48 kematangan karir. Dari pemaparan tersebut peneliti mengambil kesimpulan
bahwa siswa yang memiliki locus of control internal yang baik maka tingkat kematangan karirnya akan meningkat lebih baik. Zulkaida 2007: 1 siswa
yang mempunyai locus of control internal, ketika dihadapkan pada pemilihan karir, maka siswa akan melakukan usaha untuk mengenali diri, mencari tahu
tentang pekerjaan dan langkah-langkah pendidikan serta berusaha mengatasi masalah berkaitan dengan pemilihan karir.
Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk melakukan pencapaian tujuan serta harapan kerja jika harapan kerja itu terpenuhi. Penjelasan kerangka
berfikir di atas, dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut :
Apabila seseorang memiliki locus of control Internal yang baik maka kematangan dalam menentukan karirnya juga akan baik
Gambar 1. Hubungan antara locus of control Internal dengan Kematangan Karir.
D. Pengajuan Hipotesis
Suharsimi Arikunto 2002: 64, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori yang diuraikan di atas, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Wates memiliki locus of control internal yang baik.
LOC internal baik
Kematangan Karir baik
49 2. Siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Wates
memiliki kematangan karir yang baik. 3. Ada hubungan positif antara locus of control internal dan kematangan karir
pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Wates, Kulon Progo.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Dikatakan pendekatan
kuantitatif karena data atau informasi yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk kuantitatif atau angka-angka. Dikatakan korelasional karena penelitian
ini mencari hubungan antar variabel. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau menguji hubungan antara dua variabel
atau lebih, yaitu antara variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable.
Dalam penelitian korelasi terdapat dua macam korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab-akibat. Korelasi sejajar memandang bahwa variabel
pertama variabel bebas dan variabel kedua variabel terikat tidak terdapat hubungan sebab-akibat, namun dapat dicari alasan mengapa diperkirakan
antara keduanya ada hubungannya. Sedangkan korelasi sebab-akibat memandang atau mengandaikan bahwa antara variabel pertama dan variabel
kedua terdapat hubungan sebab-akibat, variabel pertama berpengaruh terhadap variabel kedua Suharsimi Arikunto, 2010: 74-76.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan korelasi sejajar. Dikatakan korelasi sejajar karena
dalam variabel pertama yaitu locus of control internal tidak terdapat hubungan sebab-akibat dengan variabel terikat yaitu kematangan karir,