Pembuatan dan Pengalengan Gel Cincau Hitam Pengumpulan Data Penetrasi Panas Dalam Bahan Pangan Perhitungan Letalitas Proses Termal

29

BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Penelitian telah dilakukan pada bulan Agustus dan November 2011, yang berlokasi di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Proses Balai Besar Industri Agro, Cikaret, Bogor.

B. Alat dan Bahan

1. Alat Pada penelitian ini, menggunakan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan gel cincau hitam, diantaranya panci untuk merebus, kompor, pengaduk, saringan halus, toples besar, gelas ukur volume 1 liter dan 10 ml, dan timbangan digital. Untuk proses pengukuran analisa sifat fisik, digunakan alat pengukur kadar gula total padatan terlarut hand refractometer, refrigerator dan cawan untuk pengukuran sineresis, serta rheometer untuk pengukuran kekuatan gel. Pengukuran analisa sifat kimia, digunakan alat pH meter untuk mengukur derajat keasaman. Sedangkan untuk pengukuran analisis mikroba, menggunakan stomacher, incubator, dan media PCA Plate Count Agar. Untuk pengukuran penetrasi panas digunakan termokopel, recorder, dan retort. Pada proses pengemasan, digunakan kaleng yang berukuran 306 x 405 8.5 cm x 11 cm yang diproduksi oleh UNITED CAN COMPANY dan double seamer penutup kaleng. 2. Bahan Dalam proses pembuatan gel cincau hitam, bahan yang digunakan antara lain, simplisia kering janggelan tanaman cincau hitam air, abu qi cair, tepung tapioka, dan gula. Untuk analisa sifat kimia, bahan yang digunakan yaitu larutan buffer pH 4.0, serta larutan pengencer untuk analisa mikrobiologi.

C. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan dan Pengalengan Gel Cincau Hitam

Proses pembuatan gel cincau hitam dijelaskan dalam bentuk diagram alir pada Gambar 3 di bawah ini. 30 Gambar 3. Diagram alir pengalengan gel cincau hitam Sterilisasi pada suhu 121˚C selama 15 menit Pendinginan hingga suhu 40˚C Penutupan kaleng dengan double seamer Pengisian ke dalam kaleng dalam keadaan panas ±540gramkaleng Cincau hitam kaleng Pencampuran diaduk hingga tercampurlarut Pemanasan hingga campuran mendidih dan mengental 1 kg tanaman cincau kering Pemotongan ±5 cm Pemasakan 100˚C selama 5-6 jam Penyaringan Pengepresan dengan alat pengepres ulir Sortasi bahan baku ±16 liter ekstrak cincau Gula pasir 150 gramliter ekstrak + tepung tapioka 30gramliter ekstrak + 20 ml air per 30 gram tepung tapioka sebagai pelarut 20 liter air + 40 gram abu qi Ampas Exhausting selama 5 menit 31

2. Pengumpulan Data Penetrasi Panas Dalam Bahan Pangan

a. Lakukan kalibrasi pada setiap termokopel dan beri nomor pada setiap termokopel. b. Pasang termokopel pada titik paling dingin cold point. Pastikan gasket benar-benar rapat. c. Isi wadah dengan produk sampai 90 volume total lalu rapatkan tutup dengan double seamer. d. Ukur dan catat dimensi kaleng dan massa produk. e. Hubungkan termokopel dengan recorder. f. Letakkan wadah kaleng dalam retort. g. Atur suhu retort dengan memutar tombol pengatur suhu pada suhu yang diinginkan. h. Nyalakan retort hingga mencapai suhu yang diinginkan. Hidupkan recorder sehingga suhu medium maupun suhu produk selama pemanasan dan pendinginan tercatat. i. Lakukan proses pendinginan setelah waktu proses diinginkan terpenuhi. j. Lakukan perhitungan proses termal berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan metode umum dan metode formula.

