Dampak Dukungan Keluarga terhadap Kepemimpinan
6. Dampak Dukungan Keluarga terhadap Kepemimpinan
Anggriana, Wardani & Margawati (2014) menyatakan bah wa dukungan sosial keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan job performance yang baik pada perempuan yang sudah berkeluarga. Ketika keluarga mendukung sepenuhnya aktivitas yang dijalankan oleh perempuan yang bekerja, maka tekanan kerja akan ber- kurang sehingga mampu membuatnya menunjukkan motivasi kerja yang tinggi dan menunjukkan job performance yang baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dukungan yang didapatkan oleh ketiga narasumber
Fiya Ma’arifa Ulya
dari keluarganya mempengaruhi performa kinerja narasumber. Secara psikologis narasumber merasa nyaman dan tenang dalam menjalankan peran di luar rumah.
Selanjutnya, pada Lintang kenyamanan tersebut ber- pengaruh pada performance dalam memimpin. Oleh rekan kerja, Lintang dilihat sebagai pemimpin yang santai tetapi bisa serius. Staf tidak merasa takut dengan sosok narasumber namun mereka tetap menaruh segan. Adanya dukungan dari suami yang dibuktikan dengan kemunculan suami mengantar Lintang pada acara masyarakat, membuat nilai pribadi menjadi naik. Sedang pada Sofa, adanya dukungan dari suami terhadap peran transisinya membuat keharmonisan keluarga tetap terjaga sehingga Sofa merasa bahwa spirit kerja semakin memingkat. Sementara itu, pada Dian, dengan adanya dukungan dari suami membuatnya nyaman menjalankan peran sebagai ketua umum organisasi serta rasa kepuasan yang muncul karena merasa dapat memberikan manfaat kepada orang lain dengan berusaha berlaku adil dan berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu, dengan adanya dukungan suami meskipun Dian belum memiliki anak, membuat intensitasnya untuk kesana kemari menjadi lebih mudah.
Penelitian Jones & Jones (1980 dalam Rini, 2002) yang menyatakan bahwa sikap suami merupakan faktor yang pen- ting dalam menentukan kesuksesan peran ganda istri. Seorang istri yang mendapatkan dukungan dari suami, pada umumnya istri akan lebih dapat merasakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup, keluarga, dan karirnya. Demikian juga menurut Mangunsong (2009) bahwa dukungan keluarga yaitu suami dan anak merupakan hal yang paling penting untuk keberhasilan pemimpin perempuan, khususnya terkait dengan pengambilan
Dinamika Dukungan Keluarga pada Pemimpin Perempuan
keputusan. Lebih lanjut dukungan yang dirasakan secara lebih konsisten akan mampu meningkatkan kesehatan psikis dan melindungi psikis dari kondisi stres (Cassel & Cob, dalam Norris, 1996).
Sebagaimana menurut Brehm & Kassin (dalam Farhati & Rosyid 1996) bahwa terdapat tiga bentuk pengaruh/ dam- pak dukungan sosial, salah satunya adalah pengaruh langsung. Dukungan sosial dapat berpengaruh langsung dalam men- ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menekan. Dengan kata lain, pengaruh langsung dari dukungan sosial adalah menciptakan kondisi psikologis yang nyaman pada individu yang menerima dukungan. Jadi, dampak adanya dukungan ke luarga terhadap kepemimpinan seorang perempuan adalah berpengaruh langsung dalam menciptakan kesejahteraan psikologis yakni nyaman ketika menjalankan peran sebagai pemimpin di luar rumah. Selanjutnya, kenyamanan tersebut menciptakan performance kerja yang lebih baik yang mengarah pada terciptanya efektivitas kepemimpinan.
Fiya Ma’arifa Ulya
Bagan 1. Dinamika Dukungan Keluarga Lintang
Riwayat menjadi pemimpin Sebelum jadi Lurah
perempuan Tanggung jawab ringan, waktu bersama keluarga lebih banyak, mudah quality time.
Dukungan yang diterima Lintang
Setelah jadi Lurah
Tanggung jawab berat, waktu dg keluarga berkurang, menyiasati
Alasan dukungan
waktu quality time.
kemandirian anak, anak kooperatif, memberi jasa asisten 2. Keyakinan pentingnya
1. Komitmen awal menikah.
Dukungan Pemberian Bantuan
1. Keluarga:
rumah tangga, suami kooperatif, dukungan finansial, orangtua support keluarga.
membantu mengasuh anak.
