Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

81 2 Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang menarik yang akan dijawab siswa dengan antusias. 3 Pada saat presentasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang belum tuntas, sehingga siswa yang belum paham pada materi pelajaran menjadi paham. 4 Guru memberikan rewards berupa stiker yang berbentuk bintang kepada siswa yang berani memberikan pertanyaan atau pendapatnya, sehingga siswa yang berani bertanya atau memberikan pendapatnya lebih banyak. Dengan berakhirnya perbaikan pada siklus II maka proses pembelajaran dan prestasi belajar menjadi meningkat. Dengan demikian target dalam penelitian telah tercapai sehingga penelitian berhenti pada siklus II.

B. Pembahasan

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning PBL terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SD N 1 Digal Wonogiri. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Nilai rata- rata siswa dan presentase siswa yang mencapai KKM 70 meningkat setelah dilaksanakan tindakan pada siklus pertama dan kedua. 82 Nilai rata-rata PKn pada pra tindakan sebesar 59,68 dengan presentase siswa yang memenuhi KKM hanya 43,75 atau 7 siswa yang nilainya ≥70, setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama nilai rata-rata tersebut meningkat menjadi 75,31 dengan presentase siswa yang memenuhi KKM ≥70 menjadi 11 siswa atau 68,75. Nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 94,37 dengan presentase siswa yang memenuhi KKM ≥70 16 siswa atau 100 pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model PBL dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV di SD N 1 Digal Wonogiri. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn tersebut dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan yaitu, model PBL. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hoffman and Ritchie dalam Sungur Tekkaya 2006: 308 menyatakan bahwa ketika siswa menggunakan pendekatan PBL dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa yang dipelajari di sekolah ke dalam kehidupan siswa selanjutnya. Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Hal tersebut karena model pembelajaran PBL menurut Savery Duffy dalam Sungur Tekkaya 2006: 308 dalam prosesnya siswa dituntut untuk berpikir kritis, kreatif, dan memonitor pemahaman mereka. Mata pelajaran PKn mengandung materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,guru hendaknya menggunakan model pembelajaran 83 yang menyenangkan dan dapat menjadikan siswa aktif. Salah satu model pembelajaran yang dapat menyenangkan dan menjadikan siswa aktif adalah dengan menggunakan model pembelajaran PBL . Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ibrahim dan Nur dalam Rusman, 2011: 241 bahwa PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Masalah yang digunakan dalam pembelajaran berhubungan dengan dunia nyata sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Menurut Rusman 2013:229 salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah yaitu model Problem Based Learning PBL. Kondisi siswa yang suka berbicara dengan teman juga merupakan alasan pemilihan model pembelajaran PBL, karena apabila siswa disajikan suatu permasalahan maka yang dibicarakan menjadi materi pembelajaran. Disamping itu model Problem Based Learning sesuai dengan karakteristik siswa usia Sekolah Dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget Rita Ekka Izzaty, 2008:119 bahwa siswa usia Sekolah Dasar usia 7-12 tahun berada dalam tahap operasi kongkret, mampu memecahkan masalah-masalah yang aktual, dan mampu berfikir logis. Terdapat banyak model pembelajaran, akan tetapi model PBL tepat digunakan untuk siswa SD karena dalam pembelajaran model pembelajaran PBL sesuai dengan karakteristik siswa usia Sekolah Dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget Rita Ekka Izzaty, 2008:119 bahwa siswa usia 84 Sekolah Dasar usia 7-12 tahun berada dalam tahap operasi kongkret, mampu memecahkan masalah-masalah yang aktual, dan mampu berfikir logis. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa yang akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran PBL menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Guru tidak sekedar duduk dikursi menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan, guru menjadi lebih aktif. Siswa juga tidak sekedar duduk mendengar guru menjelaskan ataupun menulis catatan.Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, berdiskusi, dan berpendapat.Peningkatan prestasi belajar PKntersebut terjadi karena penggunaan model pembelajaran PBL dengan optimal sesuai langkah-langkah 1 memberikan motivasi kepada siswa; 2 pembagian kelompok; 3 menjelaskan tujuan pembelajaran; 4 mengorientasi siswa pada masalah; 5 mengorganisasi siswa untuk belajar; dan 6 membeantu penyelidikan mandirikelompok; 7 mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya; 8 menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah; 9 merangkum materi; 10 melaksanakan tes evaluasi dan memberikan pekerjaan rumah. Berdasarkan hasil observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL, penelitian tindakan kelas pada siklus I masih terdapat beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain adalah siswa belum aktif bertanya, siswa yang diminta mempresentasikan hasilnya sudah berani, akan tetapi ketika kelompok lain