan. 2.3. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran Regional Sub bab berikut memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab pengangguran regional yang terdiri dari labor supply, labor demand, dan mekanisme upah sebagai market clearing.

2.3.1. Perubahan Demografi

Berdasarkan berbagai literatur sebelumnya, perubahan demografi dapat dikategorikan berdasarkan: struktur umur, gender, pendidikan, angkatan kerja, migrasi dan latar belakang keluarga. Tiap-tiap faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: - Struktur umur: Pengangguran usia muda 15-24 kerap menjadi fokus perhatian para pembuat kebijakan dan peneliti. Pada umumnya yang terjadi adalah tingkat pengangguran usia muda lebih tinggi dibandingkan pengangguran usia dewasa. Hal ini disebabkan karena tingginya frekuensi dalam pergantianpencarian kerja pada kelompok umur tersebut dan didukung dengan kurangnya pengalaman dan keahlian mereka. - Gender: Berdasarkan jenis kelamin, angkatan kerja terbagi menjadi angkatan kerja pria dan wanita. Pria pada umumnya memikul tanggung jawab utama untuk menghidupi keluarga. Oleh karena itu menurut Chuang dan Lai 2007