Kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Berkaitan dengan

101 Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 mempunyai wewenang: 92 a. menetapkan kebijakan dan strategi di bidang Perdagangan di daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan Pemerintah; b. memberikan perizinan kepada Pelaku Usaha di bidang Perdagangan yang dilimpahkan atau didelegasikan oleh Pemerintah; c. mengelola informasi Perdagangan di daerah dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi Perdagangan; d. melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan Perdagangan di daerah setempat; dan e. wewenang lain di bidang Perdagangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Berkaitan dengan

Perlindungan Terhadap Pasar Rakyat Perkembangan yang pesat ini bisa jadi akan terus menekan keberadaan pasar rakyat tradisional pada titik terendah dalam 20 tahun mendatang. Pasar modern yang notabene dimiliki oleh peritel asing dan konglomerat lokal akan menggantikan peran pasar tradisional yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat kecil dan sebelumnya menguasai bisnis ritel di Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya langkah nyata dari pedagang pasar agar dapat mempertahankan pelanggan dan keberadaan usahanya. Para pedagang di pasar rakyat tradisional harus mengembangkan strategi dan 92 Pasal 96 UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan Universitas Sumatera Utara 102 membangun rencana yang mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen sebagaimana yang dilakukan pasar modern. Jika tidak, maka mayoritas pasar tradisional di Indonesia beserta penghuninya hanya akan menjadi sejarah yang tersimpan dalam album kenangan industri ritel di Indonesia dalam waktu yang relatif singkat.Pertarungan sengit antara pedagang tradisional dengan peritel raksasa merupakan fenomena umum era globalisasi. Jika Pemerintah tak hati-hati, dengan membina keduanya supaya sinergis, Perpres Pasar Modern justru akan membuat semua pedagang tradisional mati secara sistematis. Pemerintah dan Pemerintah daerah harus memberlakukan zonasi untuk penerbitan izin usaha pasar modern untuk melindungi pedagang tradisional. Hal tersebut sudah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Perpres No. 1122007 tentang pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern. Dalam peraturan itu, pemerintah juga memberikan wewenang urusan zonasi kepada pemerintah daerah sehingga belum ada batas baku mengenai jarak pasar tradisional dan modern Dengan melihat faktor diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya pasar tradisional bisa mematikan rakyat kecil,dengan kata lain perekonomian rakyat kecil akan telambat.Karena kurangnya keinginan masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat tradisional. Meskipun banyak faktor kelemahan dalam pasar rakyat tradisional akan tetapi ada juga kelebihan yang seharusnya kita perhatikan. salah satunya adalah harga barang yang kita inginkan jauh lebih murah dan bisa ditawar lagi.jadi kita harus dapat mengangkat pasar tradisional menjadi pasar yang nyaman dan menjaga kebersihan. 93 93 http:rizkinovel.blogspot.com , diakses terakhir pada tgl 1 September 2014 Universitas Sumatera Utara 103 Memuat pasal 13 UU No.7 Tahun 2014 tentang perdagangan bahwa 1 Pemerintah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan Pasar rakyat dalam rangka peningkatan daya saing. 2 Pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan Pasar rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dalam bentuk: a pembangunan danatau revitalisasi Pasar rakyat; b implementasi manajemen pengelolaan yang profesional; c fasilitasi akses penyediaan Barang dengan mutu yang baik dan harga yang bersaing; danatau d fasilitasi akses pembiayaan kepada pedagang Pasar di Pasar rakyat. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan Pasar rakyat diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Presiden. Salah satu program revitalisasi yang sudah terlaksana adalah revitalisasi pasar rakyat di kota denpasar. Program revitalisasi pasar rakyat ini disamping menggunakan dana APBD Denpasar juga mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan. Kepercayaan pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota Denpasar ini diawali dari keberhasilan revitalisasi Pasar Agung Peninjoan, Denpasar Utara yang telah mendapatkan program revitalisasi dari Kementrian Perdagangan sebesar 7 Millyar dan mendapat apresiasi positif, bahkan dijadikan model revitaliasi pasar tradisional di tanah air secara nasional. Apresiasi positif tersebut kembali diberikan pemerintah pusat berupa bantuan 5 Universitas Sumatera Utara 104 Milyar untuk merivitalisasi Pasar Desa Nyanggelan, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan. Dalam revitalisisi ini rencananya Pasar Nyanggelan dijadikan pasar semi modern. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan los yang mampu menampung 121 lapak, kios 50 unit, warung, pekerjaan Landscapetaman, serta kantor pengelola pasar. 94 Salah satu contoh pasar yang telah direvitalisasi di kota denpasar Pemerintah danatau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan pengaturan tentang pengembangan, penataan dan pembinaan yang setara dan berkeadilan terhadap Pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan perkulakan untuk menciptakan kepastian berusaha dan hubungan kerja sama yang seimbang antara pemasok dan pengecer dengan tetap memperhatikan keberpihakan kepada koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah. 95 Pengembangan, penataan, dan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui pengaturan perizinan, tata ruang, zonasi dengan memperhatikan jarak dan lokasi pendirian, kemitraan, dan kerja sama usaha. 