PERPEKTIF ISLAM

PERPEKTIF ISLAM

Kasus-kasus yang sering terjadi dalam dunia medis modern, dimana banyak kasus

penyakit degeneratif atau gangguan metabolis-

me tubuh, secara pengobatan modern kriteria |émÛã b× ‹i|y B È@ëy ãa @ò y à ô y Šy ëy áØ Û÷@@ î ô ÜÇ y ý yâã@q Û ¨ aq

sembuhnya memang terkontrol dengan frekuen-

@@@ si kambuh berkurang, namun tidak sembuh to- òjÓ |@ã |Î bÈÛ aô ëy ñy@@ µ È à y Ü 4 ÈÛ dÈ@aô l B È@Šy ‡ ãÎ à ô ôq ¨ aq

tal seperti sebelum sakit. Artinya, kemungkinan terserang penyakit tersebut pada masa-masa

‡y mendatang mungkin saja terjadi. Nah, di sinilah ñyêã@ B ã@ëy a ü¨ @aÈ éy @Ł ¨aÈÛ4 ô@@ æ ‡ ã@aq è y ’ ô µ ñq@@ay È Ô à ãn¨ ÎÜÛô

obat tradisional Thibbun Nabawi biasanya diper- lukan, untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut.

‡jÇ ñãê$@ ·@aq ‡ ¨ à Ûq « ¨@ æ ã@ay ‡ y è ô ’ ay ëy @@@ éÛã Ù y@q ‹’ Èíô üy@q

@ó Ketika seorang penderita tekanan darah ÜÇ 4 _÷@q áÜ Ý– dÈ@qëq Û¨@q áè d4 ÜÛ Û@ay @@@ê ‡Èi ñq Ây@q ã üy@q @@ ÚôéÛÛã ì Šy ëy

tinggi, dengan minum secara terus menerus obat anti hipertensi, ternyata tekanan darahnya tetap

áî tidak normal, atau normalnya ketika minum ñÈ@ Ä È y È ô Ûa @ ÚôÞÈ ì ¨ ‹Ûa ëy È@@ á |Îíô ‹Ø Ûa ô  ÂdÎ@ äÛaa ¨ ‰ y@ 4 ç

obat saja, maka resep Nabi berupa obat tradi-

éÈ sional mungkin cukup membantu. |ã@ jmÈ ô@q åß Î ëyq éi |@Î bz ô – ay  |ëy 4éÛ a@ó ÜÇ 4 @ë¨@ ‡ ¨ à Ûq «

Demikianlah, ternyata baik obat tradisio- nal yang direkomendasikan oleh Rasulullah

È@ B a |†y bjÇ bîÏ |Î ‡Èi ñãã@@q bß _|q å È@@ay ‡Ûa dÈíô âÎ@ @ó qìíô Û4 aÈ

maupun obat medis modern, kedua-duanya sangat diperlukan oleh kita. Karenanya

@@ êã ãëô ‹Ð ô Ì ôny bÏ È@q @o à 4 Ü È ô  ¾ã aô ñy@ëy µ  ÈßÈ Ü ô  ã à Ûa ô

Semoga Allah SWT. selalu memberikan ke-

ñy µ ¨ÎjöÈ bma |ñy bv y ãbí ëyq å y@@ Îíô ‹Ð ô Ì ôny  ¾ã aô ìÏ ôŒy bîÏ |@q q

sehatan baik lahir maupun batin kepada kita

semua, sehingga kita dapat meningkatkan pe-

ngabdian kita kepada-Nya dan pengabdian kita

kepada sesama. Amin ya Rabbal ‘alamin.

@@ ñÈ áîu ¨Î ‹Ûa æ È@ bİ | î ô “Ûa ¨ y@ åß ÈÎ @B @Îbi ô@ˆã ì Çã cy

ñÈ áîy Ψ ‹Ûa @å È à 4 y ô ‹Ûa ¨ Î @B ñÈ@a ái Î

4 $Yèô‹Ïϑy_ }¨$¨Ψ9$# $uŠômr& !$uΚ¯Ρr'x6sù $yδ$uŠômr& ô⎯tΒuρ

@@ áî ñÈ Ä È ÈÛ y æ È@aô ô@e4 ‹ ôÔÛã a@óÏ Û@ôÎ áØÛ ô@ëyq ïÛ B ãÎ y@a Ú Šbi y q

‹× ñÈ@ @‰Ûa dÈ È@ëy p üa ñ4bíy y@ åß éîÏ ñÈ@Î |Î b· Û@ôÎ á× bí¨ aÎ  ô@ëy È y Ðã y ëyq y@ ì ç ã @@ éã_|ã @@aÎ émã ým yëqy Û@ôÎ áØ ô äß _@ëyÎ ß _|q@Î Ýj y Ôm ëyq áî ñÈ@@ Ø È ¨a ñy

