PENDIDIKAN BERBUAH AMAL

PENDIDIKAN BERBUAH AMAL

b× |émÛã ‹i|y B È@ëy ãa @ò y à ô y Šy ëy Û÷@@ áØ î ô ÜÇ y yâã@q ý ¨ Û aq

@@@ |@ã òjÓ |Î bÈÛ aô ëy ñy@@ µ È à y Ü 4 ÈÛ l dÈ@aô B È@Šy ãÎ ‡ ô à ôq ¨ aq

@@ ã@@ B a ü¨ @aÈ éy ¨aÈÛ4 @Ł ô@@ æ ã@aq ‡ y è ’ ô ñq@@ay µ È Ô ãn¨ à ÎÜÛô

‡ ·@a ¨ à « Ûq ¨@ æ ‡ ã@ay è y ’ ô ay ëy @@ éÛã Ù y@q Èíô ‹’ üy@q ñyêã@ ‡y ëy

@@ áÜ _÷ dÈ@qëq Ý– Û¨@q áè ÜÛ d4 @@@ê Û@ay ñq ‡Èi ã Ây@q @q @üy ÚôéÛÛã ì Šy ëy ‡jÇ ñãê$@ q

@ ÚôÞÈ ì ¨ ‹Ûa ëy È@@ á |Îíô ‹Ø ô Ûa ÂdÎ@  ¨ äÛaa y@ ‰ 4 ç@ó ÜÇ 4 q

éiÎ |@Î bz ô – ay  |ëy a@ó 4éÛ ÜÇ 4 @ë¨@ ‡ ¨ à Ûq « ñÈ@ áî È Ä È y Ûa ô

Hadirin

menjualnya untuk saya, barang satu ekor”, kata Umar. Sang anak menjawab, “Maaf, saya tidak bisa melakukannya, kecuali jika tuan berhubung-

Mungkin, bila kita memperhatikan realitas an langsung dengan majikan saya, si pemilik dewasa ini, jumlah anak-anak usia sekolah yang kambing-kambing ini”. Umar terus membujuk- tak sempat mencicipi bangku pendidikan sudah nya, “Kan tidak apa-apa, cuma satu ekor koq. La- semakin berkurang. Jumlah sarjana dengan gi pula, majikanmu tidak akan mengetahuinya. berbagai gelar pun semakin banyak. Namun, Bilang saja nanti, kambing tersebut telah dima- apakah semua itu sudah mewakili untuk men-

kan srigala”.

jadi indikator keberhasilan dalam dunia pendi-

dikan? Entahlah, yang jelas kenyataan juga te- Mendengar bujukan Umar ini, sang anak lah membuktikan, betapa merebaknya berbagai terdiam dan ia nampak berpikir. Dia berpikir kenakalan remaja yang terjadi di masyara-kat. bukan mau menjual kambing tersebut, atau Dan lebih ironis lagi, merebaknya kasus korupsi menggunakan kesempatan di dalam kesem- dan suap serta kejahatan-kejahatan lainnya, pitan. Tetapi ia berpikir dan bingung terhadap justeru dilakukan oleh kaum intelektual. sikap Umar yang menurutnya tidak pantas

diucapkan oleh orang yang beriman. Akhirnya Ironis memang, namun kita tak perlu

sang anakpun balik bertanya kepada Umar, untuk saling menyalahkan, apakah kesalahan

“Kalau begitu”, katanya : “Fa-aina Allah?”, di itu terletak pada sistem dan pola pendidikan

mana Allah berada?”.

yang berlaku di negara kita, atau memang

oknum-oknum masyarakat yang sudah sedemi-

kian parah. Entahlah, yang penting bagi kita

Muslimin Rahimakumullah.

adalah, bagaimana agar pola dan sistem pendi-

dikan di setiap rumah tangga muslim tertata Bagi Umar bin Khathab r.a pertanyaan dengan baik dan rapi. Mengapa? Karena siapa-

yang demikian ini, kendatipun datangnya dari pun yang kelak menjadi pemimpin, pejabat, po-

seorang bocah, seorang budak kecil. Walaupun litikus, dosen/guru, peneliti, arsitek, pedagang pertanyaannya sangat pendek, sederhana dan

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

Namun demikian, bagi Umar cukup menggugah dan menggetarkan hati dan merindingkan bulu

Dulu, waktu kita sama-sama bersekolah, roma.

kita pasti pernah menghadapi yang namanya ujian, baik itu ujian sekolah maupun ujian nasi-

