Capital Assets Pricing Model CAPM BETA

C. Capital Assets Pricing Model CAPM

Capital Assets pricing Model CAPM dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 oleh William F. Sharpe, Lintner, dan Mossin. Weston, Besley dan Brigham 2004 : 258 mendefinisikan CAPM sebagai berikut: A model based on the proposition that any stock’s required rate of return is equal to the risk free of return plus a risk premium, where risk reflect diversification. yang berarti, CAPM merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu aset yang berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada pasar yang seimbang. Sementara Halim 2005:74 mendefinisikan Capital Assets Pricing Model adalah model untuk menentukan harga suatu aset pada kondisi ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat pengembalian yang disyaratkan required rate of return minimum dari investasi yang berisiko. Dalam keadaan ekuilibrium, required rate of return investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko sistematis atau risko pasar yang diukur dengan beta β. Sedang risiko yang tidak sistematis dianggap tidak relevan karena risko ini dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Menurut teori CAPM tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu sekuritas dapat dihitung dengan menggunakan rumus Halim, 2005:74: Keterangan simbol: k s = Tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu sekuritas yang mengandung risiko required rate of return. R f = Tingkat pendapatan bebas risiko. ] [ f m f s R R E R k     Universitas Sumatera Utara β = Tolak ukur risiko yang tidak bisa terdiversifikasi dari surat berharga. E R m = Tingkat pendapatan yang diharapkan dari portofolio pasar expected return. [E R m – R f ] = Premi risiko.

D. BETA

β Beta merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar dan merupakan pengukur risiko sistematik systematic risk dari suatu sekuritas Jogiyanto, 2000:266. Volatilitas dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu sekuritas dan return-return pasar pada periode waktu tertentu. Beta suatu saham lebih besar dari satu β 1 berarti saham tersebut memiliki risiko lebih tinggi dari risiko rata-rata pasar atau return sekuritas lebih besar dari return pasar IHSG dan saham tersebut termasuk saham agresif. Sebaliknya, beta suatu saham lebih kecil dari satu β 1, berarti saham tersebut memiliki risiko lebih rendah dari risiko rata-rata pasar atau return sekuritas lebih rendah dari return pasar IHSG, dan saham tersebut termasuk saham defensif. Koefisien β suatu saham = 1, berarti saham tersebut memiliki risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar atau dengan kata lain jika return pasar bergerak naik atau turun sama besarnya mengikuti return pasar. Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi. Teknik regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan volatilitas return sekuritas sebagai variabel dependen dan volatilitas return pasar sebagai variabel independen. Universitas Sumatera Utara Volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarian return antara sekuritas ke-i dengan return pasar adalah sebesar im  . Jika kovarian ini dihubungan relatif terhadap risiko pasar yaitu dibagi dengan varian return pasar atau 2 m  , maka hasil ini akan mengukur risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau disebut dengan beta. Dengan demikian beta dapat juga dihitung dengan rumus sebagai berikut: 2 2 , m im m i m i Cov       Keterangan simbol: β = Beta koefisien. im  = Kovarians antara aset i dengan portofolio pasar. 2 m  = Varians dari portofolio pasar. atau dapat diuraikan sebagai berikut:         n t Mt Mt n t Mt Mt it it i R R R R R R 1 2 1 .  Beta saham berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat keberanian investor dalam menanggung risiko dan dapat mengindikasikan tingkat kepekaan suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum. Semakin berani seorang investor menanggung risiko, dia akan memiliih saham-saham agresif saham yang memiliki beta lebih dari satu. Manurung, 2006:149 Jogiyanto, 2003:274 Universitas Sumatera Utara

E. Valuasi Harga Wajar Saham