commit to user
3. Konstruksi
Istilah konstruksi sosial atas realitas Social Construction of Reality, menjadi populer sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas
Luckman melalui bukunya yang berjudul “The Social Construction of Reality, A Treatise in the Sociological of Knowledge” 1996. Ia
menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, yang mana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan
dialami bersama secara subyektif. Konstruktivisme dilihat sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk
menafsirkan dunia realitas yang ada, karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau yang ada disekitarnya. Kemudian individu
membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang dilihatnya itu, berdasarkan pada struktur pengetahuan yang telah ada sebelumnya, yang
oleh Piaget disebut dengan skema atau skemata. Konstruktivisme macam ini yang oleh Berger dan Luckman disebut dengan konstruksi sosial.
Kajian konstruksi sosial media massa, khususnya studi makna realitas sosial iklan televisi dalam masyarakat kapitalis, dimulai dengan melihat
konstruksi sosial sebagai realitas sosial dalam ruang kehidupan sosial baik dalam level makro maupun mikro. Iklan televisi juga dapat dilihat sebagai
bagian dari konstruksi simbol bahasa budaya dalam masyarakat kapitalis ataupun bahasa kelas sosial.
commit to user
4. Ideologi Ekofeminisme
Menurut Struat Hall
27
, ideologi mengacu pada segala gambaran, konsep dan gagasan yang menjadi dasar pijakan yang kita gunakan untuk
menyajikan,mengintepretasikan, mengerti dan menerima aspek-aspek keberadaan masyarakat. Lebih jauhnya ideologi mencakup bahasa, konsep
dan kategorisasi yang berasal dari kelompok sosial yang berbeda dalam upaya untuk memahami lingkungannya
Dari situlah dapat digunakan untuk memahami dan memaknai feminisme sebagai sebuah bentuk ideologi. Feminisme merupakan sebuah
konsep gagasan suatu kelompok yang disebut feminis dalam menawarkan dan menanamkan konsep tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan
perempuan pada kelompok lain. Begitupun dengan ekofeminisme sebagai salah satu aliran feminis yang mulai diperkenalkan di kalangan perempuan
dunia ketiga yang termarjinalkan oleh kapitalisme. Dalam mengambil posisinya dalam masyarakat para ekofeminist
memperkenalkan gaya hidup yang dekat dengan alam. Mulai dari gaya hidup kelas atas yang go green hingga pelestarian lingkungan dan gerakan
kembali ke rumah di kelas menengah. Ekofeminisme berpendapat bahwa perempuan lebih dekat dengan alam daripada pria karena fisiologi dan peran
sosial mereka. Sehingga anugerah sifat feminine tersebut perlu untuk dipertahankan. Perempuan melahirkan kehidupan dari tubuh mereka,
mengasuh anak dan merawat rumah sehingga itu memelihara perempuan
27
Hall, 1981 dalam Morissan, Teori Komunikasi Massa, Media, Budaya dan Masyaraka, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2010 hal 165.
commit to user selalu dekat dengan perapian. Hal tersebut dikarenakan ekofeminisme
berangkat dari pemikiran deep ecology yaitu sebuah proses kesadaran untuk melihat kedirian manusia sebagai yang menyatu dengan alam.
28
Sehingga ekofeminisme akhirnya menganut sikap feminine berupa penyelamatan
lingkungan, perawatan domestik dan pengasuhan keluarga adalah sikap yang feminin.
Namun ekofeminisme tetap memiliki konsep dasar feminisme yakni tetap menginginkan hilangnya suatu struktur hierarkis dalam kehidupan
masyarakat, dan digantikan dengan sistem matriarkat horizontal namun dengan mengembangkan kualitas feminin tersebut.
5. Pemberdayaan Wanita