Kehinaan Bangsa Yahudi
Kehinaan Bangsa Yahudi
Tanya: Kebanyakan muslimin berkeyakinan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan bisa memiliki negara yang mampu berdiri sendiri. Akan tetapi keberadaan negara Israel yang akhir-akhir ini termasuk sebagai salah satu negara maju Asia, menunjukkan bahwa keyakinan
Muslimin salah. Pertanyaan saya, mungkinkah beberapa riwayat lain yang diyakini kebenarannya oleh Muslimin suatu hari nanti tersingkap kebatilannya? Mungkinkah riwayat-riwayat tersebut dibuat sedemikian rupa supaya masyarakat awam selalu memusuhi orang-orang Yahudi?
Jawab: Ya, bagian kecil dari tubuh negara Palestina adalah pelabuhan yang merupakan pusat militer negara-negara besar Inggris, Prancis, dan Amerika. Di sanalah negara hina bernama Israel berkuasa dan selama ini Israel selalu berusaha untuk memperkuat diri dan tidak mau membiarkan negara-negara Islam bersatu melawannya.
Pandangan yang keliru ini, yakni mengira bahwa negara Yahudi adalah negara yang berdiri sendiri dan termasuk salah satu negara yang maju serta berlawanan dengan kandungan riwayat yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan memiliki negara yang dapat berdiri sendiri, adalah hasil Pandangan yang keliru ini, yakni mengira bahwa negara Yahudi adalah negara yang berdiri sendiri dan termasuk salah satu negara yang maju serta berlawanan dengan kandungan riwayat yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan memiliki negara yang dapat berdiri sendiri, adalah hasil
Setelah menyebutkan segala kejahatan orang-orang Yahudi dan kezaliman, penghianatan dan penipuan mereka terhadap Islam dan para pemeluknya, dan setelah memerintahkan umat Islam untuk selalu bersatu dan menjaga ajaran-ajaran agama Islam serta tidak bekerja sama dengan para musuh Islam dan menuruti mereka, Allah Swt berfirman:
"Orang-orang Yahudi telah mendapat murka dari Tuhan dan sampai kapanpun mereka telah ditakdirkan untuk menjadi bangsa yang hina dan tidak akan pernah melakukan perbuatan apapun terhadap umat Islam kecuali dengan bantuan dari
orang lain dan dari Allah Swt." 1
Dalam ayat yang lain, bantuan dari manusia (baca: orang lain) dan Allah Swt tersebut dijelaskan seperti ini:
"Janganlah kalian bekerja sama dengan orang- orang Yahudi dan janganlah kalian turuti mereka.
1 QS. Al Imran: 112.
Dan barang siapa diantara kalian yang menuruti mereka, maka mereka termasuk dari golongan orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Allah Swt tidak
memberi petunjuk kepada orang-oran yang zalim." 1 "Hari ini orang-orang yang kafir telah putus asa dari
agama kalian. Maka janganlah kalian takut kepada
mereka; tapi takutilah aku…" 2
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat diatas, sebenarnya Tuhan menjanjikan kehancuran orang-orang Yahudi kepada umat Islam jika mereka semua saling bersatu dalam menegakkan hukum- hukum Tuhan. Dengan demikian, keberadaan negara- negara yang hanya memiliki nama Islam saja tidak ada gunanya sama sekali. Ayat-ayat di atas seakan-akan menerangkan bahwa pada suatu hari umat Islam akan bekerja sama dengan musuh-musuh Islam dan menuruti kemauan mereka. Dan jika hal ini terjadi, maka kemenangan yang telah dijanjikan oleh Allah Swt tidak akan terwujud. Dengan demikian kemenangan dan kekuasaan akan menjadi milik para musuh Islam.
Adapun keberadaan hadis dan riwayat yang dibuat- buat, bisa jadi memang ada dalam kitab-kitab hadis kita. Umat Islam memahami hal ini dengan baik dan tidak perlu saya bawakan beberapa contoh adanya
1 QS. Al-Maidah: 51. 2 QS. Al-Maidah: 3.
hadis-hadis palsu. Sejarah telah mencatat bahwa beberapa orang Yahudi dan orang-orang munafik pernah hidup sebagai musuh dalam selimut di masa- masa awal perkembangan dakwah Islam. Sering kali mereka menciptakan riwayat dan hadis-hadis palsu. Oleh karena itu, para ulama tidak bersedia untuk menerima hadis dan riwayat dengan tergesa-gesa; sebelum menerima, mereka berusaha keras untuk menentukan benar dan tidaknya riwayat tersebut. Mengenai hal ini Rasulullah Saw sendiri pernah bersabda:
―Sepeninggalku akan ada orang-orang yang membawakan banyak riwayat palsu. Selama kalian mendengar riwayat yang kandungannya sesuai denga Al- Qur‘an, maka terimalah; dan jika tidak, maka tolaklah.‖ 1
1 Majma'ul Bayan fi Tafsir Al - Qur’an: jil. 1; hal. 13.
Bab 5