ïÛ ô@ ãÎ B ãa ‹Ð ô Ì  ôny ay áî Èñ@ëy È Ü y È ô Ûa Éî ñ@ì@ È à _y  ô Ûa

@ bÛ y΋öÈ ëÎ Û@ô@q áØ yíô ‡Û yaÎ ìÛ ð ¨@ëÎy ‡Û y ìÛ yaÎ ëyÎ Û@ô@ áØÛ ëyq

Œ bÏq ô@q ‡ y ÔÏ È B a@ô ìÔ ñq niy y@Î ð bí¨ aÈ Û@ôëy áØ ô î– ëôÎ aã

semuanya itu berbasis pada pengabdian kepada Allah SWT. Islam menekankan agar di dalam

æ y@ Û@ô ìÔ n ¨ ¾a ôã

penca-rian ilmu pengetahuan, tidak menyebab-

kan manusia menjadi takabbur, tetapi dengan

ilmu pengetahuan justeru manusia semakin dekat dengan Tuhannya, karena dengan ber-

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

tambahnya ilmu, manusia menjadi lebih sadar dan lebih tahu akan kebesaran Allah SWT.

A bersama-sama melaksanakan

lhamdulillah, kembali kita panjatkan puji dan syukur ke

Begitu pentingnya posisi ilmu pengetahua- khadirat Allah SWT. dimana n ini, sehingga Rasulullah mewajibkan kita un-

pada hari ini, kembali kita bisa tuk mencari ilmu. Sabda Nabi SAW. :

tugas mingguan kita, yakni menunaikan fardhu jum’at, di masjid yang sama-sama kita cintai ini.

@@ ÂD òàÜ ô ß @ç áÜß ïÅô@ët ÛjÎ@ç Ý×@ó t ÜÇ î@q ò›í ‹Ï Î÷ áÜÈÛ ÂñÎ@q ã@a÷ k t Ü q

Muslimin Rahimakumullah

“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim

dan muslimat”. Seperti yang kita maklumi bersama, bah- wa Islam merupakan agama, yang tidak saja

menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan, Islam Kemudian sabda beliau lagi :

juga merupakan agama ilmu pengetahuan yang sangat memperhatikan persoalan pendidikan. Kesan ini tercermin dalam kata Iqra’ ayat perta-

@@ ma surah Al-Alaq yang artinya bacalah. ‡z ñÏ a@ó øÜÛ| Ûq ‡è ñÎ@gÎ ¾t åß |@aø áÜÈ Âñt@Î ø Ûa k Û@ ç Ü  ñ aç

Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang

kata iqra’ yang diwahyukan kepada kubur”.

Rasulullah SAW. itu, mengalami tiga kali peng- Para ahli tafsir Al-Qur’an merumuskan, ulangan. Konon, Rasulullah sangat sulit meniru

bahwa kata Iqra’ adalah dhamir mustatir, yaitu kata-kata Jibril ini, lantaran beliau adalah um-

kata ganti yang tersembunyi, dengan maksud, mi. Akan tetapi, disamping alasan keummian

agar obyek bacaan yang diperintahkan menjadi beliau, pengulangan kata iqra’ sampai tiga kali

luas. Dalam hal ini, seolah-olah Allah SWT. ingin itu, sebenarnya memuat pengertian simbolisme

memberikan pelajaran kepada kita, bahwa yang tersendiri bagi mereka yang mampu memahami-

bisa dibaca itu, tidak hanya berupa tulisan se- nya. Dalam tradisi Arab, ketika mereka hendak

perti kitab, buku, majalah atau koran, tetapi menyampaikan sesuatu hal yang penting, biasa-

membaca bisa juga dilakukan, dengan mere- nya diucapkan sampai tiga kali. Nah, pengu-

nungi dan menyelidiki fenomena alam semesta langan kata Iqra’ sampai tiga kali ini, membe-

sebagai tanda kebesaran Allah SWT. rikan pengertian kepada kita bahwa kata iqra’ tersebut sangat penting untuk dipahami secara mendalam.

Hadirin.

Satu hal yang menarik dalam Islam ada-

Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jum’at Yang

lah, bahwa proses pencarian ilmu itu tidak bisa

Berbahagia.

dilepaskan dengan pengabdian kepada Tuhan. Inilah yang membedakan tradisi pencarian ilmu

Kata Iqra’ dalam Surat Al-‘Alaq yang berisi dalam konsep barat dengan tradisi pencarian il- pesan membaca tersebut, mengandung makna

mu dalam konsep Islam, dimana Barat dalam yang penting dalam tradisi transmisi keilmu-

konsepnya memisahkan antara ilmu pengetahu- an. Tidak ada satu kitab sucipun yang mene-

an dengan agama, sementara Islam, menyatu- kankan betapa pentingnya makna ilmu penge-

kan antara ilmu pengetahuan dengan agama. tahuan, kecuali yang dilontarkan oleh Al-Qur-