3. Perhitungan Letalitas Proses Termal

a. Metode Umum Improved General Methods Metode umum trapezoidal menganggap letalitas antar titik waktu yang diukur membentuk garis lurus sehingga letalitas setiap selang waktu adalah luas trapesium dengan tinggi t n -t n -1, panjang atas dan bawah masing-masing L n dan L n-1 . Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan spreadsheed Excel. Nilai F merupakan hasil penjumlahan F parsial atau luasan dibawah kurva trapesium seperti pada persamaan II.1. Perhitungan letalitas proses termal dengan metode umum dapat dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dari data penetrasi panas yang telah diperoleh. Berikut langkah-langkah perhitungan letalitas proses termal dengan metode umum dengan bantuan Microsof Excel : 1. Masukkan data waktu pada satu kolom misal kolom A. Rentang waktu tidak harus sama. 2. Masukkan data ∆t pada kolom berikutnya kolom B dengan cara t 2 -t 1 2 3 A A Excel   III.1 3. Masukkan data suhu produk pada kolom berikutnya misalnya kolom C. 4. Pada kolom ketiga kolom D masukkan rumus untuk menghitung letalitas dan copy untuk baris-baris di bawahnya pada kolom tersebut. 18 250 2 10    B Excel III.2 5. Pada cell pertama kolom ke-4 masukkan rumus untuk menghitung ∆t.L 3 3 D B Excel  III.3 6. Untuk menduga nilai letalitas sepanjang proses F , pada kolom berikutnya E tulis rumus penjumlahan tersebut, cell diatasnya dengan kolom sebelumnya pada cell tersebut. 4 3 D E Excel   III.4

b. Metode Formula Ball Methods

Metode formula digunakan untuk merancang proses termal karena metode ini dapat meramalkan hubungan waktu dengan suhu dalam bahan pangan selama pemanasan. Perhitungan dengan menggunakan metode formula bila kurva pemanasan menunjukkan broken heating curves dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 32 1. Plotkan nilai suhu produk pada titik terdingin terhadap waktu pada kertas semilog. 2. Tarik kurva garis lurus berdasarkan titik-titik pada fase linier seperti pada Gambar 4 dibawah ini. Gambar 4. Broken Heating Curves 3. Hitung faktor lag j = Tr – Ta Tr – To, f h1 dan f h2 4. Hitung g bh yang diperoleh dari grafik yang ditarik garis dari kiri ke kanan pada titik potong kurva. 5. Hitung I dimana I = T m - T i 6. Hitung nilai 1 log h bh bh f t g jI        dan 2 log h bh bh f t t g g         III.5 7. Hitung waktu proses t dengan menggunakan rumus               g g f g jI f t bh h bh h log log 2 1 III.6 8. Kemudian tentukan nilai “g” dimana g =         10 log log 1 2 1 1 2 t g f f jI f f bh h h h h    III.7 9. Tentukan nilai f h U g dan f h Ug bh dengan cara melakukan interpolasi data dari hubungan nilai f h U dengan nilai g untuk Stumbo Prosedure seperti pada Gambar 5 dibawah ini. Asumsi f c =f h2 dan j = j c 33 U f h Z=14 j g   Z=18 j g   Z=22 j g   0.2 0.000091 0.0000118 0.0000509 0.0000168 0.0000616 0.0000226 0.3 0.00175 0.00059 0.0024 0.00066 0.00282 0.00106 0.4 0.0122 0.0038 0.0162 0.0047 0.020 0.0067 0.5 0.0396 0.0111 0.0506 0.0159 0.065 0.0197 0.6 0.0876 0.0224 0.109 0.036 0.143 0.040 0.7 0.155 0.036 0.189 0.066 0.25 0.069 0.8 0.238 0.053 0.287 0.103 0.38 0.105 0.9 0.334 0.07 0.400 0.145 0.527 0.147 1.0 0.438 0.009 0.523 0.192 0.685 0.196 2.0 1.56 0.37 1.93 0.68 2.41 0.83 3.0 2.53 0.70 3.26 1.05 3.98 1.44 4.0 3.33 1.03 4.41 1.34 5.33 1.97 5.0 4.02 1.32 5.40 1.59 6.51 2.39 6.0 4.63 1.56 6.25 1.82 7.53 2.75 7.0 5.17 1.77 7.00 2.05 8.44 3.06 8.0 5.67 1.95 7.66 2.27 9.26 3.32 9.0 6.13 2.09 8.25 2.48 10.00 3.55 10 6.55 2.22 8.78 2.69 10.67 3.77 15 8.29 2.68 10.88 3.57 13.40 4.60 20 9.63 2.96 12.40 4.28 15.30 5.50 25 10.7 3.18 13.60 4.80 16.9 6.10 30 11.6 3.37 14.60 5.30 18.2 6.70 35 12.4 3.50 15.50 5.70 19.3 7.20 40 13.1 3.70 16.30 6.00 20.3 7.60 45 13.7 3.80 17.00 6.20 21.1 8.0 50 14.2 4.00 17.7 6.40 21.9 8.3 60 15.1 4.3 18.9 6.80 23.2 9.0 70 15.9 4.5 19.9 7.10 24.3 9.5 80 16.5 4.8 20.8 7.30 25.3 9.8 90 17.1 5.0 21.6 7.60 26.2 10.1 100 17.6 5.2 22.3 7.80 27.0 10.4 Gambar 5. Hubungan nilai f h U dengan nilai g untuk Stumbo Prosedure 10. Setelah nilai f h U g dan f h Ug bh diperoleh, selanjutnya menentukan nilai “r” berdasarkan Gambar 6 dibawah ini. Gambar 6. Nilai r berdasarkan nilai g 34 11. Hitung nilai U dimana: U =       bh g h h h g h h U f f f r U f f 2 1 2   III.8 12. Hitung nilai Fi dengan F i =   z Tm  250 10 III.9 13. Hitung nilai F dimana: F = i F U III.10 14. Hitung jumlah mikroorganisme akhir setelah pemanasan dengan cara sebagai berikut: N =   o i D F No 10 III.11