Di balik pertanyaan singkat tersebut, sang onal. Kelulusan siswa sangat ditentukan oleh anak seakan-akan berkata, “Memang”, katanya,

hasil ujian ini. Dan seseorang yang berhasil lu- “saat ini seolah saya yang memiliki kambing-

lus menempuh ujian, sering diidentikan dengan kambing tersebut. Saya yakin, majikan saya

keberhasilan atau kesuksesan. Lantas, hanya akan mempercayai begitu saja alasan yang saya

sebatas itukah ukuran keberhasilan pendidik- buat. Majikan saya dapat saya tipu. Dia tidak

an?. Entahlah, yang jelas banyak orang, khusus- melihat apa yang saya lakukan di sini. Dia tidak

nya orangtua siswa yang merasa puas dengan akan tahu, sebab tak seorangpun yang melihat-

capaian kemampuan akademis anaknya yang nya. Dia tidak mempunyai spion (mata-mata) bu-

tergambar melalui nilai raport dan ijazah. at menyelidiki/memantau aktivitas saya. Akan tetapi?, sang anak berpikir,”bagaimana mungkin

Memang tak dapat dipungkiri bahwa ilmu saya dapat menipu Allah. Bukankah Allah itu

pengetahuan dapat membawa seseorang kepa- Maha Melihat dan Maha Mengetahui, yang tentu-

dan kesuksesan. Tetapi ada aspek lain yang juga nya tahu apa yang saya lakukan”.

perlu diperhatikan sejak dini. Coba kita amati bersama bagaimana putera puteri kita meng- amalkan dari apa yang sudah mereka ketahui. ×ôÅÁt/ 7Î7yz ⎯ÍνÏŠ$t7ÏèÎ/ …絯ΡÎ) Apakah kesadaran dan jiwanya benar-benar su-

dah bangkit dengan ilmunya itu? Misalnya, kalau kita ajukan pertanyaan kepada mereka,

×ôÅÁt/ 7ìô‹Ïϑy™ ©!$# ¨βr&uρ “apa hukumnya shalat lima waktu?”, serempak pasti mereka menjawab, “wajib”. “Lalu, apa pe-

ÞΟôŠÎ=yèø9$# ngertian wajib itu?”, mereka menjawab pula, ßìôŠÏϑ¡¡9$# uθèδ …çµ¯ΡÎ) “kalau dikerjakan berpahala, ditinggalkan berdo-

sa”. Namun, begitu adzan terdengar, apakah mereka bersegera untuk mengerjakan shalat?.

Tidak perlu dijawab, sebab kenyataannya sudah

tung dan dipengaruhi oleh pola dan sistem pen- didikan dalam rumah tangga. Artinya, kalau kita menginginkan masyarakat kita bangkit dan ber-

@@ martabat, maka rahasianya adalah rumah tang- ñÈ áîu ¨Î ‹Ûa È@ æ | bİ î ô ¨ “Ûa y@ åß ÈÎ @B @Îbi ô@ˆã ì Çã cy

ganya dulu yang harus bermartabat. Namun sayangnya memang, terkadang kita tidak begitu

ñÈ serius menentukan visi keluarga, tidak serius áîy ‹Ûa Ψ È @å 4 à ô y ‹Ûa ¨ @B Î ñÈ@a ái Î

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk keluarga. Tidak jarang semuanya serba sisa. Bertemu dengan anak-anak, digunakan jika ada

ÏNù'tƒ (#θçΡôθä3s? $tΒ t⎦ø⎪r& 4 ÏN≡uöy‚ø9$# (#θà)Î7tFó™$$sù

sisa waktu kerja. Berdiskusi atau bermusya- warah dengan keluarga, curi-curi waktu sehing-

ÖôƒÏ‰s% ga terburu-buru seperti dikejar setan. Lalu,

&™ó©x« Èe≅ä. 4’n?tã ©!$# ¨βÎ) 4 $·èôŠÏϑy_ ª!$# ãΝä3Î/

kualitas apa yang bisa diraih dari keluarga se- perti ini, jika semua yang diberikan hanya serba

Èíô sisa. Padahal dalam Al-Qur’an, Allah telah me-

å y@ ö fÐÛ |@Í y@aô åß á× Û@Îô bí¨ aÎ ëy ã@@ B ñya bäÜ Èu y q

negaskan :

@@ a Џ áØ Û@ôbãx î ô Ü Í ç ô an |@ën á ç Ø   ç Ð ãô aan ìÓ Û@ô êÏ bjÇ y†È Î @@óÏ Û@ôÎ á× bí¨ aÈ ëy y@@ bä y Ü‚ †ôq ay ëy µã ñy@@ ßÎ ü4Î aô

ô@ áy ôq Ša ‹Ð ô@ëy Ëa ô l dÈ@ Û@ôЍ ÝÓ ëy å y@ @ ¨b ÈÎíô —Ûa ¨

“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api nera-

ka”

Ini artinya, yang menjadi prioritas seharusnya

adalah menjaga diri dan keluarga dengan cara é$ aÈ㨠êã@ ãëô ‹Ð Ì ô a ôny ëy ñq@@ µ È ¼ ¨aÎ Š@a ñã ‚ o y@q ayãô ë|

mendidik mereka agar menjadi anak yang ber- moral dan bermartabat. Mendidik mereka agar menjadi anak yang cerdas dan berwawasan lu-

ãñ áîy ¨Î ‹Ûa ÛôŠã ìÐ y Ì Ûa ô Ûq@ ìç

as.

