MENYINGKAP RAHASIA

Allah SWT.

Ingatlah peringatan Rasulullah SAW. :

SIKAP MEMAAFKAN DAN

@@ ï| bèn t Ô Ü t Ë÷ ïÏ@at kÜ a@ó ÷ÔÛt ÜÇ t l ã@q ›ìãÛ÷ ‰Ûa @ |Éi|q bnm @aq@ ˆq aÏ MANFAATNYA BAGI KESEHATAN “Apabila (maksiat) dilakukan terus menerus, do -

sa (akibat maksiat) itu akan mengunci (menutup) keseluruhan hatinya (dari menerima kebenaran/

hidayah)” (HR. Imam Ahmad). b× |émÛã ‹i|y B È@ëy ãa @ò à y y ô Šy ëy Û÷@@ áØ ô î y ÜÇ yâã@q ý Û ¨ aq

@@@ |@ã òjÓ |Î bÈÛ aô ëy µ ñy@@ à È Ü y ÈÛ 4 l dÈ@aô È@Šy B ãÎ ‡ ô à ôq ¨ aq

Hadirin

@@ Dampak dari suatu maksiat adalah dosa, ã@@ B a ü¨ @aÈ éy ¨aÈÛ4 @Ł æ ô@@ ã@aq ‡ y è ’ ô ñq@@ay µ È Ô ãn¨ à ÎÜÛô

dan dosa akan menimbulkan siksa. Jangan me- ngira bahwa siksa itu hanya berlaku di akhirat

·@a ‡ à ¨ Ûq « ¨@ æ ã@ay ‡ è

y ô ’ ay ëy @@ éÛã y@q Ù Èíô ‹’ üy@q ñyêã@ ‡y ëy

saja, tetapi di dunia inipun pedihnya siksa

itu sudah terasa, kendati tak sedahsyat di

@@ akhirat. _÷ áÜ dÈ@qëq Ý– áè Û¨@q d4 ÜÛ @@@ê Û@ay ñq ‡Èi Ây@q ã @q @üy ÚôéÛÛã ì Šy ëy ‡jÇ ñãê$@ q

Memang, selama kita hidup di dunia ini,

@ tak seorangpun yang luput dari dosa. Sebab, ì ÚôÞÈ ¨ ‹Ûa ëy á È@@ ‹Ø |Îíô Ûa ô  ÂdÎ@ äÛaa ¨ ‰ y@ ç@ó 4 ÜÇ 4 q

kita ini manusia, bukan malaikat. Kita punya

@@ nafsu, dan terkadang justeru karena kita tak éiÎ |@Î bz ô – ay  |ëy 4éÛ a@ó ÜÇ 4 ‡ @ë¨@ à ¨ « Ûq ñÈ@ áî È Ä y È ô Ûa

mampu mengendalikan nafsu inilah yang me- nyeret kita ke lembah maksiat. Nah, kalau su- dah terlanjur berbuat maksiat, maka tak ada

ñãã@@ ‡Èi bß _|q È@@ay å ‡Ûa dÈíô âÎ@ @ó qìíô Û4 |ã@aÈ éÈ jmÈ åß ô@q ëyq

jalan terbaik, kecuali segera hentikan maksiat

@@ ñÈ áîu ¨Î ‹Ûa È@ æ | bİ ô î “Ûa ¨ åß y@ @B ÈÎ @Îbi ì ô@ˆã Çã cy

ñÈ áîy Ψ ‹Ûa È @å à 4 ô y ‹Ûa ¨ Î @B ñÈ@a ái Î

îΛ÷⎧Ïm§‘ Ö‘÷θàxî ©!$# ¨βÎ)

$yγ9¢™yŠ ÷⎯tΒ z>%s{ ô‰s%uρ $yγ8©.y— ÷⎯tΒ yxn=øùr& ô‰s%

@@ áî ñÈ Ä È ÈÛ y æ È@aô ‹ ô@e4 a@óÏ ôÔÛã Û@ôÎ áØÛ ô@ëyq ïÛ B ãÎ Ú y@a Šbi y q

Kaum Muslimin Sidang Jum’at

Rahimakumullah.

