Latar Belakang Pengaruh Penggilingan Ampas Tapioka Dengan Ukuran Partikel Berbeda Dan Frekuensi Pencucian Terhadap Sifat Fisikokimia Tepung Ampas Tapioka Yang Dihasilkan

singkong atau jenis tanah untuk menanam singkong dan perbedaan metode produksi tapioka.

2.2 Serat Pangan

Serat pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam diet, yaitu memberikan pengaruh fisiologis yang baik untuk kesehatan tubuh. Penambahan serat pangan dapat menghasilkan pangan yang meningkatkan kebugaran, rendah lemak dan kolesterol Food and Nutrition Board, Institute of Medicine, 2001. Menurut Winarno 2008, serat pangan atau dietary fiber merupakan komponen dari jaringan tanaman yang tahan terhadap proses hidrolisis oleh enzim dalam lambung dan usus kecil. Definisi terbaru serat pangan menurut The American Assosiation of Cereal Chemist AACC AACC International 2001 yaitu bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau kabohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan absorpsi pada usus halus dengan fermentasi lengkap atau parsial pada usus besar. Serat pangan diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu serat tidak larut airsulit terfermentasi : selulosa, hemiselulosa, lignin dan serat larut airmudah terfermentasi : pektin dan gum Anita dan Abraham 1997. Klasifikasi komponen serat pangan berdasarkan kelarutan terhadap air dan kemampuan terfermentasi dapat dilihat pada Tabel 2. a. Selulosa Selulosa merupakan komponen linier dari β-D-glukosa yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan glikosidik β1→4. Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel. Selulosa dicirikan dengan daya tahannya yang tinggi terhadap degradasi biologis, kelarutan dalam air yang rendah, tahan terhadap hidrolisis asam karena ikatan hidrogen pada mikrofibril. Selulosa tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan dalam sistem pencernaan manusia. b. Hemiselulosa Hemiselulosa memiliki rantai molekul lebih pendek dibandingkan selulosa. Unit monomer pembentuk hemiselulosa tidak sama dengan unit penyusun heteromer. Unit ini terdiri dari heksosa dan pentosa. Sifatnya sama dengan selulosa, yaitu mampu berikatan dengan air. Jenis ini banyak ditemukan pada bahan makanan serealia, sayur-sayuran, dan buah-buahan. c. Pektin Pektin terdapat dalam dinding sel primer tanaman dan berfungsi sebagai perekat antara dinding sel tanaman. Sifatnya yang membentuk gel dapat mempengaruhi metabolisme. Kandungan pektin pada buah, selain memberikan ketebalan pada kulit juga mempertahankan kadar air dalam buah. Semakin matang buah maka kandungan pektin dan kemampuan membentuk gel semakin berkurang. d. Lignin Lignin bukan merupakan polisakarida tetapi sebuah kompleks polimer yang terdiri dari 40 unit fenilpropana teroksidasi yang terdiri dari koniferil, sinapil, dan p-kumaril alkohpl yang memiliki rangkaian polimerisasi kompleks dehidrogenasi. Lignin memiliki berat molekul dan kadar metoksil yang beragam. Lignin sangat kokoh, karena ikatan intramolekular yang kuat, yang terdiri dari rantai-rantai karbon. Lignin memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan dengan polimer alami yang ada Dhingra et al. 2011. e. Gum dan musilase Gum merupakan jenis serat tanaman yang bukan merupakan komponen dinding sel tetapi terbentuk pada bagian khusus dalam sel tanaman. Dilaporkan bahwa gum merupakan polisakarida dengan banyak cabang yang membentuk gel, mengikat air dan bahan organik lainnya. Gum merupakan cairan yang lengket yang berasal dari penyadapan gum arab. Gum secara umum terdiri dari guar gum dan gum arab. Musilase merupakan hasil sekresi dari endosperma biji tanaman yang berperan untuk mencegah pengeluaran air berlebih Dhingra et al. 2011. Tabel 2 Klasifikasi komponen serat pangan berdasarkan kelarutan terhadap air dan kemampuan terfermentasi Karakteristik Komponen serat Deskripsi Sumber pangan Tidak larut air sulit terfermentasi Selulosa Hemiselulosa Lignin Komponen utama struktur dinding sel tanaman. Tidak larut dalam larutan alkali, larut dalam larutan asam. Dinding sel polisakarida, yang terdiri dari struktur rantai β-1,4 glukosidik. Larut dalam larutan alkali. Komponen dinding sel non- karbohidrat. Kompleks ikatan silang polimer fenil propana. Tahan terhadap degradasi bakteri Tanaman sayuran, bit, biji-bijian Serealia Tanaman berkayu Larut air mudah terfermentasi Pektin Gum Musilase Komponen utama dinding sel dengan asam D-galakturonat sebagai komponen utama. Larut dalam air dan membentuk gel Sekresi pada jaringan tanaman dekat sel terluar. Digunakan pada pangan dan obat-obatan. Disintesis dari tanaman, mencegah pengeluaran air berlebih pada endosperma biji . Digunakan industri pangan, hidrofilik, sebagai penstabil Buah-buahan, sayuran, polong- polongan, bit, kentang Biji tanaman polong-polongan, Ekstrak rumput laut karagenan, alginat, mikrobial gums xanthan, gellan Ekstrak tanaman gum acacia, gum karaya, gum tragacanth Sumber : Dhingra et al. 2011