Subjek Penelitian Kerangka Analisis Teknik Analisis Data

Universitas Sumatera Utara membuat perbandingan atau evaluasi, 4 menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang Rakhmat, 2004: 25.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu masalah yang ingin diteliti. Objek penelitian ini adalah strategi komunikasi awak kabin Garuda Indonesia Airlines sehingga mendapat predikat sebagai The World’s Best Cabin Crew 2014 oleh Skytrax.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang dimintai informasi yang berhubungan mengenai penelitian yang dilakukan.Adapun subjek dari penelitian ini adalah awak kabin Garuda Indonesia Airlines yang masih aktif sebagai karyawan perusahaan tahun 2014.

3.4 Kerangka Analisis

Tabel 1.3 Kerangka Analisis Penelitian Konsep Indikator Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia • To secure understanding • To establish acceptance • To motivate action Karakteristik • Usia • Lama Kerja • Jenis Kelamin Sumber : Peneliti 2015 Universitas Sumatera Utara

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data Kriyantono,2006:91. Penelitian ini menggunakan 2 metode pengumpulan data, yaitu :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan Kriyanto,2006:43. Data diperoleh langsung dari key informan melalui wawancara, dan dalam menetapkan informan digunakan metode snowball sampling. Snowball sampling adalah cara yang efektif untuk membangun kerangka pengambilan sampel yang mendalam, dalam populasi yang relatif kecil, yang masing-masing orang cenderung melakukan hubungan satu dan lainnya. Dalam pengambilan sampel ini, peneliti menentukan satu atau lebih individu atau tokoh kunci dan meminta dia atau mereka untuk menyebut orang-orang lain yang pada gilirannya dapat ditemui Bernard 1994: 97. Oleh karena itu, pengambilan sampel demikian sangat berguna untuk studi jaringan sosial, di mana obyeknya adalah menemukan orang- orang yang dikenal individu atau tokoh kunci dan bagaimana mereka saling mengenal. Pengambilan sampel demikian sangat bermanfaat dalam studi populasi kecil, terikat, atau populasi yang unik, seperti para anggota kelompok elit, para wanita karir, tokoh politik, tokoh keagamaan, kelompok migran, kelompok kesukuan, atau suatu komunitas lebih kecil seperti sebuah dusun, sebuah kota kecil. Menemui dan mewawancarai seseorang secara mendalam, kemudian meminta orang tersebut menyebutkan orang lain dalam jaringannya adalah lazim dilakukan dalam penelitian dengan pengambilan sampel yang demikian. Pengambilan sampel bola salju sering digunakan dalam studi komunitas. Namun demikian, sampel bola salju juga dapat digunakan untuk pengambilan sampel dari suatu bagian populasi atau sampel yang lebih Universitas Sumatera Utara besar.Dalam hal demikian, sampel bola salju digunakan untuk suatu atau beberapa fokus dari sebuah penelitian yang berskala lebih besar.Misalnya, sampel untuk kelompok-kelompok petani dan buruh pabrik yang diperlakukan dengan pendalaman dalam suatu penelitian terhadap atau dalam suatu komunitas yang lebih luas. a. Wawancara mendalam Wawancara mendalam adalah wawancara yang tidak berstruktur, tidak memiliki setting yang baku. Wawancara yang dilakukan antara informan satu dengan lainnya tidak harus sama, akan tetapi juga perlu membuat catatan kecil yang berisi point-point pertanyaan agar terarah dan informasi yang didapat sesuai dengan keperluan penelitian. Wawancara dilakukan secara intens untuk mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pihak yang diwawancarai dalampenelitian ini yaitu awak kabin Garuda Indonesia Airlinesyang masih aktif sampai tahun 2014. b. Observasi Observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui kegiatanaktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian, dalam hal ini awak kabin Garuda Indonesia Airlines yang aktif sampai tahun 2014.