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

Muslimin Rahimakumullah

Satu hal yang juga tak kalah pentingnya Secara fitrah manusia pada umumnya adalah, kita sebagai orangtua, hendaknya tak

mencintai dan suka terhadap kebajikan, Walau- putus-putusnya untuk selalu mendoakan mere-

pun pada kebanyakannya manusia hanya terta- ka, karena setiap anak mempunyai anggapan

rik pada kebaikan jika dijanjikan imbalan yang bahwa orang tua mereka adalah orang-orang

setimpal kepada mereka, dan imbalan tersebut yang mempunyai keistimewaan. Dan ajaran

bersifat nyata.

Islam sendiri memang telah menyatakan bahwa Setiap amal yang dikerjakan, sebagai ap-

doa orangtua untuk putera puterinya adalah likasi dari ilmu, pasti menghasilkan kebajikan. termasuk salah satu dari tiga macam doa yang Inilah yang disebut dengan ilmu yang berman- tidak akan ditolak oleh Allah SWT. faat. Dengan kata lain, ilmu yang dimiliki oleh

seseorang hendaknya dapat memberdayakan Sabda Rasulullah SAW. : dirinya dan memperdayakan orang lain.

Ù Di satu sisi kita memang harus serius me- £@ ’ n î@ün p @ bv x@bix ß ônn >@ç pa |n ìÇ ç@†n t n ýq q

ningkatkan kemampuan pemahaman secara kognitif kepada anak-anak kita, namun yang

ÂÍ@ tidak kalah pentingnya juga adalah bagaimana ‹Ï | b ôç ¾a ðn@ñç ìÇ †n ën ìÜ ÛâðÍ@ Ä ô ¾a ôn ðn@ñç ìÇ £@†n å Ïð èî ÏÅ

menggugah anak-anak kita agar terbangkitkan jiwanya, terbangkitkan motivasinya untuk ber-

@@ buat kebajikan, sehingga fitrah jiwa yang selalu ÍêÍ ‡ nÛn ë@ó ÜÇ 4 ‡Ûa ÂÏ@q ìÛa ðx ìÇ ðn@ñç †n ën

membisikkan kebaikan, setelah dibekali dengan

ilmu, akhirnya berbuah dalam bentuk amal “Tiga macam doa yang tidak diragukan lagi

shaleh.

(pasti dikabulkan), yaitu doa orang yang terani- Begitu terdengar adzan berkumandang,

aya, doa musyafir dan doa ibu bapak untuk anak-anak yang telah tercerahkan otak dan ha- anaknya” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu tinya, mereka segera memenuhi panggilan Ilahi Majah). dengan rasa syukur dan bahagia. Ruku’ dan su-

jud kepada-Nya, menebarkan salam, hingga

PENDIDIKAN ATASI

ya. Dan pada gilirannya nanti, yang bisa menik-

mati lapangan kerja dengan penghasilan besar

PROBLEMATIKA UMMAT

hanyalah mereka yang sempat sekolah pada se- kolah mahal. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin tetap miskin.

b× |émÛã ‹i|y È@ëy B ãa @ò y à ô y Šy ëy áØ Û÷@@ î ô ÜÇ y ý yâã@q Û ¨ aq

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

yâÈ ýÛa Ša È ‡i y éÇ $@Î |q b ô@ay åß ‡Ç y@q ð ô@ëyq ‰Û È B Îa¨ ‡ ãÎ ô à qô ¨ aq

Sebenarnya kalau kita berpikir tentang sumber daya manusia, kemudian jumlah manu-

@@ éÛã y@q Ù ‹’ Èíô üy@q ñyêã@ ‡y ã@ëy B a ü¨ @aÈ éy @Ł ¨aÈÛ4 ô@@ æ ‡ ã@aq è y ô ’ ay

sia yang dijadikan sebagai modal dasar dalam aktivitas ekonomi, maka ummat Islam mestinya bisa menjadi sumber daya yang besar dan kuat.