diminta memberikan pertanyaan atau pendapat belum ada yang berani, ketika kelompok lain 85 mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas, banyak siswa yang di belakang tidak mendengarkan, siswa masih belum terbiasa dengan penerapan model PBLsehingga dibutuhkan adaptasi siswa untuk mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kendala serta kekurangan-kekurangan pada siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus II masih tetap menggunakan model PBL dengan bertolak dari refleksi siklus I. Pada siklus II ini guru lebih memberikan dorongan kepada siswa untuk terlibat aktif dengan memotivasi mereka, yaitu menjelaskan manfaat materi pembelajaran yang akan dipelajari, guru memacu siswa agar lebih berani dalam mengemukakan pendapatkan dan menanggapi pendapat orang lain, guru memberikan pengertian kepada siswa untuk menghargai orang lain, sehingga ketika ada yang presentasi siswa yang lainnya tidak berbicara sendiri.Pada siklus II siswa yang berani memberikan pertanyaan atau pendapatnya kepada kelompok lain maka diberikan rewards berupa stiker yang berbentuk bintang . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia rewards hadiah merupakan pemberian, hadiah, ganjaran karena memenangkan suatu perlombaan, pemberian, kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan, tanda kenang- kenangan tentang perpisahan cendera mata Anwar, 2001: 162. Sedangkan Suharsimi Arikunto, menjelaskan hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain karena sudah bertingkah laku sesuai dengan yang dikehendaki yakni mengikuti peraturan sekolah dan tata tertib yang sudah ditentukan Arikunto, 1980: 182. 86 Dalam teori-teori pembelajaran dikenal efek yang dirasakan oleh seseorang sebagai sesuatu yang menyenangkan, maka efek tersebut disebut sebagi reward atau hadiah Sriyanti, dkk., 2009: 72. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Contohnya, hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. Pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa, sehingga dengan motivasi berprestasi itu prestasi belajar siswa akan meningkat sebab motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar Purwanto, 1990: 60. Pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan dari refleksi siklus I prestasi belajar siswa meningkat lagi dibandingkan pada siklus I. Peningkatan pada siklus II menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II sudah cukup efektif. Langkah-langkah model pembelajaran PBL sudah dilaksanakan oleh guru maupun siswa dengan baik. Penggunaan model pembelajaran PBL menjadikan siswa aktif dan senang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II maka dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas IV SDN 1 Digal Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri materi globalisasi. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar PKn kelas IV SDN 1 Digal Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri materi globalisasi. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi setiap siklus yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dari pratindakan ke siklus I dan siklus II meningkat. Pada pratindakan yang dilakukan dengan pretest, dengan 9 siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM dan 6 lainnya sudah tuntas. Presentase jumlah siswa yang tuntas yaitu 43,75 sedangkan siswa yang belum tuntas presentasenya yaitu 56,25. Nilai rata-rata kelas pada pratindakan adalah 59,68. Pada hasil penelitian siklus I, diketahui bahwa siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yaitu 12 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas atau sudah mencapai KKM adalah 5 siswa. Presentase ketuntasan sendiri yaitu siswa yang tuntas 68,75 dan yang belum tuntas yaitu 31,25, dengan nilai rata- rata kelas sebesar 75,31. Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya presentase belajar pada siklus II, yaitu sebanyak 16 siswa atau semua siswa kelas IV sudah tuntas atau mencapai KKM. Presentase ketuntasan siswa mencapai 100 dengan nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 94,37.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN CREATIVE THINKING BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN Peningkatan Creative Thinking Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Inquiry Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 24 Surakarta Tah

0 7 11

PENINGKATAN CREATIVE THINKING BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN Peningkatan Creative Thinking Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Inquiry Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 24 Surakarta Tah

0 3 16

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 2 11

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 4 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR POSITIF PADA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD NEGERI 101799 DELITUA.

0 1 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGLEMPONG SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TEGALREJO 3 YOGYAKARTA.

0 0 261

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI BULUPAYUNG 02

0 0 15

PENINGKATAN RASA NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KLAHANG - repository perpustakaan

0 0 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI KALISARI 1 HALAMANJUDUL - PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI

0 0 15