3. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang diberikan pihak lain berupa dokumen. Data
sekunder yang digunakan berupa: a.
Sejarah singkat perusahaan. b.
Laporan dividend announcement periode tahun 1998 – 2006. c.
Laporan shares trade periode tahun 2001– 2006. d.
Laporan trading activities stock price. e.
JSX Index list. f.
Laporan Sertifikat Bank Indonesia SBI sebagai investasi bebas risiko periode tahun 2001 – 2006.
Data–data tersebut diperoleh dengan memanfaatkan situs internet www.jsx.co.id
, www.bi.co.id
, website pencarian web yaitu www.google.com
., dan email
manurung_adleryahoo.com .
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berdasarkan jenis data yang digunakan, penulis tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan dengan memanfaatkan situs-situs internet yang
menyajikan data yang dibutuhkan sedangkan waktu penelitian adalah mulai bulan Oktober 2007 sampai Februari 2007.
5. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono 2006 : 129 menyatakan pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber sekunder
Universitas Sumatera Utara
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui dokumen.
Penulis mengumpulkan data dengan teknik studi dokumentasi atau dari sumber sekunder yaitu meneliti dan mengevaluasi dokumen–dokumen yang
berupa laporan dividend announcement, laporan shares trade, laporan trading activities stock price, JSX index list, dan laporan SBI periode 2001 – 2006 yang
bersumber dari media internet yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan data-data yang tersedia di
Bursa Efek Jakarta dan mengolahnya untuk mengetahui kewajaran harga saham PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tahun 2002 – 2006 dengan metode
Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal dan PE Ratio. b.
Membandingkan harga wajar yang diperoleh dengan metode Dividen Discount Model pertumbuhan supernormal dengan harga pasar saham dan PE Ratio
dengan harga pasar saham dengan menggunakan Uji t Uji beda. Uji t membandingkan dua buah mean rata-rata harga wajar dan rata-rata harga
pasar untuk melihat apakah beda mean tersebut benar-benar signifikan. Uji t yang digunakan adalah Uji t sampel independen.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang dapat diambil adalah: 1
Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal Ho :
α sig Artinya, harga wajar saham yang dihitung dengan Dividend Discount
Model pertumbuhan supernormal tidak memiliki beda yang signifikan terhadap harga pasar saham.
H
1
: α sig
Artinya, harga wajar saham yang dihitung dengan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal memiliki beda yang signifikan terhadap
harga pasar saham. 2
PE Ratio Ho :
α sig Artinya, harga wajar saham yang dihitung dengan PE Ratio tidak
memiliki beda yang signifikan terhadap harga pasar saham. H
1
: α sig
Artinya, harga wajar saham yang dihitung dengan PE Ratio memiliki beda yang signifikan terhadap harga pasar saham.
Pengujian keseluruhan hipotesis, menggunakan statistik dengan Uji t. Cara melakukan Uji t ini adalah membandingkan nilai t hasil perhitungan valuasi
harga wajar saham dengan nilai t menurut pasar. Nilai statistik hitung dapat dilihat melalui hasil perhitungan dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS for
windows versi 15 dengan tingkat signifikansi 5 α = 5.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A.
Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseoraan terbatas. Saham suatu
perusahaan didaftarkan di bursa efek dengan berbagai alasan diantaranya adalah untuk ekspansi usaha, membayar utang atau membiayai kegiatan operasional
perusahaan yang tidak dapat tertutupi dari pendapatan perusahaan. Saham yang didaftarkan tersebut kemudian dibeli oleh investor untuk mendapatkan
keuntungan. Keuntungan yang diberikan oleh saham adalah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dan capital gain yang diperoleh investor ketika
menjual kembali saham tersebut. Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahan penerbit
saham atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut
Darmadji, 2001. Besar dividen yang dibayarkan per lembar saham ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Investor yang ingin mendapatkan
dividen harus setidaknya memegang saham perusahaan sampai periode dimana pembayaran dividen harus setidaknya memegang saham perusahaan sampai
periode dimana pembayaran dividen dilakukan. Umumnya dividen adalah daya tarik perusahaan sehingga investor berniat menahan kepemilikan saham investor
dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang dibayarkan dapat berupa tunai atau berupa saham. Dividen tunai artinya pemegang saham diberikan dividen
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembar saham yang
Universitas Sumatera Utara