Û¨@ áè ÜÛ d4 Û Û@ay ÚôéÛ ì Šy ëy ñãê$@ ‡jÇ ·@aq ‡ à ¨ « Ûq æ ¨@ ‡ ã@ay è y ô ’ ay ëy

Namun sayang, sampai hari ini nampaknya ma- sih belum digarap secara serius dan komprehen- sif.

Ä 4ÎéÛ a@ó 4 ÜÇ @@ëyq ‡ ¨ à Ûq « ‡î È_Âbãy@ q @ó 4 Ü Çy ô _ áÜ Ý– dÈ@qëq q

@@ ó Û4 @@aÈ æ | b ô y Úô@ÎbiÎ áè y È jmÈ ô@q åß ëyq | Èñé jz ô – ëy

Hadirin

@@ ô@ á ã Ø ô î– ëôÎ È@aã B a |†y bjÇ |Î bîÏ ñãã@@q ‡Èi _|q bß å È@@ay dÈíô ‡Ûa âÈ@ qìíô

Satu hal yang barangkali bisa digarap se-

karang adalah bagaimana menjadikan intern ummat Islam agar mau dan bersedia untuk sa-

ÚyÎémÎ bÔm ¨@ Õy y@q B ìÔ Ûaa ¨ ma ëy È@@ B a@ô ñq ìÔ niy ô@Î ó “ È ô Ðã ëyq

ling belajar dan memberi pelajaran. Yang kurang

æ Kalau kita ingin menginventarisir prob- y Úô ìà Ü È  ô ßã án Ûô@ ayãô ëy ü¨@ ¨@aÈ å ômã ì ¸ã üy@q ëy

lematika ummat yang sedang dihadapi dewasa ini, nampaknya cukup banyak dan beragam.

Mulai dari persoalan kemiskinan dan kebodoh-

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

an hingga pergolakan intelektualisme intern or- ganisasi Islam.

A jualah sehingga dapatlah kita mat Islam, yang berkaitan dengan ekonomi dan

lhamdulillah, kita panjatkan

puji dan syukur ke khadirat

Mengingat waktu yang sangat terbatas,

Allah SWT. yang mana dengan

dalam kesempatan khutbah ini, kami hanya

izin, taufiq dan hidayah-Nya

membahas sedikit mengenai problematika um-

pada hari ini kembali menunaikan fardhu jum’at

pendidikan.

di masjid yang mulia dan terhormat ini.

Hadirin

Muslimin Rahimakumullah

Sudah bukan rahasia lagi, dan memang

tidak perlu dirahasiakan, bahwa ummat Islam Dalam mengarungi kehidupan ini, nam- secara prosentasi masih dilanda penyakit kronis paknya selalu ada permasalahan yang menjadi berupa kemiskinan dan kebodohan. problema dan harus segera dipecahkan, disam-

ping juga terdapat tantangan, rintangan dan ha- Antara persoalan ekonomi dengan tingkat langan yang harus dihadapi dan diselesaikan. pendidikan, memang mempunyai korelasi yang

cukup erat. Sehingga dalam kondisi tertentu bi- Ketika kita bicara mengenai problematika sa dikatakan bahwa untuk meningkatkan taraf ummat, maka seyogyanya dalam waktu yang hidup dalam bidang ekonomi adalah dengan me- hampir bersamaan, kita juga ditantang apakah ningkatkan pendidikan, dalam arti pendidikan mampu atau tidak untuk memecahkannya atau yang berorientasi pada lapangan kerja. Konsep mencari jalan keluarnya. ini akan berkembang lagi dengan sebuah asumsi

bahwa masyarakat yang sejahtera adalah ma-

Hadirin

syarakat yang selalu memperhatikan pendidikan

Sudah saatnyalah, isi pendidikan di seko- mereka yang mempunyai ilmu dan pengalaman lah dan pesantren kita dibenahi dan disesuai-

lebih dalam bidang ekonomi. Sebaliknya, mere- kan dengan secermat-cermatnya, agar mampu

ka yang sudah berpengalaman dalam bidang menandingi merasuknya budaya negatif yang

pendidikan dan usaha, bersedia berbagi penga- tak diundang tersebut. Ini tentunya memerlu-

lamannya kepada mereka yang belum berpenga- kan sejumlah desain yang dapat menjawab ber-

laman. Di sinilah konsep ukhuwah perlu diprak- bagai tantangan untuk mencerahkan masa de-

tekkan oleh ummat Islam, dan ajaran al-ta’awun pan.

