43
F. Kerangka Pikir
Media film animasi merupakan salah satu contoh variasi media pembelajaran. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yanti Eka Sugiyanti pada
tahun 2013 mengenai pengaruh penggunaan media film animasi terhadap kemampuan memahami cerita pada anak tunagrahita ringan kelas VIIdi SLB-C
Setya Darma menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media film animasi terhadap kemampuan memahami cerita pada anak tunagrahita
ringan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muhammad Rahmatullah pada tahun 2011 mengenai pengaruh pemanfaatan media pembelajaran film animasi terhadap
hasil belajar IPS juga menunjukkan perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran film
animasi setelah perlakuan. Berdasarkan dua penelitian tersebut, diketahui bahwa pemanfaatan media film animasi memberikan pengaruh dalam kegiatan
pembelajaran di kelas jika dibandingkan dengan kelas yang tanpa menggunakan media film animasi.
Hegarty 2004 dalam Muhammad Rahmatullah 2011: 179, menjelaskan bahwa dengan perkembangan teknologi dewasa ini, film animasi mampu
menyediakan tampilan-tampilan visual yang lebih kuat dari berbagai fenomena dan informasi-informasi abstrak yang sangat berperan untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar. Hal ini dianggap sesuai jika media film animasi diterapkan pada anak TK, mengingat karakteristik anak yang belum mampu
berpikir abstrak. Selain memiliki kelebihan itu, media film animasi banyak
44 disukai oleh anak karena tampilannya yang menarik, namun belum terdapat
penelitian mengenai pengaruh media ini terhadap motivasi anak TK. Media yang saat ini ada di TK rata-rata masih sederhana dan apa adanya,
sehingga motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran menjadi kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak yang mencari objek lain yang lebih
menarik, seperti mengobrol dengan teman, bermain dengan media di sekitarnya serta berjalan-jalan keluar kelas. Padahal sebenarnya guru dapat melakukan
inovasi dalam menggunakan media pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan media film animasi. Oleh karena itu, keberadaan media film
animasi dianggap sebagai salah satu media alternatif yang memberikan peluang untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar anak.
Terkait dengan hal tersebut, maka peneliti ingin mengetahui berapa besar pengaruh penerapan media film animasi terhadap motivasi belajar anak dengan
cara melakukan penelitian eksperimen Experiment Research. Penelitian ini menggunakan media film animasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di
Taman Kanak-kanak. Dari asumsi tersebut, maka peneliti membuat kerangka pikir seperti pada
bagan berikut:
\
Gambar 1. Kerangka Pikir Media pembelajaran
yang sederhana. Motivasi anak untuk
mengikuti pembelajaran
kurang optimal. Menggunakan
media film animasi.
45
G. Hipotesis