3. Persepsi bahwa suami 2. Rekan Kerja: tidak mengambil alih tugas, membantu menjemput anak. paham sifat dan watak.
3. Masyarakat: dukungan keamanan. 4. Latar belakang pendidikan.
Dinamika dukungan
Dukungan Emosi
keluarga
1. Keluarga: a nak menjadi penghibur, anak menanyakan keberadaan narasumber, penguatan/ support mental dari suami, kepercayaan terhadap kemampuan, dukungan afeksi.
1. Kenyaman menjalani peran. 2. Rekan Kerja: suasana kekeluargaan, tempat curhat. 2. Nilai pribadi meningkat.
3. Masyarakat: pengertian pada narasumber. 3. Lebih menghargai waktu.
panggilan jiwa. 1. Suami : kebebasan berkarir, penilaian pada kemampuan. 5. Berkomitmen u/ tidak arogan
4. Perasaan bangga dan
Dukungan Pemberian Penilaian
2. Rekan Kerja: cara memimpin yang fleksibel. dalam memimpin.
3. Masyarakat: partisipatif pada masyarakat.
Permasalahan yg
Dukungan Pemberian Informasi
1. Suami: partner diskusi, pemberi masukan dan solusi.
dihadapi
2. Rekan Kerja: memberi masukan. 3. Masyarakat: memberi masukan, kritik, dan protes.
1. Mendahulukan urusan Dukungan Bermakna: komunikasi yang intens. kantor daripada pulang. 2. Harus bisa menempatkan diri dalam berbagai situasi.
Dampak dukungan keluarga
3. Godaan penyelewengan
terhadap kepemimpinan
dan pengagum. Kesejahteraan Subjektif : perasaan nyaman menjalankan peran.
Performance : fleksibilitas dalam memimpin.
Dinamika Dukungan Keluarga pada Pemimpin Perempuan
Bagan 2. Dinamika Dukungan Keluarga Sofa
Riwayat menjadi pemimpin Tanggung jawab ringan, waktu bersama keluarga lebih banyak, bisa Sebelum jadi Kaprodi perempuan
berkumpul dengan teman-teman, bisa mengerjakan pekerjaan rumah.
Dukungan yang diterima Sofa Setelah jadi Kaprodi
Alasan dukungan
Tanggung jawab berat, waktu dengan keluarga berkurang, sering didatangi mahasiswa untuk curhat.
1. Komitmen sebelum menikah. Dukungan Pemberian Bantuan 1. Keluarga: anak kooperatif, suami datang ke acara meski sibuk, menjadi 2. Persepsi suami bahwa
pemateri di acara narasumber, mengantar berkegiatan, dukungan setiap manusia harus
finansial, orangtua membantu mengasuh anak. mengembangkan
2. Rekan Kerja: membantu pekerjaan teknis & administratif. potensinya 3. Latar belakang pengalaman
suami sebagai aktivis LSM Dukungan Emosi 1. Keluarga: anak memahami kesibukan orangtua, dukungan afeksi dari perempuan.
anak, memberi motivasi dengan menulis puisi, mandiri, anak merasa 4. Latar belakang keluarga.
bangga dengan narasumber, suami tempat curhat terbaik, suami akrab dg teman narasumber, tidak menghalangi narasumber untuk
Dinamika dukungan
berkembang, menulis status di facebook dan di tag ke narasumber, selalu
berusaha bertemu s aat jam senggang kantor. 2. Rekan Kerja: menjadi teman berbagi cerita.
keluarga
2. Merasa harus 1. Suami : mengapresiasi & mendorong karir narasumber. bertanggungjawab di dua hal
1. Kenyamanan menjalani peran.
Dukungan Pemberian Penilaian
menilai prestasi narasumber (peningkatan tim (urusan kantor dan anak).
2. Rekan Kerja:
building, tertib administrasi, well prepared, mengutamakan 3. Menjaga keharmonisan
musyawarah, berhasil mengundang pembicara dari luar negeri). keluarga.
5. Guci Lengo Kayu Gapuk. 1. Suami: tempat berguru decision making organisasi, memberi saran, inspirasi & pertimbangan, membantu “Ngunggah udunke”/ naik turunkan
4. Suami sebagai partner.
Dukungan Pemberian Informasi
dan menguatkan keputusan.
