Faktor –faktor yang mempengaruhi produksi

musim kemarau dan pekerjaan persiapan adalah berupa memperbaiki kembali semua saluran, tanggul-tanggul kolam pengaraman, pintu-pintu air lautgaram dari satu kolam ke kolam lainnya, memperbaiki dasar tanah dengan mengeraskan dasar lahan petak atau kolam garam, membersihkan dari lumpur dan kotoran-kotoran kolam – kolam kristalisasi tempat pencucian dan pengeringan garam, persiapan penempatan kembali pompa air laut jika diperlukan dan kincir angin, mempersiapkan alat pengambil kristal garam penggarauk. Pekerjaan persiapan ini dilakukan pada demplot yang dioperasikan sebelumnya.  Manajemen air laut untuk memperoleh air laut yang cukup sepanjang musim kemarau, melakukan pemeliharaan saluran air.  Melaksanakan sistem penguapan dan kristalisasi.  Melakukan pengawasan atau pengecekan kadar garam kepekaan air laut, pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat Baumemeter Be.  Melakukan pemanenan garam yang sudah cukup tua kadar garam tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan waktu kristalisasi sebaiknya dibiarkan selama 5 hari di kolam pengkristalan. Selain itu di upayakan agar garam yang dipanen tidak tercampur tanah atau lumpur.  Melakukan pembilasan atau pencucian garam setelah dipanen. Hal ini perlu dilakukan agar garam bersih dari kotoran tanah atau lumpur. Pencucian harus dilakukan dengan larutan garam pekat dapat dilakukan dengan menggunakan air laut sisa kristalisasi.  Melakukan penirisan garam di tempat pengeringan agar kadar air turun, kadar air garam yang rendah akan meningkatkan mutu garam.

C. Faktor –faktor yang mempengaruhi produksi

Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi garam adalah sebagai berikut : 1 lahan tambak garam yang merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi produk garam rakyat. Secara umum dikatakan,semakin luas lahan yang digarap ditanami, semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Ukuran lahan tambak garam dapat dinyatakan dengan hektar ha atau are; 2 tenaga kerja dalam hal ini petani garam merupakan faktor penting dalam proses produksi garam. Tenaga kerja harus mempunyai kualitas berpikir yang maju dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian produk garam yang bagus sehingga nilai jual tinggi. Penggunaan tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Usaha petani garam yang mempunyai ukuran lahan berskala kecil biasanya menggunakan tenaga kerja keluarga. Lain halnya dengan usaha petani garam berskala besar. Selain menggunakan tenaga kerja luar keluarga, juga memiliki tenaga kerja ahli; 3 modal, setiap kegiatan dalam mencapai tujuan membutuhkan modal apalagi kegiatan proses produksi. Dalam kegiatan proses tersebut modal dapat dibagi menjadi 2 bagian , yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan dimana biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja; 4 teknologi, dalam meningkatkan mutu garam, meliputi teknologi pengelolaan lahan, teknologi kristalisasi dan peralatan lain seperti kincir dan pompa, Teknologi pasca produksi meliputi teknologi pemurnian yaitu pencucian garam untuk membersihkan kotoran yang terkandung dalam garam berupa pasir dan lumpur serta untuk mengurangi kadar ion – ion seperti Ca, Mg, dan SO 4 . Serta Ion-ion dan senyawa tak larut lainnya; 5 manajemen, dalam usaha petani garam, peranan manajemen menjadi sangat penting dalam mengelola produksi garam rakyat, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi.

D. Kinerja dan Evaluasi Kerja.