‹× ñÈ@ dÈ @‰Ûa p È@ëy ñ4íby üa åß y@ éîÏ ñÈ@Î b· |Î Û@ôÎ á× bí¨ aÎ ô@ëy  È y y Ðã ëyq

Yang ketiga, marilah kita bersihkan hati kita dari sifat-sifat yang tercela dengan perbu- atan yang terpuji. Singkatnya, untuk menjaga

ì y@ ç ã @@ éã_|$ @@aÎ émã yëqy ým Û@ôÎ áØ ô äß _@ëyÎ ß _|q@Î Ýj y Ôm ëyq ñÈ@@ áî È Ø ñy ¨a

kebersihan hati, setiap muslim hendaknya me- ngetahui apa saja yang harus ia hindari dan

ô@ ïÛ ãÎ B ãa ‹Ð Ì ô  ôny ay áî Èñ@ëy Ü È È y Ûa ô Éî ñ@ì@ à È  _y ô Ûa

jauhi, serta setiap saat selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terserangnya pe- nyakit jiwa.

@ y΋öÈ bÛ ëÎ áØ Û@ô@q ‡Û yíô yaÎ ìÛ ¨@ëÎy ð ‡Û y ìÛ yaÎ ëyÎ áØÛ Û@ô@ ëyq

Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Al- lah SWT. semoga kita mampu menjaga dan me-

@@ êã ‹Ð ãëô Ì ô bÏ ôny È@q @o 4 à Ü È  ô ¾ã aô µ ñy@ëy Ü ÈßÈ  ô à ã ô Ûa

melihara kesehatan hati kita dengan banyak beribadah dan beramal shaleh.

@@ ñy µ ¨ÎjöÈ bma |ñy bv y ãbí ëyq y@@ å Îíô ‹Ð ô Ì ôny  ¾ã aô ôŒy ìÏ |@q bîÏ q

Semoga Allah SWT. selalu melindungi kita

semua dari berbagai penyakit hati, yang virus-

nya dibawa dan disebarkan oleh si durjana sye- tan yang terkutuk.

Secara umum, kalau cuma memberi maaf, mungkin tidak terlalu berat bagi kita dibanding

@@ È B a@ô ìÔ ñq niy y@Î ð bí¨ aÈ Û@ôëy áØ ô î– ëôÎ È@aã B a bjÇ |†y |Î bîÏ q

jika kita disuruh atau dengan kemauan sendiri meminta maaf kepada orang lain, kendati dua-

æ y ìÔ Û@ô n ¨ ôã ¾a ŒbÏ y ‡ ô@q ÔÏ y q

duanya merupakan sesuatu yang berat dilaku-

kan. Kenapa demikian? Karena kalau kita mem- beri maaf, secara psikologis posisi kita di atas, yakni sebagai pemberi maaf. Tetapi kalau kita

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

yang datang kepada seseorang untuk meminta maaf, posisi kita berada di bawah, yakni pe-

lhamdulillah,kembali kita pan- minta maaf. Disamping itu, kita sebagai peminta

A bersama-sama melaksanakan

jatkan puji dan syukur ke maaf, biasanya ada perasaan takut, khawatir,

khadirat Allah SWT. dimana cemas, kalau-kalau permohonan maaf kita dito-

pada hari ini, kembali kita bisa laknya. Semuanya ini juga tentu tergantung be-

sar kecilnya kesalahan yang diperbuat dan dam- tugas mingguan kita, yakni menunaikan fardhu pak yang ditimbulkannya. Jika kesalahannya

jum’at, di masjid yang sama-sama kita cintai ini. besar dan mendatangkan dampak risiko yang besar, maka memberi maaf atau meminta maaf merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Tetapi

Muslimin Rahimakumullah

jika kesalahannya ringan saja, atau masih da- lam batas kewajaran, maka memberi dan me-

Islam sebagai agama yang menjunjung minta maaf mungkin tidak terlalu sulit dila-

tinggi nilai-nilai kasih sayang senantiasa beru- kukan.

paya mengajak ummatnya agar saling mengasihi dan saling mencintai.