Dengan kata lain, agama menjadi penopang uta- ’an. Dan perlu diketahui bahwa proses penca-

ma bagi kukuhnya ilmu pengetahuan. Dalam paian ilmu pengetahuan, tidak akan bisa dipero-

kaitan ini maka kata Iqra’ pada surah Al-Alaq leh secara maksimal tanpa keterlibatan proses

dilanjutkan dengan Bismirabbikal ladzii khalaq membaca.

yang apabila diterjemahkan dalam bahasa filsa- fat maka pengertiannya barangkali, Carilah ilmu

Muslimin Rahimakumullah

pengetahuan dengan selalu mengingat Allah

@@ ñÎ µ dÎ —Û @ |ø@biÎ ìÛ Âñt@ët áÜÈ ø Ûa Û@ k ç Ü ñ  aç

canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, sering tanpa kita sadari, kecanggihan

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

justeru membuat kita terlena, kurang kreatif

dan mau enaknya saja, karena sajian teknologi

Hadirin, Jamaah Shalat Jum’at

dewasa ini tak ubahnya laksana sajian makanan

Rahimakumullah.

yang siap santap, sehingga membuat kita malas untuk mengolahnya sendiri.

Eksistensi ilmu yang terdapat pada diri seseorang merupakan salah satu kunci untuk meraih masa depan yang gemilang. Sebab, beta-

Hadirin Jamaah Shalat Jum’at yang

papun kita memiliki sumber daya alam yang

Dimuliakan Allah SWT.

melimpah, tanpa ditopang oleh kemampuan sumber daya manusia yang memiliki ilmu dan

Oleh karena itu, sudah saatnyalah kita kecerdasan yang memadai, maka boleh jadi lakukan pembenahan dalam dunia pendidikan,

sumber daya alam yang kita miliki akan menjadi dengan memadukan unsur sains dan teknologi,

bumerang yang setiap saat dapat mengancam unsur seni dan unsur agama.

kelangsungan hidup kita dan generasi penerus kita, juga kelestarian keanekaragaman hayati

Prof. Dr. H. Mukti Ali. mantan menteri

dan lingkungan hidup kita.

agama kita dulu, beliau pernah berkata : “De- ngan ilmu, kehidupan menjadi mudah. Dengan

Tidak sedikit negara-negara yang maju seni, kehidupan menjadi indah dan dengan

dan berkembang pesat bukan dikarenakan ke- agama kehidupan menjadi terarah dan bermak-

kayaan alam yang mereka miliki, tetapi justeru na”.

karena mereka begitu antusias dan bijaksana didalam mempersiapkan kemampuan sumber

Memang benar, bahwa Islam tidak pernah daya manusia melalui penguasaan ilmu penge- menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan

tahuan dan teknologi. Coba kita tengok bagai- teknologi. Juga Islam tidak pernah anti terhadap

mana keberhasilan Jepang dan negara-negara

benar dihadapkan pada tantangan masa depan pura, mereka bisa maju dan menjadi negara

yang semakin rumit dan berat. Perkembangan besar karena dibesarkan oleh kualitas sumber

yang terjadi dalam segala bidang kehidupan, daya manusia yang mereka miliki, bukan karena

semakin menuntut terpenuhinya kebutuhan kekayaan alam.

sumber daya manusia yang berkualitas, tidak saja berkualitas dalam bidang sains dan tek-

Dengan demikian, maka kita selaku um- nologi, tetapi berkualitas pula dalam bidang mat Islam, sudah saatnya untuk sadar dan mental spritual.

bangkit guna melakukan perhitungan dan pem- benahan ke arah peningkatan kualitas sumber

Seiring dengan perkembangan ilmu penge- daya manusia melalui peningkatan kualitas

tahuan dan teknologi, manusia yang hidup di pendidikan dan latihan kerja, untuk melahirkan

zaman ultra modern sekarang ini, nampaknya masyarakat muslim yang berkualitas atau ma-

telah diruntuhkan eksistensinya. Keberadaan syarakat yang cerdas, dalam arti cerdas spritual,

manusia-manusia saat ini, tak obahnya laksana cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas

mesin yang dikendalikan oleh kepentingan fi- sosial. Atau kualitas manusia yang dirujuk oleh

nansial yang serba materialistis dan sekuler. Al-Qur’an sebagai “Al-Muslimu, al-Qawiyyu, al-

Martabat manusia secara berangsur-angsur mu- Amin”, yaitu, manusia muslim yang punya

lai goyah dan runtuh. Perilaku, gaya hidup, nor- kekuatan, kemampuan, keterampilan, intelektu-

ma pergaulan dan tata kehidupan yang diprak- al, profesional dan memiliki akhlak yang mulia.

tekkan oleh masyarakat dewasa ini, semakin condong ke arah kemungkaran dan kemaksiat-

an. Nilai-nilai budaya bangsa yang luhur dan

Kaum Muslimin, jamaah shalat Jum’at yang

suci, sudah mulai luntur dan dikesampingkan.

Berbahagia.