‘alaa al-birr (saling bantu membantu dalam ke- baikan), bukan sekedar wacana atau basa basi

Nasib masa depan generasi muda kita belaka, tapi diwujudkan dalam bentuk perbuat- hendaknya kita sendiri yang mendesain dan

an nyata.

menentukannya. Ummat Islam harus sanggup berkompetisi, termasuk dalam persoalan eko-

Firman Allah dalam Al-Qur’an : nomi, sains dan teknologi. Ummat Islam harus mampu membuktikan betapa Islam sebagai aga- ma yang rahmatan lil ‘alamin, dalam berbagai

(#θçΡuρ$yès? Ÿωuρ 3“uθø)−G9$#uρ ÎhÉ9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ

sistem kehidupan. Dan melalui pendidikan de- ngan segala upayanya, mudah-mudahan mam- pu memfilter sekaligus mengarahkan generasi

©!$# ¨βÎ) ( ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 Èβ≡uρô‰ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# ’n?tã

muda ke arah kehidupan masa depan yang lebih baik dan lebih cemerlang. InsyaAllah.

É>$s)Ïèø9$# ߉ôƒÏ‰x© @@ “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerja- ñÈ áîu ‹Ûa ¨Î È@ æ | bİ ô î ¨ “Ûa åß y@ @B ÈÎ @Îbi ô@ˆã ì Çã cy

kan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-me- nolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

ñÈ bertakwalah kamu kepada Allah, Sesung-guhnya áîy Ψ ‹Ûa È @å 4 à y ô ‹Ûa ¨ Î @B ñÈ@a ái Î

Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Ma-idah ayat 2).

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

dua kemungkinan yang negatif, dimana sekolah dan pesantren kita ikut terseret oleh kondisi

Kalau generasi terdahulu masih bisa dibi- tersebut, atau tetap bertahan dengan istiqamah, lang tetap konsisten dengan budaya dan adat is-

namun sedikit demi sedikit akan semakin tersi- tiadat setempat, tetapi generasi muda sekarang

sih dan terkebelakang menjadi orang pinggiran. nampaknya sudah jauh beda. Budaya dan adat istiadat mereka sudah mulai dipengaruhi oleh kecanggihan budaya barat dengan berbagai ke-

Hadirin

majuan teknologinya. Kalau kita cermati secara mendalam, ke- Menu utama kegiatan sehari-hari generasi

hadiran budaya barat yang banyak merasuk le- muda sekarang adalah televisi. Tempat main

wat berbagai media tersebut, sebenarnya tidak mereka adalah supermarket dengan berbagai

semuanya negatif. Cukup banyak juga hal-hal kegiatan di dalamnya, seperti café, game, disko-

positif yang dapat kita adopsi dan ditiru oleh tik dan sebagainya. Sumber informasi dan ko-

generasi muda kita, seperti misalnya tentang ke- munikasi mereka lewat HP dan internet. Inilah

disiplinan masyarakat barat, etos kerja yang kegiatan keseharian yang hampir dilakukan oleh

tinggi, tanggung jawab, taat hukum dan lain se- setiap generasi muda.

bagainya. Namun anehnya, budaya positif ini ti- dak banyak berpengaruh bagi generasi muda,

Apa yang terjadi dan apa akibat yang di- justeru budaya negatif yang sering dicontoh timbulkan kalau kondisinya sudah seperti ini.

bahkan dipraktekkan.

Budaya barat yang identik dengan budaya nega- tif dengan paham liberal (kebebasan) sudah mu-

Di sinilah peran pentingnya pelayanan lai merasuk dan masuk ke setiap rumah tangga

pendidikan dalam rangka ikut membantu meng- muslim dengan tanpa permisi.

atasi problema ummat, khususnya generasi mu-

da, agar mereka punya daya tahan yang kokoh Mampukah para muballigh dan pendidik

kuat terhadap lajunya arus modernisasi, se- kita bersaing? Mampukah menjadikan sekolah

hingga mereka berkesempatan untuk bertahan dan pesantren kita sebagai alternatif pilihan

dan mampu menggunakan nalar untuk memilih yang lebih hebat dan menarik yang kemudian

dan memilah berbagai kondisi yang ada untuk digemari oleh generasi muda? Atau, akan terjadi

kemajuan dirinya, keluarganya, daerahnya,

Í@ å ‡Ûa dÏíô ðxõax ‡Ç ‹ ô@ax ßdÅ †n µß Âðx@ën Ïð Ü à ç Ûa ô @ xÞx ‰‚ åß ô@q q Ÿωuρ ( nοtÅzFψ$# u‘#¤$!$# ª!$# š9t?#u™ !$yϑô‹Ïù tGö/$#uρ Ù n@ à nnn Ü× Í ÝÇ ðÍ@q ax µ ðn@ëx ‹“ ðÍ×Í ç à ô Ûa ëx x|ñx@ ‹Ð Ø x Ûa ô ëx

