pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja sangat rendah, sehingga penambahan jumlah tenaga kerja tidak berdampak pada peningkatan
produksi. Hal ini sejalan pula dengan tingkat efisiensi return on scale menurun. Ini berarti pula bahwa penambahan output di sektor pertanian hanya dilakukan
dengan cara memasukkan faktor teknologi dan mengurangi pekerja.
2.6. Kerangka Konseptual
Salah satu sasaran pembangunan ekonomi daerah adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat diukur
dengan Pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. Kabupaten Asahan secara umum memprioritaskan sektor pertanian sebagai
sektor unggulan dalam perekonomian wilayahnya. Sektor pertanian memberikan kontribusi share yang relatif tinggi terhadap PDRB Asahan. Sektor pertanian
haruslah mendapat perhatian yang serius oleh pemerintahan daerah sehingga diharapkan sektor pertanian mampu menjadikan sektor yang berdaya saing tinggi
dibandingkan sektor lainnya. Pembangunan sektor pertanian subsektor perkebunan, peternakan,
tanaman bahan makanan, perikanan, kehutanan di Kabupaten Asahan seharusnya menjadi pemicu untuk memperkuat pondasi pembangunan ekonomi sebagai
kabupaten yang berbasis agraris dan sumber daya alam. Jumlah tenaga kerja pertanian yang memberikan kontribusi relatif tinggi
terhadap pengangguran di Kabupaten Asahan agar mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk mengadakan program pendidikan dan pelatihan
agribisnis yang mandiri dan pemberian investasi dengan kredit dengan suku bunga lunak sehingga mereka dapat mengolah usaha tani mereka dengan maksimal
Universitas Sumatera Utara
sehingga meningkatkan produksi dan pendapatan petani yang akan berkontribusi terhadap PDRB sektor pertanian Asahaan
Dengan melakukan penelitian analisis pengaruh investasi dan tenaga kerja pertanian terhadap PDRB Asahan, maka akan dapat diketahui faktor mana yang
lebih intensif dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian Asahan
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Investasi Pertanian
dan Tenaga Kerja Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara
.
2.7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan dari beberapa hasil kajian empiris yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah “
Investasi pertanian dan jumlah tenaga kerja pertanian berpengaruh positif terhadap PDRB sektor pertanian Kabupaten Asahan”
Investasi Pertanian
Jumlah Tenaga Kerja Pertanian
PDRB sektor pertanian
Asahan
Universitas Sumatera Utara
III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian analis investasi pertanian dan tenaga kerja pertanian terhadap PDRB Asahan dilakukan karena daerah Asahan merupakan daerah
agraris yang potensial terlihat dari Tabel :
Tabel 5. Jumlah Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara dari Tahun 1992-2012.
Tahun Lahan Pertanian Agriculture Land
Persawahan Perkebunan
Tegal Kebun
Ladang Huma
Hutan Rakyat
Jumlah
2008 13,210
239,918 14,070
1,307 1,938
270,443 2009
13,210 239,918
14,070 13O7
1,929 269,127
2010 12,010
242,634 14,140
1,307 1,875
271,966 2011
12,010 242,499
13,851 1,351
1,848 271,559
3.2.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah BAPPEDA Asahan serta sumber lain yang terkait dengan penelitian ini. Secara rinci data yang dipergunakan :
1. PDRB Sektor Pertanian NTB : menggunakan data tentang PDRB Sektor