TANTANGAN MODERNISASI
TANTANGAN MODERNISASI
ħôΡM}$#uρ Çd⎯Ågø:$# u|³÷èyϑ≈tƒ
(#ρä‹àôΖs? ôβr& öΝçF÷èsÜtGó™$# ÈβÎ)
Ÿω 4 (#ρä‹àôΡ$$sù ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# Í‘$sÜø%r& ô⎯ÏΒ |émÛã b× ‹i|y È@ëy B ãa @ò y à ô y Šy ëy Û÷@@ áØ î ô y ÜÇ yâã@q ý ¨ Û ay
9⎯≈sÜù=Ý¡Î0 ωÎ) šχôρä‹àôΖs?
éä Û$@ ô î È È ôny ã ëyq ãê$@@ ‡ z ôßy Î@ãy B ãÎ ‡ ô à qô ¨ qا
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sang- gup menembus (melintasi) penjuru langit dan
|@ bä ã Ð aqã÷ ŠÈ ‹’ Úãëô åß ñ@ B È@Î bi ìÈã ÚôˆãÎ ëyq ‹Ð ãê$@@ ô Ì ã ôny ëyq
bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menem- busnya kecuali dengan kekuatan (ilmu penge-
ã@ B a@ð ñÈ@ ‡è åß ô@í¨ bäÛ |@q bà |Î Çô È@ay p b÷ | dÎ î åß ô@q ëyÎ
tahuan dan teknologi)” (QS. Ar-Rahman ayat 33).
@@ éÛã y@q ð È †bç y@q ýÏ ÝÜ ô@q › ô ô@í‘ åß @ëyq éÛã ¨@q Ý› ßã y@ ýÏ q
Hadirin
æ ¨@ ‡ ã@ay è y ’ ô ay ëy ã@@ B a ü¨ @aÈ éy @Ł ¨aÈÛ4 ô@@ æ ‡ ã@aq è y ’ ô ay
Sungguh, banyak negara di abad modern
ini yang tak punya kekayaan alam, tidak memi-
liki ladang minyak, tidak punya lahan yang _÷@ áÜ dÈ@qëq Ý– Û¨@q áè d4 ÜÛ ay @@@ ÚôéÛÛã ì Šy ëy ñãê $ ‡jÇ ·@aq ‡ ¨ à Ûq «
sumber daya alam dan jumlah penduduk, tetapi
È pontensi besar seperti ini tidak akan ada artinya òß Â|q bîÔÛ a÷ âÎ@ @ó qìí÷ Ûa 4 @@Î æ b | y ô @ Û÷@ÎbiÎ áè È y jmÈ
ô@q åß ëyq
kalau hanya bersifat kuantitas tanpa diimbangi oleh kualitas. Dengan adanya kegiatan pendidik-
@@ an baik informal, formal maupun non formal, ï È ô Ðã áØ Û÷@ëyq î– ô ëôÎ È@aã B a |†y bjÇ |Î bîÏ ã@@q ‡ Èi ô q_| bß aq
manusia diharapkan dapat mengetahui dan me-
@@ mahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan Ýø ì¸ üy@q @ëy ém| bÔm Úy@Î Õy ¨@ B yq Ûaa ìÔ ¨ nÛa ëy B È@@ ìÔ òt@a niy @Î
teknologi, yang kesemuanya itu adalah untuk dan demi kepentingan kehidupan manusia itu
@@ sendiri. Semakin banyak yang diketahui, dipa- y æ ìà Û÷@ Î Ü ô ßã Û÷@@ án ayãô ëy @@ ü¨ £@aÎ åm @@ã
hami dan dikuasai, tentunya semakin mendu-
@@ kung kedekatan seseorang terhadap Tuhannya, @
sekaligus juga akan memudahkan terhadap pen-
Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah
capaian kehendak dan cita-cita seseorang.