ô⎯Å¡ômr&uρ ( $u‹÷Ρ‘‰9$# š∅ÏΒ y7t7ôŠÅÁtΡ š[ôΨs? @@@@ ‡Èi ñt bäi t@q ìÜÓ Ûô@q @ç m ÎÎô @ç t@üt bä i£ Št å Í@@ ‡Ûa dÏíô ìí@ó |âôÍ@ Û4 aÏ

’Îû yŠ$|¡xø9$# Æö7s? Ÿωuρ ( šø‹s9Î) ª!$# z⎯|¡ômr& !$yϑŸ2 t@ Ù 㣠|º@@aÏ òà y ô Št ñt@@ Ùã ‡Û ã@ åß ô@® tÎ bäÛ ô@q kç bäní ï|t@ëtq ‡ç t@ ˆø@q aÏ

t⎦⎪ωšøßϑø9$# =Ïtä† Ÿω ©!$# ¨βÎ) ( ÇÚö‘F{$# @@ ¸| òä y | bîã ñt@q – ‡Ûa@óÏ |@Î bäm |@a4Î bä i£ Št @@@@@ Ï l ® bç ït ìÛa t@ o atãô áî È Ä y ÈÛ È@aô æ ô@e4 ‹ ôÔÛã a@óÏ Û@ôÎ áØÛ ô@ëyq ïÛ ãÎ B y@a Ú Šbi y q

bäÛa £ŠÎ l@a |@ ‰Ç t bäÓ Ât@q ët ¸|@@ òä y | ‹‚ ÂtñÏ@q a@óÏ øü4@ ëtÎ ‹× ñÈ@ @‰Ûa dÈ È@ëy p ñ4bíy üa y@ åß éîÏ ñÈ@Î |Î b· Û@ôÎ á× bí¨ aÎ ô@ëy  y È Ðã y ëyq

@@ Í æ ðx by ôÍ ⁄a @ën ‡È |ôÞÍ Ûô ‹ß ÛçbiÍ @ô @díx a x@ æ £@ a Ï@aÏ bjÇ Âx†x@

y@ ì ã ç @ éã_|$ @aÎ ém$ ým yëqy áØ Û@ôÎ äß ô ß _@ëyÎ Ýj _|q@Î Ôm y ëyq ñÈ@@ áî È Ø ¨a ñy Ûô@ áØ ç Ä Í Èí ï Í@q ô Ì jÛx aô @ëx Ø x‹Í ô ä à ç ô Ûa ën |õÏ@ f“ z ô ÐÛa ðx

Í@ åÇ @ó q è 4 ãô nín ë@ó Ûi4 ‹ÔÛ ô a@ô ˆÏ o n@õÏ@ íô qaëÏ

ïÛ ô@ B ãÎ ‹Ð ãa Ì ô  ôny ay áî Èñ@ëy È Ü y È ô Ûa ñ@ì@ Éî È à _y  Ûa ô ðn@ áî Ä Ï ÈÛ x n@aô aaë ‹× Ûç ˆô@ bÏ| n@@ æ ‹× £@çëô n ‰m Û@ôq áØ Ü £ x ÈÛ n

@ y΋öÈ bÛ ëÎ Û@ô@q áØ yíô ‡Û yaÎ ìÛ ð ¨@ëÎy y ‡Û yaÎ ìÛ ëyÎ Û@ô@ áØÛ ëyq a Í@ ‹× ô@ç ‰ Ï Ûx áØÛ Û@ôën k ô@q v Ï ônx í Ûêðç@q ìÇ ô †a á× Û@ôën ‹× Û@ô ‰í ô q

@@ êã ãëô ‹Ð ô Ì bÏ ôny Èq @o 4 à Ü È ô  ¾ã aô µ ñy@ëy à È Ü È  ô ã à ô Ûa

@@ |ç  ×ô ax

µ ñy ¨ÎjöÈ bma |ñy bv y ãbí ëyq y@@ å Îíô ‹Ð ô Ì  ôny ¾ã aô ôŒy ìÏ bîÏ |@q q

n@ a £@ æ aan ìÚô à n Ü Ça ô ën Âðn@@@ µà x@Ûn bÈ dÍÛaô l Šn ‹Ð ÂnñÏ@ ô Ìß q

éî ðÍ@ ÏÏ n@cn ‡ ðÍ@in ‹ß á× Û@ôdiÅn n ‹ nßn a@ï xÛ4 bÈ mn @ën |éã|ç bz  Újô

CONTOH KHUTBAH KE DUA

én |ç@@ Øö n x@Í ý ßn n@ën a £@ æ aÏ @Z Ý £@@ n u £ën Ç @q xÞn bÔÏ ÂÏ@@q é ô Ð Íäix

