Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

semua kegiatan untuk menciptakanmenambah nilaiguna suatu barangjasa. Dalam kegiatan usahatani selalu diperlukan faktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal yang dikelola seefektif dan seefisien mungkin sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya. Untuk sektor pertanian berupa tanaman produksinya dapat dihitung dari produktifitas subsektor komoditas tanaman contoh kelapa sawit dan lain-lain dikalikan luas lahan tanaman tersebut sedangkan untuk subsektor peternakan dihitung dari jumlah populasi ternak awal dan akhir serta ternak yang dipotong ditambah hasil ikutan dari ternak tersebut.

2.5. Penelitian Terdahulu

Sitompul, 2007 dalam penelitiannya “ Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Sumatera Utara menyatakan bahwa hasil estimasi menunjukkan bahwa invesatsi PMDN tahun sebelumnya, PMA tahun sebelumnya, jumlah tenaga kerja, dan kondisi perekonomian berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, hal ini berarti bahwa pertumbuhan sektor ekonomi Sumatera Utara akan semakin meningkat dengan meningkatnya investasi dan jumlah tenaga kerja Sitompul, 2007. Kalangi, 2006 dalam penelitiannya yang ”Dampak Investasi di Sektor Pertanian dan Agroindustri dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan” dengan menggunakan pendekatan SAM Social Accounting Matrix menyatakan bahwa investasi untuk peningkatan output sektor pertanian memiliki dampak yang lebih besar terhadap faktor produksi tenaga kerja dan peningkatan pendapatan rumah tangga, Persentase penyerapan tenaga kerja terbesar untuk sektor pertanian terdapat pada sektor tanaman pangan. Universitas Sumatera Utara Semua sektor pertanian dan agroindustri memberikan pengaruh ke rumah tangga akan melewati tenaga kerja nonpertanian serta modal swasta dan pemerintah. Berdasarkan skenario yang dilakukan Kalangi, injeksi penanaman modal pada sektor pertanian, agroindustri, dan sektor produksi lainnya baik yang berasal dari dalam negeri maupun asing memberikan dampak yang positif bagi peningkatan faktorial, rumah tangga, sektor produksi itu sendiri maupun sektor produksi lainnya. Nurlaela 2003 dengn judul penelitian “Dampak Investasi Sektor Pertanian dalam Perekonomian Jawa Barat “ dengan menggunakan data Input- Output 2000 Provinsi Jawa Barat, terlihat bahwa total investasi yang terbentuk sebesar Rp 394.657 milyar akan menciptakan output tambahan sebesar Rp 428 .508 milyar, nilai tambah bruto sebesar Rp 371.931 milyar, peningkatan pendapatan sebesar Rp 537.80 milyar dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 54.799 orang. Selain itu, subsektor perikanan memiliki nilai multiplier pengganda terbesar terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja dibanding subsektor lainnya dalam sektor pertanian Selanjutnya Makmun dan Yasin 2003, melakukan studi pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap PDB sektor pertanian. Hasil analisis menunjukkan bahwa investasi secara umum berdampak positif terhadap pertumbuhan PDB dalam periode 1980-2002, namun apabila di break down pengaruh investasi yang bersumber dari PMA tidak disignifikan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa krisis ekonomi pada pertengahan 1997 ternyata berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Koefisien tidak berdampak signifikan bahkan negatif terhadap PDB sektor Universitas Sumatera Utara pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja sangat rendah, sehingga penambahan jumlah tenaga kerja tidak berdampak pada peningkatan produksi. Hal ini sejalan pula dengan tingkat efisiensi return on scale menurun. Ini berarti pula bahwa penambahan output di sektor pertanian hanya dilakukan dengan cara memasukkan faktor teknologi dan mengurangi pekerja.

2.6. Kerangka Konseptual