A Nya jualah sehingga dapatlah tentu akan terkelola dengan baik dan optimal.
lhamdulillah, kita panjatkan
Dengan modal akal pikiran yang terus dia-
puji dan syukur ke khadirat
sah dengan ilmu pengetahuan, maka penge-
Allah SWT. yang mana de-
lolaan dan pemberdayaan bumi dan segala isi-
ngan izin, taufiq dan hidayah-
nya yang memang diperuntukkan buat manusia,
kita pada hari ini menunaikan fardhu jum’at di Jika pada saat Al-Qur’an diturunkan, sarana masjid yang mulia ini.
angkutan yang ada hanya dalam bentuk unta, kuda atau gajah, namun setelah berkembang-
nya ilmu pengetahuan dan teknologi, sarana Muslimin Rahimakumullah angkutan semakin maju dengan menggunakan mesin-mesin mekanis, motoris bahkan elektris.
Salah satu kunci sukses untuk meraih Jika pada saat Al-Qur’an diturunkan, belum ada masa depan yang gemilang bagi ummat Islam
angkutan udara, kecuali bouraq yang digunakan adalah menyiapkan dan meningkatkan kualitas
Rasulullah ketika menjalani Isra’ dan Mi’raj, sumber daya manusia. Sebab, betapapun kita
maka pada saat ilmu pengetahuan dan
daya manusia yang berkualitas, maka mereka- kuat manajemen pendidikan yang berbasis seko-
pun dapat menjadi bangsa yang kaya dan maju. lah. Perhatikan bagaimana keberhasilan Je- Perlu diingat, bahwa peningkatan kuali-
pang dan negara-negara industri lainnya seperti tas sumberdaya manusia harus ditujukan un-
Taiwan, Korea Selatan, Hongkong dan Singapu- tuk membangun peradaban ummat manusia
ra, mereka berhasil memajukan negaranya jus- yang didukung oleh pribadi-pribadi yang bermu-
teru karena keberhasilan mereka didalam me- tu. Salah satu peradaban itu adalah tradisi lite-
nyiapkan dan mengembangkan kualitas sumber ratur atau tradisi baca tulis ummat yang ber-
daya manusia, bukan karena kekayaan sumber kesinambungan dan terakses oleh banyak pi-
daya alam yang dimiliki negaranya. hak. Dengan kata lain, pengembangan pendidik- an harus meliputi usaha pengayaan di bidang koleksi literatur yang disertai dengan manaje-
Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah
men informasi yang efektif dan terkait dengan proses pendidikan.
Dalam rangka menyiapkan dan mengem- bangkan kualitas sumber daya manusia yang
ditempuh melalui pendidikan, keberadaan ajar-
Hadirin
an agama dengan segala aspeknya hendaknya tetap menjadi sumber rujukan dan referensi.
Kebiasaan membaca di kalangan masya- Karena bukti sejarah telah berbicara, di mana rakat Islam selama ini memang sangat rendah.
para sahabat Nabi yang sebelum masuk Islam, Dalam hal kegiatan da’wah misalnya. Banyak
mereka hanyalah orang-orang biasa, bahkan se- masyarakat kita yang memilih datang ke penga-
bagian dari mereka termasuk orang-orang yang jian atau mendengarkan tabligh akbar di alun-
bobrok akhlaknya, namun setelah masuk Islam, alun, tapi membiarkan tulisan-tulisan bermutu
setelah menjadi penganut setia agama tauhid, yang masih tergeletak di atas meja atau buku-
prilaku dan akhlak mereka berubah total. Peru- buku yang tersusun rapi di lemari, yang jarang
bahan yang drastis ini juga tentu tidak lepas da- sekali di sapa apalagi dibaca.
ri upaya pendidikan Rasulullah yang ditanam- kan beliau kepada para sahabat.