Permasalahan yg
2. Rekan Kerja: memberi pertimbangan.
dihadapi
1. Keluarga: selalu berkomunikasi dg suami spy nyaman dan tenang 1. Tidak diizinkan pergi menjalankan peran, baju sering couplean, anak-anak suka bercerita dg acara di malam hari. narasumber. 2. Rekan Kerja: hubungan kakak-adikan dg salah satu rekan kerja. 2. Triple peran transisi. 3. Menjadi dosen sekaligus
Dukungan orang terdekat
Dibutuhkan Orang Lain: kajur terasa berat. rekan kantor minta pertimbangan/ koreksi/
curhat, perasaan dihargai dan dihormati. Dukungan bermakna: selalu berkomunikasi meski sama-sama sibuk.
Dampak dukungan keluarga
Kesejahteraan Subjektif : perasaan nyaman
terhadap kepemimpinan
menjalankan peran. Kepemimpinan Efektif: berusaha menjalankan
berbagai peran. Performance : spirit kerja meningkat.
Fiya Ma’arifa Ulya
Bagan 3. Dinamika Dukungan Keluarga Dian
Riwayat menjadi pemimpin
Sebelum jadi Ketua Umum
Tanggung jawab ringan, waktu bersama keluarga lebih banyak,
perempuan
aktif mengikuti kegiatan masyarakat.
Dukungan yang diterima Dian Setelah jadi Ketua Umum
Tanggung jawab berat, waktu dg keluarga berkurang, jarang
Alasan dukungan
berada di rumah.
Dukungan Pemberian Bantuan
1. Komitmen awal menikah. 1. Suami: mengantar dan menjemput, mengerjakan tugas domestik, 2. Pengalaman di organisasi.
bersedia menemani ke acara, dukungan finansial, melinkan dg jaringan 3. Latar belakang keluarga.
wartawan.
2. Rekan Kerja: sekretaris sbg second hand, bendahara menyediakan
Dinamika dukungan
rumahnya u/ menginap, urusan sekolah dibantu wakil dan staf
keluarga
administrasi.
Dukungan Emosi
1. Suami: dukungan moril, memberi izin (ridho Allah tergantung ridho 1. Kenyaman menjalani peran.
2. Lebih banyak mencurahkan suami), mendengarkan curhatan, percaya dan menghormati peran waktu, tenaga & pikiran u/
keorganisasian, memfasilitasi, mendukung, tidak pernah melarang. organisasi.
2. Rekan Kerja: memahami peran dan kesibukan, menjadi teman curhat. 3. Masyarakat: sharing mengenai peran-peran yang dijalankan.
3. Merasa mendapat energi positif dari keluarga.
4. Belum memiliki anak,
Dukungan Pemberian Penilaian
intensitas kesana-kemari lebih 1. Suami: percaya dg kemampuan, mendukung semua keputusan. mudah.
2. Rekan Kerja: memberi feedback, menilai kontribusi. 5. Merasa biasa saja dengan
3. Pemerintah Kabupaten: penghargaan pengabdi lingkungan. kedudukan sbg ketua umum.
Dukungan Pemberian Informasi
Permasalahan yg 1. Suami: memberi masukan, memberikan informasi isu terkini. 2. Rekan Kerja: sekretaris memberi masukan terkait kebijakan.
dihadapi
3. Masyarakat: sharing dg tetangga seprofesi, tetangga membantu menjawab pertanyaan masy.
1. Tidak bisa ikut kumpul di Dukungan Konsultasi & Bimbingan: konsultasi dengan ketua-ketua kegiatan masyarakat.
terdahulu u/ mendapat penguatan, bersilaturrahim kpd bapak-bapak 2. Sudah 8 tahun menikah,
persyarikatan u/ mendapat penguatan & bimbingan. belum dikaruniai anak.
3. Double peran. Dibutuhkan Orang Lain: banyak yang ingin datang ke rumah tapi 4. Rawan mendapat teror.
narasumber memfasilitasi u/ ditemui di sekolah/ kantor, kecuali murni niat silaturrahim bisa di rumah.
Dukungan yang Bermakna: diberi izin suami u/ aktif di persyarikatan.
Dampak dukungan keluarga terhadap kepemimpinan
Kesejahteraan Subjektif: perasaan nyaman menjalankan peran, merasa puas ketika bisa
bermanfaat bagi orang lain. Performance: transformatif dalam memimpin.
Dinamika Dukungan Keluarga pada Pemimpin Perempuan
Bagan 4. Dinamika Dukungan Keluarga pada Pemimpin Perempuan
Riwayat menjadi pemimpin Sebelum jadi Pemimpin perempuan Tanggung jawab ringan, waktu bersama keluarga lebih banyak.
Dukungan yang diterima Setelah jadi Pemimpin