Gambar 4. Kerangka pikir kajian
2. Pengolahan dan Analisis Data
Pengaruh luas lahan petani garam rakyat yang ada di Kabupaten Bima terhadap produktivitas, mutu dan kinerja finansial dilakukan analisis keragaman
ANOVA, sebelum data diolah dilakukan uji homogenitas data dengan bantuan software SPSS. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Produktivitas
Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas pada luas lahan yang berbeda Ha : terdapat perbedaan produktivitas pada luas lahan yang berbeda
b. Mutu
Ho : tidak terdapat perbedaan Kadar Garam per 10ml air laut pada luas lahan yang berbeda
Ha : terdapat perbedaan Kadar Garam per 10 ml air laut pada luas lahan yang berbeda
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Evaluasi kinerja Pengumpulan Data
Tabulasi data Data Primer
Kuesioner Diskusi
Data Sekunder Data dari BPS, BAPPEDA,
Stasiun Meteorologi Sultan M. Salahuddin Bima, Dinas
Kelautan dan Perikanan.
Kinerja Usaha Petani Garam Rakyat Produktivitas dan Mutu
Kinerja finansial TC, TR, Pd, RC ratio
c. Pendapatan
Ho : tidak terdapat perbedaan pendapatan pada luas lahan yang berbeda Ha : terdapat perbedaan pendapatan pada luas lahan yang berbeda
d. RC ratio
Ho : tidak terdapat perbedaan RC ratio pada luas lahan yang berbeda Ha : terdapat perbedaan RC ratio pada luas lahan yang berbeda
3. Pengamatan dan Pengukuran
a. Pendapatan Per Ha Usaha Petani Garam Rakyat
Pendapatan usaha petani garam merupakan selisih antara total penerimaan dan total biaya, usaha petani garam dapat dirumuskan sebagai berikut.
Pd = TR – TC
TR = Y. Py TC = FC + VC
Di mana : Pd : pendapatan usaha
TR : total penerimaan TC : total biaya
FC : biaya tetap VC : biaya variabel
Y : produksi yang diperoleh dalam suatu usaha Py : harga Y
b. RC ratio
Analisis Return Cost RC ratio merupakan perbandingan ratio atau nisbah antara penerimaan revenue dan biaya cost. Pernyataan tersebut dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
A = RC Py x Y
FC + VC dimana :
A : RC ratio R : penerimaanrevenue
C : biaya cost Py : harga output
Y : output FC : biaya tetap fixed cost
VC : biaya variabel variabel cost
Kriteria keputusan : RC 1, usaha petani garam untung
RC 1, usaha petani garam rugi R C = 1, usaha petani garam impas tidak untung tidak rugi
c. Pengukuran Produktivitas Usaha Petani Garam Rakyat
Ukuran produktivitas usaha petani garam rakyat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
Produksi Produktivitas =
TonHa Luas Lahan
Produksi dalam Ton Luas Lahan dalan Ha
d. Pengukuran Mutu produk Garam Rakyat
Mutu garam rakyat pada penelitian ini ditentukan oleh: 1. Kadar garam air laut
2. Kadar Nacl 3. Warna butiran garam secara visual
4. Diameter kristal secara visual
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum Kabupaten Bima
1. Geografi dan Iklim
Kabupaten Bima merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB. Terletak pada 118
o
44” – 119
o
22” Bujur Timur dan 08
o
08” – 08
o
57” Lintang Selatan. Kabupaten Bima berada pada bagian paling timur pulau Sumbawa, diapit
oleh Kabupaten Dompu disebelah Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur di sebelah Timur, dan Laut Flores di sebelah Utara serta Samudera Hindia di sebelah
Selatan. Gambar peta wilayah dan batas wilayah Kabupaten Bima dapat dilihat pada Gambar 5.
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bima
Gambar 5. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bima.
Kabupaten Bima terdiri dari 177 desa. Sebanyak 35 desa merupakan desa pesisir, yaitu desa yang berada di pinggir laut. Sementara 142 desa lainnya berada
di wilayah lembah atau pegunungan. Luas wilayah Kabupaten Bima adalah 4.374,65 km
2
yang terdiri dari 7,22 persen lahan sawah dan 92,78 persen bukan lahan sawah, yang dapat dilihat pada
Gambar 6 dan Tabel 1.