Jadi, di dalam upaya memajukan pendi-
Muslimin Rahimakumullah
dikan sebagai refleksi dari upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, peran
Tak dapat kita pungkiri bahwa nampak- pendidikan agama hendaknya tetap menjadi
nya ummat Islam dewasa ini benar-benar diha- sandaran utama atau dasar pijakan dari seluruh
dapkan pada tantangan masa depan yang se- aktivitas kerja yang dilakukan.
makin berat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai aspeknya seperti
Dalam surah Al-‘Alaq ayat 1 Allah SWT. merebaknya sistem informatika dan kecanggih- menegaskan :
an dibidang komunikasi, semakin menuntut ke- tersediaan sumberdaya manusia yang berkua-
t,n=y{ô “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%Í$# litas tinggi, dan hal ini tentu berdampak bagi dunia pendidikan untuk melakukan upaya-upa-
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu ya yang lebih maksimal dari sebelumnya.
yang menciptakan”. Peningkatan kualitas sumberdaya manu- Kata Iqra’ yang dilanjutkan dengan Bismi-
sia dalam bidang pendidikan merupakan lang- rabbikal ladzii khalaq, pada ayat di atas, apabila
kah kunci untuk mencapai berbagai keunggul- diterjemahkan dalam bahasa filsafat maka pe-
an. Semua komponen yang terlibat dalam pro- ngertiannya barangkali, “Carilah ilmu pengeta-
ses pendidikan, baik secara internal maupun huan dengan selalu mengingat Allah sebagai
eksternal hendaknya memiliki standar kompe- pencipta alam semesta”. Jadi, proses pencarian
tensi yang bermutu serta memiliki sikap dan ilmu memang didahulukan, namun semuanya
kemampuan bekerja sama yang solid sehingga itu berbasis pada pengabdian kepada Allah SWT.
satu sama lain dapat bekerja sebagai satu tim Islam menekankan agar di dalam pencarian ilmu
yang handal.
pengetahuan, tidak menyebabkan manusia men- jadi takabbur, tetapi dengan ilmu pengetahuan
Keunggulan sebuah lembaga pendidikan justeru manusia semakin dekat dengan Tuhan-
bukan saja terletak pada kurikulum dan proses nya, karena dengan bertambahnya ilmu, manu-
pembelajarannya, tetapi juga pada kemampuan sia menjadi lebih sadar dan lebih tahu akan
kepemimpinan pengelola sekolah, kecakapan kebesaran Allah SWT.
tenaga administrasi, kehandalan tenaga penga-
jar, ketekunan tenaga konseling serta perhatian
ñy@ Belum lagi soal keinginan, kemampuan µ È àÛ ôÈ ã à Ûa ô @ y΋öÈ bÛ ô@qëÎ á ç ØÛ ¶ Âô@ë|n
dan kesempatan untuk menulis, sungguh suatu hal yang sangat memprihatinkan.
Í p bäß x @@Ï à çûô Ûa ô µäß Âðn@ën @@Ï à çûô Ûa ô Í@ën o 4 à È Ü ô ¾ã aô ëy
Di kalangan para muballigh, kiyai, ulama dan guru-guru agama, terutama di Kalimantan
ãñ áîy ‹¨Î Ûa ìÐ ÛôŠã@ Ì y Ûa ô ìç Ûq@ $ é 㨠@@aÈ êç@ ãëô ‹Ð Ì ô bÏ ôny @q
Selatan, dalam kegiatan da’wah mereka, sejak dulu sampai sekarang, nampaknya sebagian be-
sar masih menggunakan kemampuan lisan un- tuk beda’wah, padahal Kalimantan Selatan cu- kup banyak memiliki ulama-ulama berkualitas dan bertarap nasional bahkan internasional, te-
tapi karya tulis mereka tergolong masih langka. Hanya ada beberapa ulama besar yang sempat menulis dan punya kitab karangan sendiri, se- perti Syekh Muhammad Nafis, pengarang kitab
“Durun Nafis”, Syekh Muhammad Arsyad Al- Banjari dengan karya terbesar beliau “Sabilal
Muhtadin” yang menjadi rujukan fiqih bagi ma- syarakat Islam, tidak saja di Kalimantan Sela- tan, tetapi juga di daerah-daerah lain di Indone- sia, bahkan juga di Asia Tenggara seperti di Ma-
laysia, Berunei, Singapura dan Thailan Selatan, juga beberapa ulama lainnya yang sebenarnya mereka pernah menulis, namun kebanyakannya masih bersifat lokal dan penggunaannyapun ha-
nya terbatas untuk kalangan sendiri, terutama diperuntukkan kepada para pengikut pengajian dan murid-murid atau para santri dari ulama tersebut, sehingga belum sempat dipublikasikan
secara luas.
