6
e. Orangtua Siswa
Pemikiran dalam wawancara dengan orangtua
siswa untuk menjaga mutu siswa di SMK Saraswati dapat dijelaskan bahwa
Kalau menurut saya, siswa harus sesuai aturan sekolah, ada saling menguntungkan antara pendidik
dan siswa. Harus ada peningkatan mutu guru dalam hal wawasannya, pengalamannya. Guru yang
terlambat harus ada konsekuensinya dan ada tegurannya. Bagaimana aturan dapat ditegakkan ?.
Jangan sampai anak itu bebas, sekalipun siswa itu sudah
keluarpulang sekolah,
masih ada
pemantauan dari sekolah
Dari hasil wawancara juga
dijelaskan bahwa orangtua menginginkan siswa di SMK Saraswati Salatiga
dikelola dengan tegas, disiplin, mulai masuk sekolah sampai pulang sekolah masih menjadi pantauan dan
tanggungjawab sekolah. Jika menjumpai siswa dan guru yang tidak masuk bolos 1 kali mohon segera disikapi
dengan bijaksana.
f. Komite Sekolah
Komite sekolah mempunyai pemikiran untuk siswa SMK Saraswati Salatiga seharusnya mendapat perhatian
dari sekolah
dan disesuaikan
dengan ketentuan
pemerintah. Kepengurusan komite sekolah idealnya juga sesuai aturan pemerintah agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Dalam wawancara dengan Komite Sekolah dinyatakan bahwa
Pengurus Komite SMK Saraswati Salatiga belum
lengkap sehingga
masih sekedar
formalitas. Seharusnya
sesuai dengan
standar ketentuan
pemerintah namun
pengurusnya tidak
lengkap,
7
sehingga saya datang tidak menentu. Tidak sama dengan guru atau pegawai yang lain dan digaji. Kalau
saya kan tidak digaji. Selama ini pengurus Komite Sekolah tidak ada Surat Keputusan SK dari sekolah.
Seharusnya sekolah membuatkan Surat Keputusan SK untuk pengurus Komite Sekolah.
Sekedar saran dari Komite Sekolah untuk siswa, bahwa pengamatan mulai PSB, pembinaan siswa sudah
bagus, tata tertib sudah bagus, buktinya tidak ada siswa yang tindikan dan tato, rambut pendek, cara berpakaian
rapi, belum pernah melihat ada siswa yang tawuran dan kriminalitas.
Siswa SMK Saraswati Salatiga yang paling penting pembentukan karakter. Kebiasaan itu menjadi modal dari
watak siswa. Kalau dibiasakan disiplin walaupun berat, tetapi karakter siswa menjadi baik.
2.
Evaluasi Input
Manajemen Kesiswaan
Dalam Pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Bidang Manajemen
Kesiswaan pada aspek input
Dalam aspek input ini mencakup dua hal yaitu guru tenaga pendidik dan sarana prasarana pendukung
pembinaan kesiswaan.
a. Guru Tenaga Pendidik
Dalam mewujudkan layanan pendidikan bermutu di SMK Saraswati Salatiga dibutuhkan guru yang
kompeten di bidangnya dan sesuai mata pelajarannya baik normatif, adaptif maupun produktif. Guru normatif
8
sebayak 17 orang, guru adaptif sebanyak 15 orang, guru produktif teknik listrik sebanyak 6 orang, guru produktif
teknik otomasi industri 6 orang, guru teknik pemesinan 11 orang, teknik pemeliharaan mekanik industri 11
orang, teknik otomotif sebanyak 6 orang dan teknik multimedia sebanyak 4 orang.
Peningkatan mutu
manajemen kesiswaan
membutuhkan bantuan di masing-masing kompetensi keahlian
untuk pengelolaan,
pengendalian dan
pembinaan kesiswaan sesuai aturan yang berlaku di SMK Saraswati Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembinaan kesiswan masih terpusat pada petugas kesiswaan. Petugas kesiswaan sebanyak 4 orang guru
menangani siswa sejumlah 1433 siswa, 6 kompetensi keahlian. Jumlah itu kurang ideal. Sehingga pembinaan
kesiswaan kurang maksimal. Dalam wawancara dengan staf tim kesiswaan
menyatakan bahwa tim kesiswaan hanya ada 4 orang mengurusi semua ketetiban siswa. Seharusnya ada tim
kesiswaan yang mengurusi seni, olahraga, kerokhanian. Masing-masing
dikelola oleh
koordintaor kesiswan
sendiri-sendiri.
b. Sarana Prasarana Bidang Kesiswaan