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bima
Gambar 6. Peta Tutupan lahan Wilayah Kabupaten Bima Tahun 2009
Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Bima Menurut Kecamatan Tahun 2008
– 2009
No. Kecamatan
Jenis Tanah
Lahan Sawah Lahan Bukan sawah
Jumlah 2008
2009 2008
2009 2008
2009
1
2 3
4 5
1
Monta 2.915
2.975 20.026
19.966 22.941
22.941
2 Parado
8.67 8.75
21.292 21.284
22.159 22.159
3 Bolo
1.993 1.993
8.148 8.148
10.141 10.141
4 Mada Pangga
3.764 3.764
15.145 15.145
18.909 18.909
5 Woha
2.642 2.642
4.883 4.883
7.525 7.525
6 Belo
1.437 1.447
5.369 5.359
6.806 6.806
7
Palibelo 1.903
1.903 6.521
6.521 8.424
8.424
8
Langgudu 2.021
2.059 26.377
26.339 28.398
28.398
9 Wawo
1.776 1.775
11.841 11.842
13.617 13.617
10 Lambitu
4.60 4.60
8.370 8.370
8.830 8.830
11 Sape
1.894 1.894
22.559 22.559
24.453 24.453
12 Lambu
1.958 1.958
35.454 35.454
37.412 37.412
13
Wera 1.346
1.706 37.854
37.494 39.200
39.200
14
Ambalawi 5.55
5.55 24.995
24.995 2.5550
25.550
15 Donggo
2.980 2.980
21.108 21.108
24.088 24.088
16 Soromandi
5.70 9.39
15.942 15.573
16.512 16.512
17 Sanggar
1.227 1.231
70.773 70.769
72.000 72.000
18 Tambora
4.35 4.40
50.065 50.060
50.500 50.500
Jumlah
30.743 31.596
406.722 405.869
437.465 437.465
Sumber : BPS Kabupaten Bima 2010
Keadaan iklim Kabupaten Bima pada Bulan April - Juli di tahun 2011 secara rata-rata di tampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Data klimatologi Kabupaten Bima Bulan April
– Juli Tahun 2011
NO. BULAN
TEMPERATUR
o
C Rata”
CURAH HUJAN
DITA - KAR
mmhh PEN -
YINA - RAN
MATA HARI
TEKAN- AN
UDARA Rata”
KELEM- BAPAN
RELA- TIF
Rata” KECE -
PATAN ANGIN
Rata” Km
jam ARAH
ANGIN Rata”
07,00 13,00
18,00 Jam
08.00 08.00
– 16.00
13,00
1
APRIL 24,6
30,2 26,9
235,821 49
1009,1 72
12,96 180
2
MEI 23,7
31,4 27,0
34,99 81
1009,9 63
12,96 180
3
JUNI 21,3
30,2 25,5
- 92
1011,0 56
16,67 180
4
JULI 21,7
31,00 26,1
0,53 72
1011,2 56
16,67 180
Sumber : Stasiun Meteorologi Sultan M. Salahuddin Bima
Tabel 2 menggambarkan curah hujan di bulan April sampai dengan Juli tahun 2011 terlihat adanya penurunan secara rata-rata dari 235,8 mm per bulan
menjadi 0,5 mm per bulan dengan hari hujan dari 21 hari per bulan turun menjadi 3 hari per bulan .Sedangkan suhu udara sampai dengan bulan juli rata
– rata 25,1 yang berkisar antara 20,7
o
C hingga 31,7
o
C. Prakiraan curah hujan di Kabupaten Bima pada bulan Agustus sampai
dengan bulan Oktober di tahun 2011 masih sangat rendah atau sama dengan pada bulan Juni dan Juli 2011,di bandingkan pada tahun 2010 yang curah hujannya
diatas batas atas normal menurut data normal curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi M. Salahuddin Bima dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Data curah hujan bulanan tahun 2010 terlihat pada Tabel 3 serta batasan normal yang menunjukan curah hujan bulanan tahun 2001 sampai dengan tahun
2010 terlihat pada Gambar 7.
Tabel 3. Data Curah Hujan Bulanan Tahun 2010 Kabupaten Bima
Tahun Bulan
JAN FEB
MAR APR
MAY JUN
JUL AUG
SEPT OCT
NOV DES
2010 245.9
105.7 103.4
28 130
2.8 69,9
11 136,1
96,4 293,6
228,7
Sumber : Stasiun Meteorologi Sultan M. Salahuddin Bima
Gambar 7. Curah Hujan Bulan Tahun 2001 SD 2010
50 100
150 200
250
JA N
F E
B M
A R
A P
R M
A Y
JU N
JU L
A U
G S
E P
O C
T N
O V
DE S
C U
R A
H H
U JA
N m
m
TAHUN 2001 SD 2010
Rata2 Curah Hujan Bulanan Thn 2001 sd
2010
Batas Bawah Normal
Batas Atas Normal
Tabel 3 menunjukan terjadinya curah hujan di wilayah Kabupaten Bima sejak awal Juli 2010 hingga akhir Desember 2010 di atas batas normal
berdasarkan data normal curah hujan bulanan tahun 2001 sd 2010 yang terjadi di Indonesia, terlihat pada Gambar 7.
Batas atas normal curah hujan di Indonesia bulan Juli 10 mm per hari, bulan Agustus 5 mm per hari, bulan september 20 mm per hari, bulan Oktober
15 mm per hari, bulan November 90 mm per hari dan bulan Desember 165 mm per hari.
Curah hujan di Kabupaten Bima bulan Juli yaitu 69,9 mm per hari, bulan Agustus 11 mm per hari, bulan September 136,1 mm per hari, bulan Oktober 96,4
mm per hari, bulan November 293,6 mm per hari dan bulan Desember 228,7 mm per hari. Ini berarti bila dibandingkan dengan data normal curah hujan di
Indonesia maka hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Bima di bulan Juli sampai dengan bulan Desember curah hujannya di atas batas normal atau
mengalami curah hujan dengan frekuensi yang tinggi.
2. Perhubungan dan Perbankan