Hadirin
mengabadikan namanya. Demikian juga sejum- lah tokoh, filosof, ilmuan, seniman dan sebagai-
Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah ber- nya, seperti Ibnu Khaldun, buya HAMKA, Moh. kata “Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya”
Natsir dan banyak lagi, karena tulisan-tulisan- demikian kata beliau. Memang, kenyataan telah
nya yang selalu dibaca dan dipelajari orang dari membuktikan, tidak sedikit orang yang berilmu
zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, ma- pengetahuan, namun karena tidak mengikatnya
ka nama beliau selalu dikenang, buah pikiran dengan tulisan, maka suatu saat ia akan sirna
dan nasehat-nasehat beliau selalu diperhatikan seiring lenyapnya usia. Buah pikirannya, gagas-
orang sepanjang zaman.
annya dan nasehatnya lambat laun akan terlu- pakan orang karena dimakan oleh waktu, bah-
Oleh karena itu, dalam rangka menyiap- kan namanyapun juga ikut lenyap ditelan za-
kan sumberdaya manusia yang berkualitas, man. Tidak sedikit ulama-ulama kita, para us-
yang mampu menjawab tantangan masa depan, tadz dan kiyai kita yang pada zamannya begitu
salah satunya adalah menjadikan budaya baca tersohor dan dicintai ummatnya, karena indah-
tulis yang bernuansa Islam merebak ke berbagai nya akhlak dan budi pekerti serta dalamnya pe-
lini kehidupan masyarakat. Marilah kita semua ngetahuan agama yang beliau miliki, namun
memantapkan niat, membulatkan tekad untuk seketika beliau berpulang ke rahmatullah, maka
melakukan pembinaan ke arah ini, yang tentu- semuanya hanya tinggal kenangan, tidak ada
nya dimulai dari diri kita masing-masing. lagi yang mampu mengganti beliau, bahkan ke- luarga beliau sekalipun.
@@ áîu ñÈ ‹Ûa ¨Î æ È@ bİ | ô î ¨ “Ûa y@ åß ÈÎ @B @Îbi ì ô@ˆã Çã cy
Berbeda dengan orang yang mengikat
ilmunya dengan tulisan, ia akan selalu hidup bersama kita walaupun jasadnya telah terkubur
ñÈ áîy ‹Ûa Ψ È @å 4 à ô y ‹Ûa ¨ @B Î ñÈ@a ái Î
tanah puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Imam Al-Ghazali misalnya, jasad
tβôρã2x‹tFs? Ÿξsùr& 3 $¸ϑù=Ïã >™ó©x« ¨≅à2ô ’În1u‘ yìÅ™uρ
beliau telah terkubur sejak tahun 1111 yang
lalu, namun beliau seolah masih hidup dan hadir bersama-sama kita di zaman ini, karena
áîÄ ÂðÍ n ÈÛ n@aô a Âç ‹Ð Ì ô ônn ë@a nan ‰ n ç@@ó 4 ôÛÍ ìÓ @q Þç Û@ô ìÓ an
tulisan-tulisan beliau yang mengikat erat dan
banyak diantara mereka yang memiliki lebih dari
satu gelar kesarjanaan.