Hadirin

Agama Islam menganggap bahwa setiap muslim itu bersaudara. Dan persaudaraan hen- Meskipun mungkin banyak orang berkata

daknya selalu dijaga dan dipelihara. bahwa mereka telah memaafkan seseorang yang telah menyakiti mereka, namun ia perlu waktu

Firman Allah dalam Al-Qur’an : lama untuk membebaskan diri dari rasa benci

4 persaudaraan sudah mulai retak, tidak ada ö/ä3÷ƒuθyzr&

t⎦÷⎫t/ (#ÏÏθßsÎ=ô¹r'sù ×οuθ÷zÎ) tβÏÏ÷θãΖÏΒ÷σßϑø9$# $yϑ¯ΡÎ)

pilihan yang harus kita lakukan kecuali mere- katkan kembali jalinan persaudaraan yang su-

tβ÷θçΗxqöè? ÷/ä3ª=yès9 ©!$# (#θà)¨?$#uρ dah mulai retak tersebut.

“Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersau- dara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hu-

Muslimin Rahimakumullah

bungan) antara kedua saudaramu itu dan takut- lah kepada Allah, supaya kamu mendapat rah-

Salah satu sifat mulia yang diajarkan Is- mat.” (QS. Al-Hujurat ayat 10).

lam dalam rangka merekatkan kembali hu- bungan persaudaraan adalah sikap saling maaf

Ayat ini menegaskan bahwa wajib hukum-

memaafkan.

nya bagi ummat Islam untuk menjalin persau- daraan dengan sesama muslim. Apabila dianta-

Allah SWT. berfirman :

ra mereka ada yang bertengkar, berselisih pa-

ham dan sebagainya, maka hendaknya kita ber- usaha mendamaikannya.

š⎥÷⎫Î=Îγ≈pgø:$# Ç⎯tã óÚÌôãr&uρ Å∃óãèø9$$Î/ óß∆ù&uρ uθøyèø9$# É‹è{

“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang me-

Kaum Muslimin Rahimakumullah

ngerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (QS. Al-A’raaf

Kenyataan membuktikan, memang dida-

ayat 199).

lam upaya menjalin persaudaraan sesama mus-

lim, tidak selamanya bisa berjalan mulus, na-

mun sesekali bertemu juga berbagai benturan,

Hadirin

berbagai halangan dan rintangan yang dapat

mengganggu, mengusik bahkan memutuskan ja- Pemahaman tentang bagaimana sikap sa- linan persaudaraan itu sendiri. Banyak faktor

ling maaf memaafkan, diantara kita mungkin memang yang menjadi penyebabnya. Bisa da-

relatif berbeda. Ada orang yang dengan mudah tang dari luar (faktor ekstern), bisa juga datang

dapat memaafkan orang lain, namun ada juga dari dalam (faktor intern). Manakala jalinan

yang sulit memberikan maaf kepada orang lain.

mungkin mereka telah saling memaafkan, me- ngendalian diri dari kemarahan, penderitaan,

reka sudah berjabatan tangan, bahkan menga- lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Frederic

takannya secara lisan, namun dalam hati mere- Luskin dinyatakan pula bahwa, kemarahan yang

ka masih tersimpan rasa kesal, dongkol bahkan dipelihara dapat menyebabkan dampak ragawi

marah. Sikap saling memaafkan yang seperti ini yang dapat teramati pada diri seseorang.

tidak saja dapat merugikan keduabelah pihak, baik secara psikologis akan mempengaruhi ke-

Memang, kalau kita sedang marah, seperti

sehatan jiwa, juga dampaknya tidak akan mam- yang dapat kita lihat pada orang lain yang se-

pu merekatkan hubungan persaudaraan. dang marah, wajah kita menjadi merah me- nakutkan. Disebabkan ciri ini, maka orang Seorang muslim yang benar-benar beri- yang sedang marah sering disebut sedang naik

man kepada Allah SWT. pasti menunjukkan si- darah, karena pada saat kita marah, darah kita

kap memaafkan yang tulus dan ikhlas. Kenapa? naik ke kepala, mata kita terbelalak dan biji

