Restrukturisasi internal dimaksud untuk menjadikan pengelolaan perusahaan menjadi efisien karena terjadi pemisahan antara bidang utama core
bussiness, bidang usaha terkait dan bidang usaha penunjang.
B. Budaya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM, merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk
meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis infocom.
Di dalamnya terkadung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yakni:
1. 1 satu asumsi dasar yang disebut Committed 2 U.
2. 3 tiga nilai inti, mencakup:
a. Customer Value
b. Excellent Service
c. Competent People
3. 5 lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari:
a. Stretch the Goals
b. Simplify
c. Involve Everyone
d. Quality is My Job
e. Reward the Minners
THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan TELKOM dalam mengarungi lingkugnan yang terus berubah dan dikristalisasi
serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain
Universitas Sumatera Utara
dan berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE
TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan TELKOM. TELKOM berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta
pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir, dan cara berprilaku semua insan TELKOM.
C. Aktivitas Bisnis Perusahaan
TELKOM merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang menjual sahamnya baik dalam atauun di luar negeri. TELKOM percaya bahwa
faktor-faktor fundamental merupakan dasar bagi prospek pertumbuhan usaha TELKOM untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan telekomunikasi kepada
masyarakat. TELKOM membangun sumbangan-sumbangan dan berusaha untuk terus menambah kapasitas sentral lokalnya.
Jasa telekomunikasi yang diselenggarakan oleh TELKOM meliputi jasa telekomunikasi dasar dan jasa telekomunikasi bukan dasar. Yang termasuk jasa
telekomunikasi dasar adalah pengiriman informasi melalui jaringan telekomunikasi antara pengirim dan penerima tanpa disertai pemprosesan atau
pengubahan diantaranya telepon, teleks, telegram, dan lain-lain. Termasuk ke dalam jenis jasa telekomunikasi bukan dasar yang
diselenggarakan dengan memakai kemampauan komputer dan fasilitas telekomunikasi lainnya untuk memproses dan memodifikasi bentuk data yang
terkandung didalamnya seperti jasa e-mail, facsimail, dan abbreviate dialing. Pendapatan TELKOM sebagian besar dari PSTN. TELKOM juga
merupakan badan penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
serta mengoperasikan satu-satunya PSTN nasional. TELKOM juga merupakan badang penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri dan karenanya tidak ada
badan lain yang dikenankan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi melalui kerja sama dengan TELKOM dan sebagian besar penyelenggara jasa
telekomunikasi melakukan interkoneksi dengan PSTN TELKOM dalam rangka usaha mereka.
Seperti sebagian besar penyelenggara jasa telekomunikasi di dunia. TELKOM juga tuntuk pada seluruh peraturan pemerintah. Depparpostel
merumuskan ekslusifitas TELKOM menyetujui struktur dan kebijakan tarif serta mengendalikan banyak faktor lain yang mempengaruhi daya saing operasi
maupun kondisi keuangan TELKOM. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 1996, Deparpostel telah memberikan
hak-hak ekslusive pada TELKOM selaku penyelenggara jas telekomunikasi dalam negeri. Hak ekslusif tersebut diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hak ekslusif penyelenggara jasa telekomunikasi lokal dengan menggunakan
jaringan tetap wireline dan fixed wireless untuk jangka waktu selama minimal 15 tahun.
b. Hak ekslusif pengguna jasa telekomunikasi jarak jauh untuk jangka waktu
selama minimal 10 tahun. c.
Hak ekslusif pengguna jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam butir a, termasuk penyelenggaraan yang dilaksanakan atas nama TELKOM
melalui pola kerja sama operasi KSO.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI