Kekuatan Impak Uji Tarik

MOE = � 3 � 4�� 3 � 4 Keterangan : MOE = Modulus of Elasticity kgcm 2 B = Beban sebelum batas proporsi kg S = Jarak tumpuan cm D = Lenturan pada beban cm l = Lebar spesimen uji cm t = Tebal spesimen uji cm Gambar.2.1 Pemasangan benda uji MOR dan MOE

2.7.5 Kekuatan Impak

Kekuatan material terhadap beban kejut dapat diketahui dengan cara melakukan uji impak. Dari hasil pengujian akan dapat diperoleh tingkat kegetasan material tersebut. Kekuatan impak komposit rata-rata masih dibawah kekuatan impak logam. Kekuatan impak komposit sangat tergantung pada ikatan antar Universitas Sumatera Utara molekulnya semakin kuat ikatan antar molekulnya maka akan semakin tinggi pula kekuatan impaknya. Pengujian impak komposit dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu flat impact method impak depan dan edge impact method impact samping. Pengujian impak dari samping akan menghasilkan kekuatan impak yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian dari depan. Pada penelitian ini menggunakan metode flat impact method, hal ini dilakukan karena pertimbangan aplikasinya sebagai dinding panel interior. Untuk pengujian impak core kayu Sengon Laut mengacu pada standar ASTM uji impak material plastik. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya standar uji impak izod untuk material kayu. Pada pengujian impak, energi yang diserap oleh benda uji saat diberi beban kejut oleh pendulum dapat diketahui dengan persamaan : Kekuatan Impak σ Α Ε = serap 5 σ = Kekuatan Impak Jcm 2 A = luasan cm 2

2.7.6 Uji Tarik

Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji tarik benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan mengenai perpanjang yang dialami benda uji dengan extensometer, seperti terlihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Skema pengujian tarik dengan UTM Tegangan yang didapatkan dari kurva tegangan teoritik adalah tegangan yang membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan tersebut diperoleh dengan cara membagi beban dengan luas awal penampang lintang benda uji itu. σ = F A o Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan gage length benda uji δ atau ∆L, dengan panjang awal. 6 e = δ L o = ∆L L o = L - L o L o Karena tegangan dan regangan dipeoleh dengan cara membagi beban dan perpanjangan dengan faktor yang konstan, kurva beban – perpanjangan akan mempunyai bentuk yang sama seperti pada gambar 2.3. Kedua kurva sering dipergunakan. 7 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Kurva Tegangan Regangan teknik σ - ε Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada komposisi, perlakuan panas, deformasi plastis yang pernah dialami, laju regangan, temperatur, dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian. Parameter-parameter yang digunakan untuk menggambarkan kurva tegangan- regangan logam adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh atau titik luluh, persen perpanjangan, dan pengurangan luas. Parameter pertama adalah parameter kekuatan, sedangkan yang kedua menyatakan keuletan bahan.

2.7.7 Prinsip Alat Thermal Analyzer DTA