2. Data Sekunder

Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu Ruslan,2003:138. Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik studi pustaka, dokumentasi dan membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan penelitian agar mendukung penelitian ini sehingga menjadi mudah dalam proses pembuatannya dan data yang dikumpulkan menjadi semakin lengkap. Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, Bogdan dan Biklen 1996 menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menafsirkannya, memaknai dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain Moleong,2005:248. Menurut Matthew B. Miles dan Michael Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2010:337, ada 3 proses analisis data kualitatif yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses merangkum data, penyederhanaan dengan memfokuskan data sesuia dengan topic dan judul penelitian. Karena begitu banyaknya data yang diperoleh di lapangan sehingga perlu dianalisis dan dirangkum agar member gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpilakan data. Data yang dirangkum pada penelitian ini adalah awak kabin Garuda Indonesia Airlines yang masih aktif sampai tahun 2014. 2. Penyajian Data Setelah mereduksi data, maka proses selanjutnya yaitu penyajian data, yaitu kumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, data disajikan secara deskriptif dan tidak berbentuk tabel. Data-data yang diperoleh peneliti dengan mewawancarai informan maupun data yang diperoleh melalui studi pustakaa disusun secara cermat dan sistematis dalam hasil penelitian dan pembahasan 3. Penarikan Kesimpulan Merupakan proses akhir dalam menganalisis data. Penarikan kesimpulan yaitu penarikan arti dari data yang ditampilkan.Pemberian Universitas Sumatera Utara makna harus sejauh pemahaman peneliti dan interpretasi yang dibuat Idris,2009:150.Setelah seluruh rangkaian pengolahan data dilakukan secara runtut maka tahapan akhir adalah penarikan kesimpulan yang diambil oleh peneliti. 41 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penelitian ini dilakukan terhadap enam orang informan yang merupakan cabin crew Garuda Indonesia Airlines yang tercatat aktif bertugas sampai tahun 2014.Peneliti berhenti pada informan ke enam, dikarenakan peneliti merasa telah cukup mendapatkan data yang diinginkan untuk menjawab semua pertanyaan penelitian yang berpedoman kepada tujuan penelitian. Hal ini dianggap sudah cukup dan memiliki data jenuh yang artinya penambahan informan tidak lagi memberikan informasi yang baru dan berarti bagi penelitian yang dilakukan. Peneliti memilih cabin crew Garuda Indonesia Airlinessebagai informan dalam penelitian ini karena cabin crew Garuda Indonesia Airlines khususnya yang masih aktif sampai tahun 2014 mampu meraih prestasi dalam pencapaian World’s Best Cabin Crew 2014 oleh Skytrax, sebuah perusahaan konsultan Britania Raya. Pencapaian ini bukan diperoleh tanpa usaha dari mereka yang terkait di dalam organisasi maskapai Garuda Indonesia.Keberhasilan tersebut diawali dengan ketepatan memilih strategi dan konsekuensi dari semua pihak terkait, dalam hal ini adalah cabin crew GA dengan masa aktif hingga tahun 2014. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh para awak kabin GA adalah jalinan komunikasi ke atas upward communication yaitu komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan. Selain itu para awak kabin GA juga menjalin komunikasi ke bawah downward communication yang dilakukan atasan terhadap para bawahan.Komunikasi juga terjalin secara horizontal horizontal communication yaitu diantara sesama awak kabin.Keseluruhan

Dokumen yang terkait

DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBENTUK KEPUASAN KONSUMEN P.T. GARUDA INDONESIA AIRLINES.

0 2 15

SKRIPSI Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

1 13 35

PENUTUP Evaluasi Program Sosialisasi Budaya Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Pilot dan Awak Kabin Perusahaan Penerbangan (Kasus: Sosialisasi Budaya Perusahaan FLY-Hi PT. Garuda Indonesia).

0 2 42

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda).

0 1 122

Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabin Crew 2014 Oleh Skytrax)

0 1 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Kajian Penelitian - Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines Sehingga Mendapat Predikat Sebagai The World’s Best Cabi

0 0 28

STRATEGI KOMUNIKASI AWAK KABIN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Awak Kabin Garuda Indonesia Airlines sehingga mendapat predikat sebagai the World’s Best Cabin Crew 2014 oleh Skytrax) SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN GARUDA INDONESIA AIRLINES (Study Kasus Pada Konsumen Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi Di Bandara Juanda)

0 0 22

Garuda Indonesia Airlines: Providing Emotional Experience to Retain Customer Loyalty

0 0 16