Islam dan Lemahnya Muslimin
Islam dan Lemahnya Muslimin
Tanya: Orang-orang barat berkeyakinan bahwa Islam adalah agama untuk orang-orang yang hidup sederhana; seperti para petani, penduduk gurun, dan orang-orang yang tidak dapat hidup secara modern. Seperti yang kita saksikan sendiri, tak satupun negara Islam yang tergolong sebagai negara maju dan berkembang dan kalaupun Islam berada di negara- negara maju dan berkembang, tidak dapat berkembang. Lalu, mengapa Islam harus seperti ini? Apakah menurut anda hukum-hukum agama Islam dapat dirubah atau diterjemahkan sebaik-baiknya yang sekiranya dapat disesuaikan dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan dapat diterima oleh para Ilmuan berpendidikan tinggi?
Jawab: Ya, semuanya mengakui bahwa tak satupun negara Islam yang tergolong sebagai negara maju dan berkembang. Tapi kita harus menyadari pula bahwa diantara negara-negara Islam tersebut, di negara manakah hukum-hukum Islam telah dijalankan secara sempurna? Selain hanya nama Islam, hal apa lagi yang bersifat Islami yang nampak di negara-negara tersebut? Selain hanya menjalankan ibada-ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji yang mana mereka lakukan karena mereka telah terbiasa dan karena ayah ibu mereka sering melakukannya mereka juga melakukannya, hukum-hukum pribadi dan sosial Islami yang mana lagi yang mereka jalankan? Oleh karenanya, apakah tidak aneh jika kita menyalahkan Islam padahal yang bersalah adalah para pemeluknya?
Mungkin anda akan berkata seperti ini: jika memang Islam adalah agama yang cocok dengan para pemeluknya untuk kapan saja dan dimana saja, serta layak untuk diterima seluruh umat manusia, niscaya Islam tidak akan ditinggalkan seperti ini.
Akan tetapi pertanyaan ini akan timbul ketika kemajuan umat manusia memang disebabkan tidak majunya ajaran-ajaran Islam. Mengapa sistem pemerintahan demokrasi berkembang yang sudah dijalankan lebih dari separuh abad yang lalu di negara- negara barat tidak dapat membantu perkembangan masyarakat barat dan meskipun terlihat berguna,
hanya bentuk luarnya saja yang berguna? Mengapa orang-orang timur tidak seperti mereka, orang-orang barat, dapat menggunakan sistem yang berkembang ini dan mengambil manfaat darinya? Mengapa rezim demokrasi ini setelah bertahun-tahun dijalankan di negara-negara barat tidak dapat membuka tempat bagi dirinya? Mengapa rezim demokrasi ini tidak mampu merubah suasana mengerikan pertumpahan darah yang terjadi akibat ulah orang-orang komunis menjadi suasana yang tenang, aman, dan penuh damai? Sampai-sampai dalam jangka waktu kurang dari setengah abad komunisme mampu mencaplok kurang lebih separuh belahan dunia. Komunisme sempat tersebar di kedalaman Eropa dan Amerika dan hari demi hari masyarakat barat tidak mampu menahan serangan paham ini. Kini apakah anda bersedia mengatakan bahwa rezim komunisme adalah rezim berkembang dan maju sedangkan rezim demokrasi adalah rezim yang tidak berkembang, terbelakang dan hanya berlaku bagi para penduduk gurun?
Lagipula bencana keterbelakangan seperti ini tidak hanya menimpa negara-negara Islam saja sehingga kita harus menyebut Islam sebagai negara terbelakang. Kebanyakan negara-negara Asia dan Afrika juga tertimpa bencana ini; padahal agama masyarakatnya tidak hanya Islam, bahkan ada agama-agama lain seperti: Kristen, Buda, Brahman, dan lain sebagainya.
Satu-satunya kesalahan dua benua Afrika dan Asia adalah kemurah hatian mereka dalam menyerahkan segala sumber daya alam yang merka miliki kepada dunia perindustrian barat. Jika mereka tidak melakukannya, maka tak satupun negara barat yang dapat membanggakan diri sebagai negara maju dan berkembang. Jika mereka tidak melakukan kesalahan tersebut, maka mereka tidak perlu meminta-minta kepada dunia barat. sebagaimana yang kita saksikan sendiri, sampai saat ini dunia barat berusaha melakukan segala usaha untuk mencapai tujuan- tujuannya; terkadang mereka datang sebagai penjajah, terkadang mereka datang untuk ingin bekerja sama, dan terkadang untuk memberi bantuan dana dengan maksud-maksud tertentu.
Adapun pertanyaan yang anda tanyakan seperti ini: ―…apakah menurut anda hukum-hukum dapat dirubah atau diterjemahkan sebaik-baiknya yang sekiranya dapat disesuaikan dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan dapat diterima oleh para Ilmuan berpendidikan tinggi?‖, sebagaimana yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa hukum-hukum Islam yang bersumber dari kitab suci Al- Qur‘an dan riwayat tidak akan pernah bisa dirubah dan ditafsirkan senaknya. Islam adalah agama yang benar. Islam tidak butuh dipuji dan diakui oleh orang-orang barat. Bahkan malah sebaliknya, mereka yang harus mengakui Adapun pertanyaan yang anda tanyakan seperti ini: ―…apakah menurut anda hukum-hukum dapat dirubah atau diterjemahkan sebaik-baiknya yang sekiranya dapat disesuaikan dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan dapat diterima oleh para Ilmuan berpendidikan tinggi?‖, sebagaimana yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa hukum-hukum Islam yang bersumber dari kitab suci Al- Qur‘an dan riwayat tidak akan pernah bisa dirubah dan ditafsirkan senaknya. Islam adalah agama yang benar. Islam tidak butuh dipuji dan diakui oleh orang-orang barat. Bahkan malah sebaliknya, mereka yang harus mengakui
“Tidak ada paksaan dalam beragama. Telah jelas mana jalan yang benar mana yang salah.” 1
Beberapa kali telah disinggung bahwa alangkah baiknya jika anda membawakan contoh untuk memberi tuduhan bahwa Islam bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Karena jika anda membawakan beberapa contoh, kita dapat membahasnya dengan terarah dengan lebih terarah.