Universitas Sumatera Utara
1. Informan 1
Nama : H.W
Tanggal Wawancara : 24 Maret 2015 Media Komunikasi
: Telepon, bbm, email.
H.W merupakan seorang pramugara senior dengan masa kerja lebih kurang 38 tahun. Di dalam sebuah tim awak kabin yang sedang
melakukan satu kali penerbangan selalu dibentuk sebuah kelompok kerja yang biasa dikenal dengan istilah
cabin crew.Biasanya ditunjuk salah seorang purser atau ketua kelompok
FA dan diambil dari yang paling senior dilihat dari jumlah masa kerjanya.
Purser memegang peranan sebagai pemberi informasi dan keterangan yang lengkap seputar jadwal penerbangan di hari yang telah
ditentukan. Pada saat penerbangan belum dilaksanakan diadakanlah sebuah pertemuan semua awak kabin yang biasa
disebut pre flight briefing. H.W diberi tugas dan wewenang untuk melakukan hal ini pada
setiap kali sebelum penerbangan dimulai.Seperti penuturan berikut, Iya, kita pake Audio Visual, saya purser, yang nyampein briefing.
Kalo captent briefing nya paling tentang flight information atau mengenai informasi penerbangannya, kalo purswer briefing nya tentang safety dan
service.
H.W memberikan informasi terkait safety dan service kepada para
FA lainnya. Informasi tersebut disampikan dengan tegas, singkat dan jelas oleh H.W pada setiap
pre flight briefing. Cara dan strategi yang digunakan oleh H.W adalah komunikasi dua arah, maksudnya adalah
bahwa para FA lainnya boleh bertanya apabila merasa masih kurang jelas,
boleh memberikan ide tau pendapat bila diperlukan dan dapat menyampaikan kendala atau masalah jika ada. H.W lebih memilih cara
tersebut daripada komunikasi satu arah yang sifatnya dapat berupa perintah atau instruksi. Hal tersebut dirasa kurang efektif karena
informasi dari bawahan sudah pasti tidak bisa tersampaikan sehingga kinerja para FA menjadi seperti rutinitas belaka tanpa adanya
sense of belonging satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
Selama berada dalam naungan bendera GA dan selama H.W menjabat purser, belum pernah ada kendala baik dalam berkomunikasi
maupun berinteraksi dengan sesama awak kabin. Ini disebabkan oleh adanya standarisasi komunikasi yang dibentuk dalam sebuah tim yang di
dalamnya terdapat para awak kabin. Jadi, para awak kabin sudah terlatih dalam berkomunikasi baik bawahan kepada atasan, atasan kepada
bawahan dan kepada sesama awak kabin. Penyampaian informasi yang dilakukan oleh purser, dalam hal ini dilakukan oleh H.W kepada awak
kabin lainnya selalu dapat tersampaikan apa yang menjadi maksud dari pesan tersebut.
Berikut ini adalah seperti yang dikatakan oleh H.W, gak ada.. gak pernah ada kendala. Karena apa, kita punya standar
komunikiasi, yaa semuanya akan sama, namanya udah distandarisasi komunikasinya. Paling yang bermasalah itu oknum, diluar dinas.
Misalnya rebutan pacar, misalnya cowonya satu, trus pacarnya pramugari dua. Tiba – tiba ngeRON di Bali trus sama – sama ke Bali
ketemu yaudah ribut kan, itu masalah pribadi
H.W harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada para awak kabin lainnya dapat tersampaikan dengan jelas. Kejelasan
informasi tersebut penting untuk langkah selanjutnya, apabila makna pesan dapat diterima dengan baik oleh para awak kabin lainnya maka apa
yang menjadi tujuan dari pesan tersebut dapat dilaksanakan dengan tepat. Namun, jika makna pesan tidak tersampaikan kepada komunikan maka
dapat dipastikan bahwa apa yang diharapkan atau dimaksudkan oleh komunikator tidak dapat terlaksana.
Pesan atau informasi yang sudah sampai kepada para awak kabin lainnya selanjutnya harus ditegakkan dan dilaksanakan dengan benar oleh
penerima pesan tersebut.Oleh sebab itu, penyampaian pesan memegang peranan yang penting karena berpengaruh pada aplikasi atau pelaksanaan
selanjutnya.Dan bukan hanya sampai disitu saja, pesan yang sudah diberikan oleh H.W kepada para awak kabin lainnya harus dapat
memotivasi para penerima pesan. Dalam hal ini, H.W selalu melakukan
Universitas Sumatera Utara
perencanaan terhadap apa yang harus disampaikan dan pengawasan terhadap pesan yang sudah disampaikan tersebut. Sesuai hasil wawancara
yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap H.W, dalam pre flight
briefing H.W menyampaikan standar safety dan service yang harus dilakukan oleh para awak kabin lainnya.
2. Informan 2