n@ å Ïíô ‰ |Ûa£ bè aní– @fí| dÍ ó £jÍ äÛa@ó n ÜÇ n@q æ ì ô Ü – — n íç ‡ ã@ è y ’ ô ay @@@ ‹ß |@x bà x@an ×n Âôa¸@ r n ×@a 𸠇¼  ÂÏ@q ðç@ ‡à z n ô anÛ

bà ¸ ô î Ï Ü ô m Úô@aq@ ìà dÍ Ü éî ðÏ@ënq ÜÇ n ì ô@aq Ü– – Ûô@aq ìä ßn a4

@ bË xb߸ Šô @@aÏ éÛã y@q Ù Èíô ‹’ üy@q ñyêã@ ‡y ã@ëy B a ü¨ @aÈ éy ¨aÈÛ4 @Ł æ ô@@ aq

@@ ‡ ¨ à « Ûq Èbã|@ ‡ dÈ î q @ó ÜÇ 4 áÜ _÷@ Ý– dÈ@qëq áè Û¨@q d4 ÜÛ ay ¨@ æ ‡ ã@ay y è ô ’ ay ëy |n@@ ‹Ð ×x @ën éiÂÏ n@ ‡ n èu ô@q å Ï¾x

ÂÍ@ éua ën Œô an éni ÅÏ@ën ‹Ó naq @q @ën bz |éiÂÏ ô – n aë @q 4ÎéÛ| a@ó ÜÇ 4 ë¨q aÂç@ ‡î @@q ÚôéÛÛç ì Šy ëy ñãê$@ ‡jÇ ·@aq ‡ ¨ à Ûq « nbãx@ ‡ d î q

µä Âðn@ ÛôßÍ ûà ô Ü Âô@ÛÍ ‹Ð ô Ëa Û¨@ áè d4 ÜÛ ay @@@@ µÈ Âðn n à ô u @an émÅÏ bíx@ ŠdÍ ˆç ën

@@@@@@@@@@@ @@@ ô áÜ dÈ@qëq Ý– Û¨@q áè ÜÛ d4 ‹“ |n@@ay Ûa ôjn Õö ÂÍ@ën ý n n ƒ Ûa ô

p Í@ bàÜ Âx  ô ç à Ûa ô µà Âðn@ën Ü Í ç à ô Ûa ën Í@@ p bä|  ûà ÛôßÏ ô Ûa ën

@@ @ a@ó 4éÛ| 4 ÜÇ @@ën ‡ ¨ à Ûq « ‡î È_Âbãy@ q @ó 4 Ü Çy ô@ Ú ŠÍ bix ën@

î@ k |Ííô ‹Ó Âðî@ Éî n@q Ù 㣠pa Ï@aÏ ðn ìß ôn þa ïÛ@ôën áèä ßÍ ðx Í bîy þôn an È@@ B a bjÇ |†y |Î bîÏ ñãã@@q ‡Èi _|q bß ay ðxŠÍ@ bî‚ ðn þa @ éiÏ |@Î bz – ô ay ëy

Í@@ p x bu ðn@ b¨a ï n@ š Í bÓx bíx ën Ï@ pa n ì £Çn ‡Ûa kî ïç@ v Å ßç @ó Û4 ìÇ ÛaôaÏ |@ŠÍ b Û@ôën án ô È n İ ônn a |@ bß n@ a Û ìÔ m£ aÏ

@ çÞô ‰ ‚a ô å n@ën ‡Ûa dÏíô —ã x‹n åß ô@q ‹— Úôq ãaô Û@£ áè d4 ÜÛ an

Pilihan, Rolisa Komputer, Tanjung, 2006;

Atho Mudzhar, Dr.H.M. Pendekatan Studi Is-

lam Dalam Teori dan Praktek, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004;

BAHAN RUJUKAN

Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah dengan

Menulis Buku, Media Qalbu, Bandung, 2004;

Choiruddin Hadhiri, SP Klasifikasi Kandung- Aba Firdaus al-Halwani, Membangun Akhlak

Mulia dalam Bingkai Al-Qur’an dan As-

an Al-Qur’an, Gema Insani Press, Jakar- Sunnah, Al-Manar, Yogyakarta, 2003; ta, 1993;

Dja’far Sabran, H. 99 Permata Hadits tentang Abdullah Gymnastiar, Sakinah, Manajemen Qolbu Untuk Keluarga, MQ Publishing,

Akhlaqul Karimah, Risalah, Samarinda,

Bandung, 2004;

