PDRB Sektor Pertanian adalah jumlah Nilai Tambahan Bruto dari sub sektor

3.5. Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1. Defenisi Operasional

Beberapa definisi operasional variabel dalam penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut :

a. PDRB Sektor Pertanian adalah jumlah Nilai Tambahan Bruto dari sub sektor

pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, perternakan, perikanan dan jasa pertanian atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu wilayah region dalam sektor pertanian pada periode tertentu, biasanya satu tahun, dinyatakan dalam juta rupiah b. NTB Sub Sektor Pertanian adalah menggambarkan volume kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga dari masing – masing kegiatan sub sektor pertanian NPB sub sektor x Biaya Antara sub sektor c. NPB Output sub sektor pertanian berdasarkan harga berlaku merupakan perkalian antara kuantum produksi sub sektor pertanian dengan harga produsen masing – masing komoditi pada tahun yang bersangkutan. d. Variabel Tenaga Kerja Pertanian AK: menggunakan data jumlah penduduk yang berusia 15 – 64 tahun yang bekerja di sektor pertanian, dinyatakan dalam satuan orang. e. Investasi Pertanian PM adalah Realisasi penanaman modal pertanian di Kabupaten Asahan dinyatakan dalam satuan juta Rupiah. 3. 5.2. Batasan Operasional 1. Penelitian dilakukan di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara 2. Penelitian dilakukan pada tahun 2012 Universitas Sumatera Utara 3. Sumber data penelitian diperoleh dari dari data sekunder BPS Badan Pusat Statistik Asahan dan Sumatera Utara serta instansi terkait dari tahun1993 – 2012 4. Jenis data investasi pertanian dan tenaga kerja pertanian yang ada tidak diuraikan berdasarkan data investasi dan tenaga kerja sub sektor pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, perternakan, perikanan dan jasa pertanian disebabkan karena keterbatasan sumber data yang ada di BPS untuk selama 20 tahun 1993-2012 5. Data jasa pertanian tidak dimasukkan oleh karena tidak adanya kegiatan jasa pertanian di Kabupaten Asahan 6. Data investasi pertanian dan tenaga kerja pertanian serta PDRB sektor pertanian untuk tahun 1993-1999 merupakan data estimasi yang dilakukan oleh BPS Asahan 7. Terbatasnya data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS untuk data subsektor pertanian selama kurun waktu tahun 1993 – 2012 seperti data investasi subsektor pertanian, tenaga kerja, harga produsen, biaya antara. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Wilayah atau Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Asahan Asahan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2003’00”-3026’00 Lintang Utara, 99001-100000 Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 1.000 m di atas permukaan laut. Kabupaten Asahan menempati area seluas 3799,39 km 2 Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Asahan termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. 379939 Ha yang terdiri dari 25 Kecamatan, 204 DesaKelurahan Definitif. Batas Wilayah Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara, - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Toba Samosir, - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun - Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Wilayah Administrasi pemerintahan Kabupaten Asahan terdiri dari 25 kecamatan, 177 desa dan 27 kelurahan yang terdiri dari 29 desa swadaya, 30 desa swakarya, 145 desa swasembada yang seluruhnya telah definitif. Dari Universitas Sumatera Utara