Bangsa Amerika pada umumnya berpen-
MENUNTUT ILMU
dapat bahwa seorang sarjana hanya ada satu
alternatif, yakni publish or perish, artinya menu-
SUATU PROSES TANPA HENTI
lis atau mampus. Seseorang yang telah berpre- dikat sarjana harus mampu menulis atau mem- buat produk tulisan, atau kalau tidak, tidak
|émÛã b× ‹i|y B È@ëy ãa @ò y à y ô Šy ëy Û÷@@ áØ î ô y ÜÇ yâã@q ý ¨ Û ay
usah lagi menyandang sarjana, atau mati saja
sekalian. Dari tekad dan prinsip inilah maka orang Amerika pada umumnya gemar membaca plus suka menulis, sehingga tidak heran kalau
òÈ |Ï@ ‹’ Ííô ô@q ó ÏÍ x@ bäÛ @q nÊn ‹’ ô@q ô ‰ Í £ Ûa ÂÍ@ ïç ‡à ôx ¨a q
kita perhatikan dari daftar buku bacaan di per- guruan tinggi, di berbagai perpustakaan interna-
@@ nâÍ ý n ÄÛa x@ å ßÅ êÍ@ ÂÛôŠÍ ìäi n@ Ý à n ×ô an ën nâÍ@ ý ô üa ôÅ
sional, bahkan di sejumlah toko buku, sebagian besar banyak ditulis oleh orang-orang Amerika, baik yang sudah diterjemahkan maupun buku
B ã@ a ü¨ @aÈ éy ¨aÈÛ4 @Ł ô@@ æ ‡ ã@aq y è ’ ô ay @@@ bà xâÍ nÛa £ ߊðÍ@ ìã @ ó Ûn aÍ
aslinya. Oleh karena itu juga tidaklah heran, kalau mereka bisa maju jauh lebih dulu dari bangsa-bangsa lainnya. Orang Amerikalah yang
|ç@ éÜ Šôq an @@@ ÚôéÛÛã ì Šy ëy ñãê $ ‡jÇ ‡ ·@aq à ¨ « Ûq æ ¨@ ã@@ay ‡è ô ’ ay ëy
mula pertama menjelajah ruang angkasa dan menguasai dirgantara dengan teknologi tinggi-
@ó Ûn aÏ bí¸@ x†Ï bç n ë@a Ï‹í𸠉㠣q ë@a Â𸠓i ‘ Í@q £ bäÛa@ó Ûn @aÏ ò¸ |Ï£ b×
nya.
_÷@ áÜ Ý– dÈ@qëq Û¨@q áè a@a yÜÛd4 ð¸ Ï ä ß– ¸@ bua ‹ë Ân dÍ@q Õ ôn ¨a
Muslimin Rahimakumullah
@ “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang 4ÎéÛÏ| a@@@ó 4 ÜÇ ë¨q |ŠÍ@ bn ô ƒ ôç ¾a ‡ >@ ¨ à Ûq « Èbã|@ ‡ dÈ î q @ó 4 ÜÇ q
kubur”.
Ï@@ Hadits di atas mengisyaratkan kepada kita a Âx†n bjÇ |@ bîÏ ç@@q ‡Èi bß £@q an xŠÍ@ bî ô ‚ ôq þa xéiÂÍ bz ô – qënan
bahwa menuntut ilmu itu tidak memandang
án waktu dan tempat, artinya tidak memilih-milih Û÷@@ ayãô ëy @@ ü¨ åm £@aÎ ì¸ Ýø@@ã üy@q ëy @@ émÏ x@Ï bÔm Õy £@ç n@q a ìÔ Ûaô m£ aÏ
tempat dan waktu tertentu saja. Menuntut ilmu itu bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik sendirian maupun bersama-sama. Menun-
n æ Û÷@ ìà Î Ü ô ßã
tut ilmu itu bisa dilakukan pada saat lapang maupun sempit. Menuntut ilmu itu dilakukan
sejak mulai lahir sampai ke liang kubur, atau
Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah
selama hayat dikandung badan atau sepanjang hidup manusia. Oleh karena itu, tidak ada
lhamdulillah, kita panjatkan
alasan bagi anak kecil untuk tidak belajar, tidak
puji dan syukur ke khadirat
ada alasan bagi anak remaja dan orang dewasa
Allah SWT. yang mana dengan
termasuk kakek-kakek dan nenek-nenek untuk
izin, taufiq dan hidayah-Nya
tidak menuntut ilmu, bahkan orang yang ham-
pir sakarat sekalipun masih dituntut untuk be- pada hari ini kembali menunaikan fardhu jum’at
jualah sehingga dapatlah kita
lajar dan belajar.
di masjid yang mulia dan terhormat ini.