Uji Tarik Uji Kuat Lentur Modulus Of Elastis

Dari tampilan grafik diatas terlihat bahwa adanya kenaikan optimum pada komposisi tertentu yaitu pada komposisi 385:10:100 yaitu sebesar 1.8 x 10 -2 Jcm 2 sedangkan pada komposisi lainnya cenderung menurun. Hasil pengujian minimum berada pada komposisi maksimum yakni sebesar 0.6 Jcm -2 . Ini menunjukan adanya kecenderungan bahan mengalami kerapuhan ketika komposisi serbuk kayu gergajian melewati batas komposisi 385:15:100. Hasil ini juga mengindikasikan terjadi pelemahan ikatan antar serbuk penyusun dalam spesimen setelah komposisi 385:15:100. Dari seluruh pengujian impak yang telah dilakukan maka besar nilai impak dari seluruh komposisi masih dibawah nilai impak plafon gipsum jaya board, dimana nilai impak plafon gipsum jaya board sebesar 2 x 10 -2 Jcm 2 , sedangkan nilai maksimum yang diperoleh dari uji spesimen sebesar 1.8 x 10 -2 Jcm 2 . Data nilai uji impak dapat dilihat pada lampiran A.

4.2.2 Uji Tarik

Dari hasil pengujian tarik yang telah dilakukan terlihat bahwa komposisi serbuk kayu gergajian sangat mempengaruhi nilai uji tariknya. Ini terlihat pada grafik pengujian berikut ini. Gambar.4.2.2. Grafik uji tarik 112,7 166,66 178,85 103,72 94,73 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 395:05:100 390:10:100 385:15:100 380:20:100 375:25:100 H ar g a U ji T ar ik kP a Sampel Grafik Uji Tarik Universitas Sumatera Utara Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa nilai maksimum diperoleh pada komposisi 385:15:100 yakni sebesar 178.85 kPa dan nilai minimum diperoleh pada komposisi 375:25:100 yakni sebesar 94.73 kPa. Dari data diatas menunjukkan bahwa penambahan serbuk kayu gergajian memiliki batas pencampuran maksimum yaitu sekitar 3 dari seluruh komposisi bahan pengujian. Ini terbukti bahwa diatas 3 serbuk kayu ada kegetasan benda uji karena melemahnya ikatan antar atom penyusun benda uji tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Subianto 2003 bahwa terjadinya pelemahan ikatan karena berkurangnya penguatan elemen serbuk. Serta hasil pengujian yang dilakukan oleh Massijaya 2000 yang menyatakan bahwa ikatan antara partikel serbuk dengan pengikat hanya ikatan mekanis saja dan tidak ada ikatan yang spesifik yang terjadi sehingga ikatan antar partikel lebih rendah. Dari pengujian plafon gipsum cetakan jaya board menunjukan bahwa nilai uji tarik spesimen penelitian ini masih diatas nilai uji tarik plafon gipsum jaya board dimana nilai uji tarik plafon gipsum jaya board sebesar 90.65 kPa, sedangkan nilai minimum uji tarik dari spesimen penelitian ini sebesar 94.73 kPa. Dari hasil ini memperlihatkan ada kenaikan nilai uji tarik akibat penambahan serbuk kayu gergajian dan lateks akrilik. Data nilai uji tarik dapat dilihat pada lampiran A.

4.2.3 Uji Kuat Lentur Modulus Of Elastis

Hasil pengujian yang telah dilakukan pada uji kuat lentur memperlihatkan bahwa komposisi terbaik pengujian berada pada komposisi 385:15:100 yakni sebesar 9239.13 Kgcm 2 ini dapat kita lihat dari grafik pengujian berikut ini: Gambar.4.2.3. Grafik Uji Kuat Lentur Modulus Of Elastis 4310,34 7500 9239,13 7291,69 6250 2000 4000 6000 8000 10000 395:05:100 390:10:100 385:15:100 380:20:100 375:25:100 N il a i U ji M O E K g c m 2 sampel Grafik Uji MOE Universitas Sumatera Utara Nilai pengujian minimum berada pada komposisi 395:5:100 sebesar 4310.34 kgcm 2 . Ini mengindikasikan adanya penurunan nilai kuat lentur pada pengujian yang telah dilakukan setelah komposisi serbuk melebihi 3 dari seluruh komposisi bahan pengujian. Hasil ini juga membuktikan bahwa penambahan serbuk diatas 3 cenderung memperlemah ikatan atom – atom penyusun bahan uji. Pelemahan ini diakibatkan karena ikatan yang terjadi antara serbuk dengan pengikat hanya ikatan mekanis saja, sehingga ada kecenderungan ikatan antar partikel menjadi semakin rendah. Massijaya 2003. Dari Pengukuran kuat lentur plafon gipsum jaya board maka hasil seluruh pengujian spesimen bahan masih diatas standar plafon gipsum jaya board dimana hasil yang diperoleh dari pengujian kuat lentur plafon gipsum jaya board sebesar 1578.298 Kgcm 2 . Dari hasil ini menunjukan adanya kemampuan kuat lentur yang baik setelah penambahan serbuk kayu gergajian dan pengikat lateks akrilik. Data nilai uji kuat lentur dapat dilihat pada lampiran A.

4.2.4 Uji Kuat Patah Modulus Of Rapture