46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalen Control Group Design. Sugiyono 2011: 118
menjelaskan Nonequivalen Control Group Design adalah desain penelitian yang hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group Design di mana dua
kelompok diberi pretes dan postes untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, namun pada desain Nonequivalen Control
Group Design ini penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan sedangkan kelompok kedua tanpa perlakuan. Kelompok yang diberi
perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media film animasi disebut kelompok eksperimen dan kelompok tanpa perlakuan disebut kelompok kontrol.
Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama dinilai motivasinya dalam mengikuti pembelajaran hingga akhir.
Berikut adalah desain pola eksperimen Nonequivalen Pretest-Postest Control Group Design pada penelitian ini:
Tabel 3. Bentuk Desain Penelitian
Kelompok Pre-test Perlakuan
Post-test Eksperimen
O1 X
O2
Kontrol O3
- O4
Sumber: Sugiyono, 2010: 116
47 Keterangan:
O1 O3 = Kedua kelompok diberi pre-test O2
= Post-test pada kelompok eksperimen O4
= Post-test pada kelompok kontrol X
= Perlakuan pada kelompok eksperimen -
= Kelompok kelompok kontrol diberikan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru yaitu menggunakan media gambar sederhana.
Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Tahap Persiapan a. Memilih tema yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti memilih
tema alat transportasi dengan sub tema nama-nama alat transportasi darat, udara dan air.
b. Meminta izin kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan penelitian.
c. Berkonsultasi dengan guru kelas mengenai: 1 Waktu yang digunakan dalam penelitian.
2 Teknik pelaksanaan penelitian dengan guru kelas yang bertindak sebagai guru dalam pembelajaran menggunakan film animasi dan media
sehari-hari gambar, sedangkan peneliti hanya bertindak sebagai observer.
3 Menentukan kelompok yang akan dijadikan sampel. 4 Perangkat pembelajaran berupa LCD.
d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian RKH.
48 e. Mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar pengamatan
motivasi anak. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Pretes Pada tahap ini, peneliti mengamati motivasi anak selama kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru sebelum dilakukan
treatment. Pengamatan ini berpedoman pada lembar observasi yang sudah disusun.
Pelaksanaan pretes dilakukan satu kali untuk kelompok eksperimen dan satu kali untuk kelompok kontrol.
b. TreatmentPerlakuan Proses
treatment pada kelompok eksperimen dilakukan dengan
memberikan media film animasi, sedangkan pada kelompok kontrol dengan tanpa perlakuanpembelajaran dilakukan dengan menggunakan
media sehari-hari berupa gambar. Pemberian perlakuan ini dilakukan sebanyak tiga kali pada masing-masing kelompok kontrol dan eksperimen.
c. Postes Postes dilakukan pada hari yang sama ketikatreatment dilakukan.Pada
proses ini, peneliti kembali mengamati motivasi anak selama kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan postes dilakukan sebanyak tiga kali mengikuti
jumlah treatment yang dilakukan. 3. Pengamatan hasil, yaitu menganalisis data yang masuk dan akhirnya
ditarik suatu kesimpulan.
49
B. Variabel Penelitian