Karena ia sadar bahwa ia sedang diuji oleh Allah mata kita sekan-akan mau keluar dari kelopak-

SWT. dan ia harus mampu belajar dari kesalah- nya. Jari-jari tangan bergetar, gigi kita terkatup

an orang lain. Dari sikap ini sudah pasti iapun rapat seolah-olah mau mengigit orang yang kita

mampu berlapang dada dan bersifat pengasih. marahi, gerakan badan kita menjadi tidak ber- aturan dan beberapa perubahan pada fisik lain-

Lebih dari itu, orang-orang yang beriman nya. Seandainya seseorang yang sedang marah

juga mampu memaafkan walau sebenarnya me- melihat dirinya di muka cermin, niscaya akan

reka benar dan orang lain salah. Ketika memaaf- meredalah kemarahannya, karena malu melihat

kan, mereka tidak membedakan antara kesa- keadaan fisiknya seperti itu.

lahan besar dan kecil. Kesalahan seseorang mungkin saja tanpa sengaja tapi sangat menya-

Disamping itu, orang yang sedang marah, kiti mereka. Akan tetapi, orang-orang yang beri- ucapannya menjadi tidak terkontrol lagi. Keluar-

man tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut lah kata-kata yang tidak enak di dengar. Me-

kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir ter- luncurlah berbagai makian, celaan, hinaan dan

tentu, dan karena itu, mereka berserah diri de- kata-kata yang menyakitkan yang apabila di

ngan peristiwa ini, dan tidak akan pernah ter- dengar oleh orang yang berakal sehat, dia akan

belenggu oleh perasaan benci atau amarah.

Subhanallah, beginilah semestinya sikap antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang yang harus kita tunjukkan dalam perkara saling

menjadi musuh bagimu Maka berhati-hatilah ka- maaf memaafkan. Ingatlah, seseorang yang suka

mu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan memaafkan kesalahan orang lain, iapun juga

dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka). akan dimaafkan kesalahannya oleh Allah SWT.

Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. At-Taghaa-bun ayat 14).

Firman Allah dalam Al-Qur’an :

ª!$# Rahimakumullah tÏøótƒ ÷βr& tβ÷θ™7ÏtéB Ÿωr& 3 (#þθßsxóÁu‹ø9uρ (#θà÷èu‹ø9uρ

Ma’aasyiral Muslimin Sidang Jum’at

Menurut sebuah penelitian yang dilaku- îΛ÷⎧Ïm§‘ Ö‘÷θàxî ª!$#uρ 3 óΟä3s9 kan oleh para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan kesa-

“Dan hendaklah mereka mema'afkan dan berla- lahan orang lain ternyata lebih sehat, baik jas- pang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Al-

mani maupun rohani. Para responden yang di- lah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pe-

teliti menyatakan bahwa mereka merasa lebih ngampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nur

sehat bahkan ada diantara mereka yang penya- ayat 22)

kitnya sembuh setelah memaafkan orang lain.

öΝä3Å_≡uρø—r& ô⎯ÏΒ χÎ) (#þθãΖtΒ#u™ š⎥÷⎪Ï%©!$#

$pκš‰r'¯≈tƒ

Hadirin

÷βÎ)uρ 4 öΝèδ÷ρâ‘x‹÷n$$sù öΝà6©9 #xρ߉tã öΝà2ω≈s9÷ρr&uρ

Dr. Frederic Luskin dalam bukunya, Forgive for Good (Maafkanlah demi Kebaikan),

menjelaskan bahwa sifat pemaaf merupakan Ö‘÷θàxî

©!$# χÎ*sù (#ρãÏøós?uρ (#θßsxóÁs?uρ (#θà÷ès?

resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan ba-

íΟ÷‹Ïm§‘ gaimana sifat pemaaf dapat memicu terciptanya kondisi yang baik dalam pikiran seseorang,

“Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di

marah itu sendiri merasa risih dan malu ter- hadap apa yang ia ucapkan tersebut ketika ke-

marahannya reda.