Tabel 7. Jumlah Dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frekuensi Persentase
Tamat SD Tamat SMP
Tamat SLTA DiplomaPT
9 1
5 60
6,67 33,33
Jumlah 15
100
Tabel 7 ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan responden masih sangat rendah karena lebih dari 60 responden berpendidikan SD dan SMP.
Rendahnya pendidikan ini disebabkan kondisi ekonomi masa lalu yang tidak mendukung untuk mendapatkan pendidikan yang lama, selain itu adanya
anggapan bahwa hanya dengan tamat SD saja sudah bisa mencari uang atau mendapatkan uang.
Seharusnya tingkat pendidikan yang rendah ini dapat diimbangi dengan pelatihan terhadap suatu inovasi baru dan adanya penyuluhan produksi dan
manajemen yang diberikan kepada petani garam rakyat.
3. Jumlah Anggota Keluarga Responden
Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir semua petani garam rakyat sudah berkeluarga. Jumlah anggota keluarga berkisar antara 1-10 orang,
tanggungan tersebut terdiri dari istri dan anak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Dan Persentase Responden Menurut Tanggungan Jumlah anggota
keluarga Jumlahorang
Persentase 0 - 2
3 - 4 5 - 6
7 - 8 9 - 10
1 6
5 2
1 6,67
40 33,33
13,33 6,67
Jumlah 15
100
Tabel 8 menunjukan bahwa responden memiliki tanggungan yang cukup banyak. Dari rata-rata jumlah tanggungan responden Desa Bontokape dan Desa
Donggobolo jumlah tanggungan mereka adalah memiliki 5 orang tanggungan dalam keluarga.
Tabel 8 menunjukan kelompok tanggungan terbanyak adalah pada kelompok tanggungan 3 - 4 yaitu 6 responden atau 40 persen dan 5 - 6 yaitu
5 responden atau 33,33 persen hal ini menunjukan banyaknya jumlah tanggungan yang dimiliki mengandung indikasi bahwa jumlah pengeluaran untuk memenuhi
kebutuhan mereka menjadi lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki lebih sedik tanggungan, jumlah terkecil adalah pada kelompok
tanggungan 0 - 2 dan 9 - 10 yaitu masing-masing 1 reponden atau 6,67 persen dari keseluruhan responden.
Namun begitu tidak semua dari tanggungan tersebut menjadi tanggungan penuh, artinya bahwa tidak semua anggota keluarga itu memiliki usia produktif,
tapi sebagian dari anggota keluarga tersbut sudah bisa bekerja atau mendapatkan penghasilan. Dengan adanya anggota keluarga pada usia produktif ini, tenaga
kerja menjadi tersedia dari dalam keluarga tersebut. Secara tidak langsung memiliki nilai tambah dari banyaknya anggota keluarga sehingga dapat membantu
dalam kegiatan usaha garam keluarga, baik mulai dari penyiapan lahan, pengelolaan sampai panen dan pemasaran. Seperti yang banyak dilakukan oleh
responden dimana mereka banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Namun pada umumnya, tidak semua anggota keluarga yang produktif ini dapat
membantu secara penuh kegiatan usaha pegaraman dalam keluarganya. Baik itu yang masih melanjutkan sekolah, mendapatkan pekerjaan dalam bidang lain,
maupun yang tidak bekerja pengangguran tersembunyi. Sehingga hal ini menunjukan bahwa banyaknya anggota keluarga yang dimiliki responden tidak
memberikan nilai tambah dalam usaha pengaraman. Adanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup ini berdampak besar bagi kesejateraan keluarga
responden didaerah penelitian
4. Pengalaman Bertani Garam Rakyat