Komunikasi Kebawah Formasi Strategi Komunikasi

Universitas Sumatera Utara a. to secure understanding b. to establish acceptance c. to motivate action Pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaan itu harus dibina to establish acceptance. Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan to motivate action. Strategi komunikasi sudah tentu bersifat makro yang dalam prosesnya berlangsung secara vertical piramidal. Mestinya komunikasi vertikal itu tidak hanya berlangsung dari atas ke bawah downward communication, tetapi juga dari bawah ke atas upward communication. Onong: 1990:32

2.2.5 Formasi Strategi Komunikasi

1. Komunikasi Kebawah

Komunikasi kebawah dalam organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen Davis, 1967. Komunikasi organisasi seringkali bergerak kearah komunikasi manajerial yang perhatian utamanya adalah komunikasi kebawah, membawa informasi melalui kelompok manajemen dan kepada kelompok operatif. Ada dua masalah utama: 1 jenis infrormasi apa yang disebarkan dari tingkat manajemen kepada para pegawai dan 2 bagaimana informasi tersebut disediakan. 2.Komunikasi Keatas Universitas Sumatera Utara Komunikasi keatas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan ketingkat yang lebih tinggi penyelia. Suatu permohonan ataukomentar yang diarahkan kepada individu yang otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi keatas Dalam Pace, 2005:189. Pentingnya komunikasi keatas Komunikasi keatas penting karena beberapa alasan, yaitu : 1. Aliran informasi keatas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang – orang lainnya Sharma, 1979. 2. Komunikasi keatas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka Planty Machaver, 1952. 3. Komunikasi keatas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi – operasi sebenarnya Conboy,1976. 4. Komunikasi keatas menumbuhkan apresisasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran – saran mengenai operasi organisasi Planty Machaver, 1952. 5. Komunikasi keatas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi kebawah Planty Machaver, 1952. 6. Komunikasi keatas membantu pegawaimengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka Universitas Sumatera Utara dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut Harriman, 1974. Prinsip – prinsip komunikasi keatas : Planty danMachaver 1952 mengemukakan tujuh prinsip sebagai pedoman program komunikasi keatas : a. Program komunikasi keatas yang efektif harus direncanakan b. Program komunikasi keatas yang efektif berlangsung secara berkesinambungan c. Program komunikasi keatas yang efektif menggunakan saluran rutin d. Program komunikasi keatas yang efektif menitikberatkan kepekaan dan penerimaan dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang lebih rendah e. Program komunikasi keatas yang efektif mencakup mendengarkan secara objektif f. Program komunikasi keatas yang efektif mencakup tindakan untuk menanggapi masalah g. Program komunikasi keatas yang efektif menggunakan berbagi media dan metode untuk menigkatkan aliran informasi. Dalam Pace, 2005: 184 – 194.

3. Komunikasi Horizontal

Dokumen yang terkait

DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES.

0 2 15

SKRIPSI Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

1 13 35

PENUTUP Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 2 42

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda).

0 1 122

Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabin Crew 2014 Oleh Skytrax)

0 1 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Kajian Penelitian - Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabi

0 0 28

STRATEGI KOMUNIKASI AWAK KABIN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines sehingga mendapat predikat sebagai the World’s Best Cabin Crew 2014 oleh Skytrax) SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda)

0 0 22

Garuda Indonesia Airlines: Providing Emotional Experience to Retain Customer Loyalty

0 0 16