Semuanya Bertujuan
Semuanya Bertujuan
Dengan dijelaskannya penjelasan di atas, kita telah menyimpulkan bahwa dibalik semua gerak yang terjadi di alam semesta terdapat sesuatu yang bernama Dengan dijelaskannya penjelasan di atas, kita telah menyimpulkan bahwa dibalik semua gerak yang terjadi di alam semesta terdapat sesuatu yang bernama
Jika kita memperhatikan setiap maujud dari segala macam jenisnya, seperti: manusia, seragga, pohon apel, tumbuhan gandum, sepotong besi, dan lain sebagainya, kita akan mendapati bahwa semuanya memiliki keserasian dan kecocokan wujud dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, untuk mencapai suatu tujuan yang mereka perlukan, mereka melakukan berbagai pola gerak tertentu yang kemudian jika gerak tersebut telah usai, maka hasilnya (tujuannya) akan menggantikan posisinya. Dan dengan tercapainya tujuan, kebutuhan alamiah pelaku gerak dapat terpenuhi dan kesempurnaan wujudnya telah ia dapatkan.
Semua kelompok makhluk dan maujud yang berada di alam semesta seperti: kelompok manusia, kelompok kuda, kelompok pohon apel, dan kelompok-kelompok yang lainnya memiliki kriteria seperti ini. Mereka senantiasa melakukan aktifitas geraknya masing- masing dalam memburu tujuan-tujuan tertentu. Dan dengan
tercapainya tujuan-tujuan tersebut, kekurangan alamiah mereka akan terpenuhi dan tercapainya tujuan-tujuan tersebut, kekurangan alamiah mereka akan terpenuhi dan
Permasalahan ini juga berlaku bagi sekumpulan isi alam yang mana dapat dipastikan bahwa terdapat keterkaitan erat di antara mereka.
Pada dasarnya, setiap gerakan yang terjadi dimulai dari satu arah dan berakhir di arah yang lain dan pasti ada suatu perantara yang akan menyambung sesuatu dengan sesuatu yang lain dan suatu arah dengan arah yang lain. Arah yang sedang dituju oleh gerak adalah tujuan gerakan tersebut yang mana ia akan menyempurnakan kekurangan
dan memenuhi kebutuhan sesuatu yang sedang bergerak. Ketika gerak tersebut telah mencapai arah yang dituju, maka dengan sendirinya gerak akan berubah menjadi diam; meskipun sebenarnya diam ini merupakan gerak yang lain lagi dan juga memiliki tujuan yang lain pula.
Kita tidak pernah bisa membayangkan adanya gerak tanpa adanya arah yang dituju. Kita juga tak bisa membayangkan adanya gerak yang mengarah kepada suatu arah, tetapi arah tersebut tidak memiliki hubungan dan keterkaitan dengan gerak tersebut, yakni tidak mungkin hanya secara kebutulan saja gerak mengarah ke arah itu. Kita tak bisa membayangkan pula adanya dorongan yang menyebabkan gerak akan tetapi dorongan tersebut tidak memiliki hubungan sebab dan akibat dengan gerak tersebut. Jelas kita juga Kita tidak pernah bisa membayangkan adanya gerak tanpa adanya arah yang dituju. Kita juga tak bisa membayangkan adanya gerak yang mengarah kepada suatu arah, tetapi arah tersebut tidak memiliki hubungan dan keterkaitan dengan gerak tersebut, yakni tidak mungkin hanya secara kebutulan saja gerak mengarah ke arah itu. Kita tak bisa membayangkan pula adanya dorongan yang menyebabkan gerak akan tetapi dorongan tersebut tidak memiliki hubungan sebab dan akibat dengan gerak tersebut. Jelas kita juga
Keterhukum menakjubkan yang kita lihat di dalam segala aktifitas sebab dan akibat dan juga adanya hukum-hukum alam yang tidak dapat dihindari dan bersifat tetap, membuat kita berpikiran bahwa mustahil ini semua terjadi hanya secara kebetulan.
Menurut seorang ilmuan, kemungkinan tersusunnya suatu maujud yang terdiri dari sepuluh atom secara kebetulan dan memiliki bentuk tertentu, adalah satu kemungkinan dari sepuluh juta kemungkinan. Dan menganggap satu kemungkinan di atas lebih utama dari sepuluh juta kemungkinan yang lain tanpa alasan tertentu merupakan gagasan yang tak berdasar dan amat sangat konyol.
Akal dan pikiran yang sehat tidak akan mengizinkan manusia untuk berpikiran bahwa di antara gerak, pelaku, dan tujuan tidak terdapat sedikitpun hubungan yang akan mengaitkan ketiga hal tersebut satu sama lain. Dan jika kita berpikiran sedemikian rupa, maka artinya kita telah membatilkan semua teori-teori ilmiah yang kita miliki.