Kondisi Umum PPP Labuan Kondisi Perikanan Ikan Swanggi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum PPP Labuan

PPP Labuan berada pada wilayah perairan Selat Sunda yang merupakan Alur Kepulauan Indonesia 1 ALKI-1. Lokasi PPP Labuan berada pada titik koordinat 06°24’30’’LS dan 105°49’15’’BT Irhamni 2009. PPP Labuan mencakup dua Tempat Pelelangan Ikan yaitu TPI 1 lama dan TPI 2 baru. Maraknya kegiatan perikanan di Labuan ditandai dengan banyaknya jumlah armada yang melakukan kegiatan bongkar muat dan sentra produksi. Besarnya potensi yang ada memungkinkan PPP Labuan dapat dijadikan sentra pengembangan komoditas unggulan Rahardjo et al, 1999 in Sjafei 2001. Aktivitas pendaratan hasil tangkapan sampai proses pendistribusiannya terjadi sepajang hari di PPP ini. Pada tahun 2005 jumlah armada penangkap ikan di PPP Labuan adalah 275-403 unit atau sekitar 35,4 dari total armada penangkap ikan di Kabupaten Pandeglang berada di PPP ini Rakmania 2008. Jenis alat tangkap yang beroperasi yaitu payang, purse seine, jaring rampus, gillnet, pancing, jaring arad, dan cantrang. Alat tangkap yang terbanyak yaitu jaring arad, pancing, dan gillnet masing-masing berjumlah 119 unit, 68 unit, dan 65 unit. Nelayan Labuan biasa melakukan operasi penangkapan sepanjang tahun baik musim barat maupun musim timur. Kondisi daerah penangkapan yang terhalang oleh pulau-pulau memudahkan nelayan melakukan operasi penangkapan karena pengaruh gelombang tidak terlalu besar Kartika 2007. Pada tahun 2008, jumlah nelayan terbanyak di PPP Labuan berjumlah 2.284 atau sekitar 42,68 dari total keseluruhan jumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang Irhamni 2009. Rakhmania 2008 menyebutkan volume produksi perikanan di PPP Labuan tahun 2001-2005 mencapai 1.644,1- 2.811,6 ton dan nilai produksi mencapai 8.041.700.000 - 13.336.800.000 rupiah.

4.2. Kondisi Perikanan Ikan Swanggi

PPP Labuan sebagai pelabuhan pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Pandeglang. Ikan swanggi merupakan hasil tangkapan dominan kelima di Labuan 8,25 setelah ikan kuwe 24,70, kurisi 23,43, kuniran 23,04, dan kapasan 13,70 Gambar 6. Gambar 6. Hasil tangkapan per jenis ikan tahun 2010 di PPP Labuan Ditjen-Tangkap KKP 2010. Jenis ikan swanggi yang tertangkap adalah P. tayenus dengan daerah penangkapan di Pulau Rakata, Pulau Liwungan,Pulau Sumur, Pulau Carita, Pulau Panaitan, Pulau Tanjung Lesung, Pulau Tanjung Alang-alang, dan sekitar Pulau Sebesi. Penangkapan ikan swanggi menggunakan alat tangkap jaring cantrang yang dioperasikan dengan menggunakan kapal motor berukuran 6-24 GT. Cantrang memilik ukuran mata jaring bagian kantong adalah 1,5 inchi – 3,0 inchi dan ukuran mata jaring bagian selambar adalah 8 inchi. Spesies lain yang ditangkap dengan alat tangkap cantrang yaitu pepetek, kurisi, kuniran, kapasan. Ikan swanggi memiliki hasil tangkapan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun seperti disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil tangkapan kg ikan swanggi di Kabupaten Pandeglang Tahun Cantrang Ckg ftrip 2001 3.162,58 303 2002 5.632,83 250 2004 18.322,00 405 2005 29.462,00 675 2006 15.355,00 540 2007 9.216,00 480 2010 2.969,71 69 2011 6.053,90 105 Rata-rata 11271.75 353 Catatan : C = produksi; f = upaya penangkapan trip 24.70 23.43 23.04 13.70 8.25 6.89 Kue Kurisi Kuniran Kapasan Swanggi Jolod Hasil tangkapan cantrang mencapai puncaknya pada tahun 2005, rata-rata produksi ikan swangi dari tahun 2001-2011 mencapai 11.271.25 kg. sementara itu upaya tangkap berfluktuasi dengan pennagkapan terbanyak pada tahun 2005, rata- rata upaya tangkap ikan swanggi dari tahun 2001-2011 mencapai 353 trip. Fluktuasi ini disebabkan oleh menurunnya jumlah alat tangkap cantrang serta kenaikan bahan bakar dari tahun 2001 – 2011.

4.3. Hubungan Panjang Bobot