PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS PADA PERUSAHAAN HASIL

either directly by becoming the owner of those assets, or indirectly by obtaining control of the management of the company . 2 Suatu transaksi atau serangkaian transaksi -transaksi di mana seseorang memperoleh pengendalian atas aset-aset dari suatu perusahaan, baik secara langsung dengan menjadi pemilik aset-aset tersebut, atau secara tidak langsung dengan mengambil pengendalian atas pengurusan perusahaan tersebut. Berdasarkan penjabaran tersebut, tampak bahwa menurut Weinberg akuisisi dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok perorangan, atau perusahaan, serta mencakup akuisisi kekayaan dan akuisisi saham. Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Charles A. Scharf, yang mendefinisikan istilah acquisition akuisisi di Amerika Serikat sebagai berikut: Any transaction in which a buyer limited to a corporation acquires all or part of theassets and business of a seller also limited to a corporation, or all or part of the stock or other securities of the seller, where the transaction is closed between a willing buyer and awilling seller. Included within the general term of “acquisition” are more specific forms of transactions such as merger, consolidation, an asset acquisition, and a stock acquisition. 3 Setiap transaksi dimana pembeli terbatas pada perusahaan memperoleh seluruh atau sebagian dari asset dan bisnis penjual juga terbatas pada perusahaan, atau seluruh atau sebagian dari saham atau surat berharga lainnya dari penjual, dimana transaksi ditutup antara pembeli bersedia dan penjual bersedia. Termasuk 2 Miranda Anwar, Pencatatan Saham Lewat Pintu Belakang Backdoor Listing, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008 h 15. dalam istilah umum akuisisi adalah bentuk yang lebih spesifik transaksi seperti merger, konsolidasi, akuisisi aset, dan akuisisi saham. Fenomena akuisisi sebenarnya merupakan keputusan strategis dalam dunia bisnis untuk memperbaiki kondisi keuangan suatu perusahaan. 20

B. Dasar Hukum Akuisisi Di Indonesia

Kebijakan akuisisi mulai dikenal luas sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, namun di dalam UUPT ini tidak dikenal istilah akuisisi melainkan pengambilalihan. Sebelum ada UUPT akuisisi juga pernah dilakukan dengan menggunakan KUHPerdata sebagai sumber hukum dalam melakukan akuisisi. Sebenarnya dalam KUHPerdata tidak mengatur secara jelas mengenai akuisisi, karena itu dalam melakukan akuisisi menggunakan ketentuan umum mengnai perikatan yang diatur mulai dari pasal 1233 sampai dengan Pasal 1456. Selain itu sering kali dalam perjanjian akuisisi antarperusahaan menggunakan teknis jual beli saham yang menyebabkan selain berlaku ketentuan umum mengenai perikatan maka berlaku juga ketentuan khusus mengenai jual beli yang terdapat mulai dari Pasal 1457 sampai dengan Pasal 1540 KUH Perdata. 4 3 Iftia Putri Utami, Pengaruh Akuisisi Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengakuisisi, Jurnal , Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia, h. 3. 4 Munir Fuady, Hukum Tentang Akuisisi, Take Over LBO,cet.IV, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014, h. 35.