96 94 Pemerintah dan http:www.denpasarkota.go.idindex.phpbaca-berita9148, diakses terkahir pada tgl 16 oktober 2014 95 Pasal 14 ayat 1 UU No.7 Tahun 2014 tentang perdagangan 96 Pasal 14 ayat 2 UU No.7 Tahun 2014 tentang perdagangan Universitas Sumatera Utara 105 Pemerintah Daerah mempunyai wewenang melakukan pengawasan terhadap kegiatan Perdagangan. 97 Pemerintah dan pemerintah daerah baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama sesusai dengan bidang tugas masing-masing melakukan pembinaan dan pengawasan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Untuk pembinaan, pemerintah daerah mengupayakan sumber-sumber alternativ pendanaan untuk pemberdayaan pasar rakyat tradisional sesuai ketentuan perundang-undangan, meningkatkan kompetensi pedagang dan pengelola Pasar Tradisional, memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi pedagang pasar rakyat tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi atau relokasi pasar tradisional, mengevaluasi pengelolaan pasar tradisional. 98 Untuk melakukan penataan, maka pemerintah mengatur perizinan untuk pengelolaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern dimana ada Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional IUP2T untuk pasar tradisional; Izin Usaha Pusat Perbelanjaan IUPP untuk Pertokoan, Mall, Plasa dan Pusat Perdagangan; Izin Usaha Toko Modern IUTM untuk Minimarket, Supermarket, Departemen Store, Hypermarket dan Perkulakan. IUTM untuk Minimarket diutamakan bagi pelaku Usaha Kecil dan Usaha Menengah setempat. Izin-izin tersebut diterbitkan oleh BupatiWalikota dan Gubernur untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal yang penting dalam pembuatan izin ini harus dilengkapi dengan studi kelayakan termasuk analisis mengenai dampak lingkungan, terutama aspek sosial budaya dan dampak bagi pelaku pedagang 97 Pasal 98 ayat 1 UU No.7 Tahun 2014 tentang perdagangan 98 Pasal 15 ayat 1-2 Perpres No. 1122007 Tentang Kemitraan Universitas Sumatera Utara 106 eceran setempat serta menyertakan rencana kemitraan dengan usaha kecil. Pedoman membuat tata cara perizinan ini dibuat oleh Menteri. pasal 12-14 Perpres No. 1122007 dengan adanya aturan yang mengikat tersebut, apabila ada pelanggaran seperti yang termaktub dalam pasal 6, pasal 7 ayat 1 dan ayat 2, pasal 8 ayat 3, pasal 9, pasal 10 ayat 2 dan pasal 16 dapat dikenakan sanksi administrativ secara bertahap berupa peringatan tertulis, pembekuan dan pencabutan izin usaha. 99 Persaingan usaha tidak sehat ini dibatasi dengan persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat Selain penataan tempat dan izin tersebut, hal yang harus dipahami bersama adalah tentang Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pelaku usaha apapun baik yang datang dari luar negeri maupun investor dalam negeri harus membatasi usahanya tersebut, pelaku usaha yang dimaksud adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya harus berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum. 99 Pasal 17 Perpres No. 1122007 tentang Kemitraan Universitas Sumatera Utara 107 persaingan usaha. Pemerintah dan Pemerintah daerah melakukan pembatasan ini dilatarbelakngi oleh banyaknya penyelenggaraan ekonomi nasional kurang mengacu kepada amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, serta adanya kecenderungan yang sangat monopolistik. Para pengusaha yang dekat dengan elit kekuasaan mendapatkan kemudahan-kemudahan yang berlebihan sehingga berdampak kepada kesenjangan sosial. Munculnya konglomerasi dan sekelompok kecil pengusaha kuat yang tidak didukung oleh semangat kewirausahaan sejati merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan ketahanan ekonomi menjadi sangat rapuh dan tidak mampu bersaing. Dengan tujuan menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha maka pemerintah menertibkannya dengan UU RI No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Ada beberapa perjanjian yang dilarang bagi pelaku usaha ini tidak terlepas dari pelaku pasar rakyat tradisional maupun modern. Diantaranya Oligopoli Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan Universitas Sumatera Utara 108 atau persaingan usaha tidak sehat. Ini dengan catatan bahwa pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75 tujuh puluh lima persen pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; Penetapan Harga Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas mutu suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama. Ketentuan ini tidak berlaku untuk suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; atau suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harus membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk barang dan atau jasa yang sama. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Universitas Sumatera Utara 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

7 65 137

Analisis Yuridis Kebijakan Pelindungan Dan Pengamanan Perdagangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 11 134

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 9

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 1

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 2 21

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 1 35

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 5

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASAR RAKYAT DALAM PERUNDANG-UNDANGAN SEBELUM DIUNDANGKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2014 A. Pengertian Pasar Rakyat (Tradisional) - Perlindungan Hukum terhadap Pasar Rakyat Berdasarkan Undang-Undang No 7 tahun 2014 te

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum terhadap Pasar Rakyat Berdasarkan Undang-Undang No 7 tahun 2014 tentang Perdagangan

0 0 21

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASAR RAKYAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN SKRIPSI

0 0 9