II.TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan pengangguran secara umum serta teori-teori yang berhubungan dengan
faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran di tingkat regional yang selanjutnya mengarah pada kondisi yang menyebabkan persistensi. Selain itu, juga
mencakup tentang penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis yang dibuat berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan penelitian ini.
2.1. Definisi Pengangguran
Menurut BPS, konsep dan definisi penduduk usia kerja adalah mereka yang berdasarkan golongan umurnya sudah bisa diharapkan untuk bekerja. Di
Indonesia digunakan batasan umur 15 tahun sebagai batas seseorang dianggap mulai bisa bekerja. Jadi penduduk usia kerja adalah penduduk yang telah berusia
15 tahun atau lebih. Penduduk usia kerja terbagi menjadi dua kelompok besar yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Penduduk bukan angkatan kerja,
adalah penduduk usia kerja 15 tahun ke atas yang tidak termasuk ke dalam angkatan kerja. Golongan ini secara ekonomi memang tidak aktif
non-economically active population. Kegiatan mereka biasanya adalah sekolah, mengurus rumah tangga, pensiun, dan cacat jasmani. Sementara angkatan kerja
didefinisikan sebagai jumlah orang yang bekerja dan orang yang menganggur. Menurut BPS, bekerja didefinisikan sebagai kegiatan dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu dan tidak boleh terputus.
Seseorang dikatakan menganggur atau mencari pekerjaan apabila termasuk penduduk usia kerja yang; 1 tidak bekerja, atau 2 sedang mencari pekerjaan
baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah pernah berkerja, atau 3 sedang mempersiapkan suatu usaha, atau 4 yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan, atau 5 yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat
pengangguran didefinisikan sebagai persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja. Secara keseluruhan konsep statistik ketenagakerjaan yang digunakan
dalam Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas mengacu pada the labor force concept yang disarankan ILO International Labor Organization. Secara
skematis konsep tersebut digambarkan sebagai berikut:
Sumber: BPS 2008
Gambar 5 Diagram Ketenagakerjaan
2.2. Persistensi Pengangguran dan
Hysteresis
Blanchard dan Summer 1986 menyatakan bahwa the existence of hysteresis should not be confused with persistence. Persistence implies that,
although the speed of adjustment towards the equilibrium level is slow, unemployment shows mean reversion. Thus persistence is a special case of the
natural rate hypothesis in which unemployment is a near-unit root process. Under hysteresis, macroeconomic policy would have permanent effects on
unemployment. If persistence were the prevailing case it would have long lasting but not permanent effects. Persistensi pengangguran terjadi manakala penyesuaian
adjustment terhadap tingkat kesetimbangan berjalan dengan lambat. Pernyataan ini sesuai dengan Elmeskov 1993 yang menyatakan bahwa the adjustment
towards equilibrium takes time and the adjustment process may be complicated. Walaupun dengan adjustment yang lambat, tingkat pengangguran yang berada
Penduduk
Bukan Usia Kerja
Usia Kerja
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Pengangguran Mengurus RT
Sedang Bekerja
Sementara Tidak Bekerja
Mempersiapkan Usaha
Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
Sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja
Mencari Pekerjaan
Bekerja Sekolah
Cacat Jasmani