Dasar Hukum Akuisisi Di Indonesia

kreditor. Untuk itu peraturan-peraturan yang mengatur tentang akuisisi bertujuan untuk menjaga kepentingan para pihak yang telah dijabarkan. Pada tahap pertama perusahaan pengakuisisi menyampaikan maksud akuisisi pada perusahaan target dengan menyusun rancangan akuisisi. Dalam menyusun rancangan akuisisi UUPT mengatur sebagai berikut: a. Nama dan tempat kedudukan dari Perseroan yang akan mengambil alih dan Perseroan yang akan diambil, b. Alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang akan mengambil alih dan direksi perseroan yang akan diambil alih, c. Laporan keuangan tahun buku terakhir dari Perseroan yang akan mengambil alih dan Perseroan yang akan diambil alih; d. Tata cara penilaian dan konversi saham dari Perseroan yang akan diambil alih, e. Jumlah saham yang akan diambilalih, f. Kesiapan pendanaan akuisisi, g. Neraca konsolidasi performa Perseroan yang akan mengambil alih setelah Pengambilalihan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, h. Cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap Pengambilalihan, i. Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan dari Perseroan yang akan diambil alih, j. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengambilalihan. Untuk menjalankan rencana akuisisi hanya dapat dilakukan apabila rancangan pengambilalihan perseroan memperoleh persetujuan melalui keputusan RUPS yang dihadiri paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara sah dan disetujui oleh paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah suara tersebut, kecuali anggaran dasar mengatur lebih dari UU. 8 Rancangan pengambilalihan yang telah disetujui oleh RUPS dituangkan dalam akta pengambilalihan yang dibuat di hadapan notaris dalam Bahasa Indonesia. Apabila pengambilalihan menyebabkan perubahan anggaran dasar, maka salinan akta pengalihan perseroan wajib dilampirkan pada penyampaian pemeberitahuan kepada menteri tentang perubahan anggaran dasar tersebut. 9 Sedangkan untuk pelaksanaan akuisisi perusahaan publik, maka aturan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor KEP- 259BL2008 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Dalam rangka pengambilalihan saham perusahaan publik, maka kepada pengendali baru diwajibkan untuk: 10 a. Mengumumkan kepada masyarakat serta menyampaikan kepada Bapepam dan LK perihal terjadinya pengambilalihan paling lambat 2 dua hari kerja sejak terjadinya pengambilalihan, informasi yang meliputi: 1 Seluruh saham yang diambilalih dan total kepemilikan sahamnya, dan 2 Jati diri yang bersangkutan yang meliputi nama, alamat, telepon, faksimili, jenis usaha, serta tujuan pengendalian. 8 Munir Fuady, Hukum Tentang Akuisisi, Take Over LBO,cet.IV, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014, h.77. 9 Tata Cara Pengambilalihan Saham Akuisisi Persereoan Terbatas di Indonesia http:www.gultomlawconsultants.comtata-cara-pengambilalihan-saham-akuisisi-persereoan-terbatas- di-indonesia diunduh pada 8 Februari 2015. 10 Wawan Zulmawan, Panduan Praktis Merger Atau Akuisisi Perusahaan, Jakarta: Permata Aksara, 2013, h 69. b. Melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa saham perusahaan terbuka tersebut, kecuali; 1 Saham yang dimiliki pemegang saham yang telah melakukan transaksi pengambilalihan dengan pengendali baru perusahaan terbuka 2 Saham yang dimiliki pihak lain yang telah mendapatkan penawaran dengan syarat dan kondisi yang sama dari pengendali baru perusahaan terbuka 3 Saham yang dimiliki pihak lain yang pada saat yang bersamaan juga melakukan penawaran tender atas saham perusahaan terbuka yang sama 4 Saham yang dimiliki pemegang saham utama 5 Saham yang dimiliki oleh pihak pengendali lain perusahaan terbuka Adapun dalam pelaksanaan penawaran lelang saham perusahaan publik yang mengakibatkan kepemilikan saham oleh pengendali baru melebihi dari 80 delapan puluh perseratus dari modal disetor perusahaan terbuka, maka pengendali baru tersebut diwajibkan untuk mengalihkan kembali saham perusahaan terbuka tersebut kepada masyarakat, sehingga saham yang dimiliki masyarakat paling kurang 20 dua puluh perseratus dari modal disetor perusahaan terbuka dan dimiliki paling kurang 300 tiga ratus pihak dalam jangka waktu paling lama 2 dua tahun sejak pelaksanaan penawaran tender selesai diselesaikan. 11 Kewajiban mengalihkan saham oleh pengendali tidak berlaku dalam hal perusahaan terbuka, setelah terjadinya pengambilalihan, melakukan aksi korporasi yang mengakibatkan terpenuhinya persyaratan penawaran tender seperti diatas. 11 Wawan Zulmawan, Panduan Praktis Merger Atau Akuisisi Perusahaan, Jakarta: Permata Aksara, 2013, h 70.