Nyeri Pleura Demam Manifestasi Klinis

refluks dari LES lower esophageal sphincter. Pada fase ekspulsi ini pilorus dan antrum berkontraksi sedangkan fundus dan esofagus relaksasi serta mulut terbuka. Pada fase ini juga terjadi perubahan tekanan intratorakal dan intraabdominal serta kontraksi dari diafragma. Pada episode ekspulsi tunggal terjadi tekanan negatif intratorakal dan tekanan positif intraabdominal, dan dalam waktu bersamaan terjadi kontraksi yang cepat dari diafragma yang menekan fundus sehingga terjadi refluks isi lambung ke dalam esofagus. Bila ekspulsi sudah terjadi, tekanan intratorakal kembali positif dan diafragma kembali ke posisi normal. Tabel 2.6. Pneumonia Severity Index PSI 20 Variabel Poin PSI Demografi Laki-laki n Perempuan n-10 Nursing Home Resident +10 Penyakit Penyerta Neoplasma +30 Penyakit Liver +20 Congestive Heart Failure +10 Stroke +10 Penyakit Ginjal +10 Sumber. Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, dkk. Infectious diseases society of americaamerican thoracic society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults. CID.2007;44:S54. Tabel 2.7. Pneumonia Severity Index PSI Sambungan 20 Variabel Poin PSI Tanda Vital Abnormal Perubahan Status Mental +20 Frekuensi Napas ≥ 30menit +20 Tekanan Darah Sistolik 90 mmHg +20 Suhu 35 C atau ≥ 40 C +15 Takikardi, Frekuensi Nadi ≥ 125menit +10 Pemeriksaan Lab Abnormal Sodium 130mmolL +20 Blood Urea Nitrogen ≥ 30mgdl +20 GD ≥ 250mgdL +10 Hematokrit 30 +10 Trombosit 100.000 selmm 3 +10 Leukosit 4.000 selmm 3 +10 Pemeriksaan Radiologi Abnormal Efusi Pleura +10 Parameter Oksigenasi pH arteri 7,35 +30 pO 2 60 mmHg +10 SaO 2 90 +10 Sumber. Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, dkk. Infectious diseases society of americaamerican thoracic society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults. CID.2007;44:S54.

2.1.7. Diagnosis

2,3,21 Diagnosis pada kasus pneumonia komunitas, terdapat dua pertanyaan yang seorang dokter harus tanyakan: Apakah ini pneumonia, dan apakah etiologinya? Kedua pertanyaan ini, dapat dijawab dengan diagnosis klinis dan diagnosis etiologi.

2.1.7.1 Diagnosis Klinis

Dignosis banding pneumonia berkaitan dengan beberapa penyakit, baik yang infeksius maupun non-infeksius, seperti bronchitis akut, bronchitis kronik eksaserbasi akut, gagal jantung, emboli paru, dan pneumonitis radiasi. Dengan