Informan 4 Informan 5 Strategi Komunikasi yang dilakukan masing-masing awak

Universitas Sumatera Utara pada saat pre flight briefing maupun pada saat post flight briefing membuat para awak kabin dapat menangkap makna pesan dari informasi yang dibagikan. Model komunikasi dua arah dari purser memungkinkan bagi para awak kabin lainnya untuk member tanggapan baik berupa pertanyaan maupun ide atau saran.Dengan demikian A.D.J mampu menjalani semua aktivitas baik safety maupun service-nya dengan nyaman tanpa merasa terbeban dan terpaksa. Informasi yang disampaikan oleh purser dapat diterima dan ditangkap maksud serta tujuannya sehingga semangat kerja dapat dijaga kualitasnya. Ditambah lagi dengan pembinaan dan pengawasan terhadap maksud dari apa yang disampaikan oleh purser. Kesempatan untuk menyampaikan hal-hal yang tidak dimengerti oleh FA ataupun kendala yang sedang dihadapi selalu terbuka untuk dikemukakan baik pada saat pre dan post flight briefing. Komunikasi terhadap anggota awak kabin lainnya selalu dapat dilaksanakan dengan baik oleh A.D.J sekalipun pada setiap kali terbang anggota awak kabin dapat berganti-ganti. Perkenalan dan penyesuaian diri dengan watak dan cara kerja terhadap FA yang baru dilakukan dengan mengusung profesionalitas kerja dan mengesampingkan urusan pribadi demi tercapainya suasana kerja yang kondusif. Hal tersebut membawa dampak terhadap pelayanan kepada para pax yang harus selalu lebih diutamakan sebagai SOP dari GA itu sendiri. Keramah-tamahan para awak kabin tidak hanya dikhususkan bagi para pax, namun yang tidak kalah penting juga terhadap sesama awak kabin.Jika sesama anggota awak kabin mampu melaksanakan komunikasi dengan baik sudah tentu komunikasi terhadap para pax dapat pula berjalan sukses.Sehingga standar safety dan service yang ditentukan GA dalam SOP perusahaan dapat diraih dengan pencapaian yang maksimal. Yang jelas dari aspek keramahtamahannya dan kualitas cabin crew nya…

4. Informan 4

Universitas Sumatera Utara Nama : M.A Tanggal Wawancara : 5 April 2015 Media Komunikasi : Bbm, email M.A merupakan salah seorang pramugara haji pada maskapai Garuda Indonesia yang bergabung pada tahun 2011 lalu.Selama menjadi FA haji, M.A hampir tidak merasakan kendala apapun dalam hal komunikasi baik terhadap purser maupun sesama awak kabin lainnya.Seorang purser sangat mempengaruhi M.A dalam melaksanakan prosedur yang sudah ditetapkan dan komunikasi yang dilakukan purser kepada M.A mampu memberikan motivasi dalam menjalankan kewajiban pada saat terbang. Pemahaman yang disampaikan oleh Captain FO, selalu mengenai hal-hal yang wajib diketahui oleh FA seperti waktu total penerbangan, cuaca, mereview kembali prosedur wajib dan lain-lain yang dianggap penting. Terhadap anggota awak kabin yang baru, M.A melakukan komunikasi tanpa strategi khusus. Hal tersebut karena semua awak kabin sudah terbiasa dan terlatih menggunakan cara berkomunikasi yang sudah memiliki standard an ketetapan yang ditentukan. Komunikasi dengan atasan juga dilakukan M.A sesuai dengan SOP perusahaan yaitu antara lain dengan cara memberikan senyuman lebar, memperkenalkan diri kemudian menyampaikan maksud dan tujuan yang bersangkutan. Seorang purser bagi M.A bersikap professional baik dalam kondisi terbang maupun tidak terbang.Hal ini yang mempengaruhi dan memotivasi M.A untuk selalu menjunjung tinggi sikap professional di dalam dan di luar lingkungan GA. Terkadang kendala atau permasalahan yang mungkin timbul pada saat on duty dapat diselesaikan oleh awak kabin dengan mengacu kembali pada SOP yang diberlakukan oleh GA. Sehingga bisa dikatakan bahwa M.A melakukan komunikasinya secara rutin esuai dengan standard an SOP yang ada. Universitas Sumatera Utara

5. Informan 5

Nama : S.R.W Tanggal Wawancara : 6 April 2015 Media Komunikasi : Bbm, email Perempuan yang akrab disapa K oleh teman-temannya ini baru bergabung di GA pada tahun 2013 lalu. Dalam pengalaman yang dirasakan K selama ini belum ada masalah dan kendala yang cukup berarti dalam hal berkomunikasi baik kepada purser maupun kepada sesama awak kabin yang lain. Hubungan yang berjalan baik dan komunikasi dapat terlaksana sehingga informasi yang disampaikan dapat ditangkap makna dan tujuannya. Seorang purser bagi K harus mampu menjadi contoh dan memberikan motivasi kepada awak kabin yang lain. Walaupun pada setiap kali terbang jabatan purser bisa disandang oleh orang yang tidak sama namun pada dasarnya seorang purser harus mampu menjadi atasan yang bukan hanya bisa memerintah tapi juga harus mampu mendengarkan suara dari bawahannya. Informasi dari purser hendaknya dapat sampai dan dapat dimengerti awak kabin lainnya.Pesan dan informasi yang sudah disampaikan tersebut kemudian dibina dan diawasi pelaksanaannya, apakah sudah cukup untuk memotivasi bawahan atau hanya dilaksanakan saja tanpa ada rasa tanggung jawab dari bawahannya. Setiap purser mempunyai gaya yang berbeda dalam komunikasi, tapi yang penting inti dari komunikasi yang diberikan purser lebih ke safety dan service serta memberikan masukan dan kritik dari pola kerja kita... Sejauh ini, K tidak mendapati adanya kendala komunikasi bagi sesama awak kabin lainnya.Hal ini karena pada saat sebelum terbang selalu ada briefing untuk menyamakan persepsi dalam bekerja. Suasana kekeluargaan juga ditampilkan dalam menjalin hubungan kepada awak kabin yang baru bergabung maupun yang sudah sering bersama di dalam satu tim terbang. Jika terdapat suatu permasalahan diantara sesama awak Universitas Sumatera Utara kabin, mereka sudah mengetahui cara menghadapi dan menyelesaikannya karena sudah diajarkan pada saat training yang rutin diadakan oleh GA.

6. Informan 6

Dokumen yang terkait

DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES.

0 2 15

SKRIPSI Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

1 13 35

PENUTUP Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 2 42

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda).

0 1 122

Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabin Crew 2014 Oleh Skytrax)

0 1 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Kajian Penelitian - Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabi

0 0 28

STRATEGI KOMUNIKASI AWAK KABIN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines sehingga mendapat predikat sebagai the World’s Best Cabin Crew 2014 oleh Skytrax) SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda)

0 0 22

Garuda Indonesia Airlines: Providing Emotional Experience to Retain Customer Loyalty

0 0 16