4. Pengamatan

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Cincau Hitam(Mesona Palustris ) Di Kota Medan

5 71 83

Mempelajari Proses Pembuatan Cincau hitam (Mesona palustris BL) Instan dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Radikal Bebas Makrofag Mencit sebagai Indikatot Imunostimulan secara in vintro

1 12 86

Pengembangan Produk Minuman Cincau Hitam (Mesona palustris) Dalam Kemasan Cup Polipropilen di PT Fits Mandiri Bogor

5 27 91

Karakteristik rheologi gel cincau hitam (Mesona palustris BL)

7 49 101

JURNAL REVIEW: POTENSI CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.), DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI BAHAN BAKU MINUMAN HERBAL FUNGSIONAL Black Cincau (Mesona palustris Bl.), Pandanus Leaves (Pandanus amaryllifol

0 6 9

FAKTOR PENGARUH EKSTRAKSI CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SKALA PILOT PLANT: KAJIAN PUSTAKA Influence Factor of Black Cincau (Mesona palustris BL) Extraction in Pilot Plant Scale: A Review

1 1 8

LIANGTEH BERBASIS CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl), PANDAN (Pandanus amaryllifolius), DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale) : KAJIAN PUSTAKA Herbal Tea Based Black Cincau (Mesona palustris Bl), Pandanus (Pandanus amaryllifolius) and Red Ginger (Zingiber

0 2 6

POTENSI CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL UNTUK KESEHATAN: KAJIAN PUSTAKA Healthy Potential of Black Grass Jelly (Mesona palustris Bl.) As Functional Foods: A Review

0 0 5

Strategi Pemasaran Cincau Hitam(Mesona Palustris ) Di Kota Medan

0 0 11

KARYA TULIS ILMIAH PEMERIKSAAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA MINUMAN CINCAU HITAM (Mesona palustris) YANG DIJUAL DI WILAYAH KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

0 0 15