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, CV. Abdullah Nashih ‘Ulwan, Persaudaraan Islam, Al-I’tishom Cahaya Umat, Jakarta Timur,

Ferlia Citra Utama, Jakarta, 1995/1996;

Fahd bin Abdurrahman Asy-Syuwayyib, Sifat Wudhu Nabi SAW, Pustaka Al-Kautsar,

Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim, Dunia di Tanganku, Akhirat di Hatiku, Darul

Jakarta Timur, 2000; Falah, Jakarta Pusat, 1421 H;

Hani Saad Ghunaim, Hidup Bahagia Mati Ma- suk Surga, Aqwam, Solo, 2008;

Abdul Mu’ti, Deformalisasi Islam, Grafindo,

Jakarta, 2004;

Hasan Basri, Drs. Meniti Jalan Kehidupan, Abdul Aziz Al-Badri, Peran Ulama dan Pengua- Darussalam, Yogyakarta, 2004; sa, Pustaka Mantiq, Solo, 1987;

Abdul Rozzaq Naufal, Mengenal Allah Lewat Keluarga Surgawi, Titian Ilahi Press, Sains Modern, Pustaka Setia, Bandung,

Yogyakarta, 1994;

2007; A.J. Cropley, Pendidikan Seumur Hidup, Sua- Abu Al-Ghifari, Percaya Diri Sepanjang Hari,

tu Analisis Psikologis, Usaha Nsional, Mujahid, Bandung, 2003;

Surabaya, 1986;

Achmad Sunarto, Kumpulan Khutbah Jum’ah Ali Anwar Yusuf, M.Si, Wawasan Islam, Pusta- Sepan-jang Masa, Pustaka Amani, Jakar-

ka Setia, Bandung, 2002;

ta, 1997; Andi Hakim Nasoetion, Prof.Dr.Ir. dkk. Pendi- Achmad Suyuti, Drs. Khotbah Cendekiawan,

dikan Agama dan Akhlak Bagi Anak Menjembatani Kesenjangan Intelektu-

dan Remaja, Logos, Jakarta, 2001; alitas Umat, Pustaka Amani, Jakarta, 1996;

Anwar Harjono, Dr. Da’wah dan Masalah Sosi- al Kemasyarakatan, Media Da’wah, Ja- Achmad Mubarok, MA, DR. Mengaji Islam Dari

karta, 1987;

Rasional Hingga Spiritual, Bina Rena Pariwara, Jakarta, 2004;

Artani Hasbi, H. Zaitunah, H. Membentuk Pri- badi Muslim 1 dan 2, Bina Ilmu, Suraba- Aep Kusnawan, Berda’wah Lewat Tulisan,

ya, 1988;

Mujahid, Bandung, 2004; Aserani Kurdi, S.Pd Kumpulan Khutbah Jum- Afzalur Rahman, Murtadha Muthahhari, Energi

’at Tanjung Bersinar, Sari Murni II, Shalat, Serambi, Jakarta, 2007;

Barabai-HST, 2003;

Ahmad bin Salim Baduweilan, Misteri Pengo- ----------------------- Konsep Menahan Diri Da- batan dalam Shalat, MTI, Jakarta

lam Puasa Ramadhan, Rolisa Komputer, Timur, 2007;

Tanjung, 2005;

Ahmad Azhar Basyir,MA KH.Keluarga Sakinah ----------------------- Kumpulan Khutbah Jum’at

Wahiduddin Khan, Dr. Menjadi Generasi Qur’- Harun Yahya, Bagaimana Seorang Muslim ani, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2002;

Berfikir, Robbani Press, Jakarta, 2001;

Yusuf al-Qardlawiy, Tantangan dan Tugas Ge- Husin Naparin, Lc.MA. KH. Nalar Al-Qur’an, nerasi Islam, Tiara Wacana, Yogyakarta,

Refleksi Nilai-nilai Teologis dan Antro-

2002; pologis, El-Kahfi, Jakarta Selatan, 2004;

Yusuf Abdussalam, Suksesnya Tahajjud, Ka- Husni Rahim, Dr. Arah Baru Pendidikan Is- yanya Dhuha, Media Insani Pustaka,

lam di Indonesia, Logos, Jakarta, 2001; Yogyakarta, 2008; Ibrahim Fiqy, Dr. Berubahlah, Agar Hidup Le- bih Hidup, Gazza Media, Surakarta, 2009;

Imam Musbikin, Rahasia Shalat Bagi Penyem- buhan Fisik dan Psikis, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2006;

Irwan Prayitno, Dr. Membangun Potensi Anak, Pustaka Tarbiatuna, Bekasi, 2002;

Khurram Murad, Generasi Qur’ani, Risalah

Gusti, Surabaya, 1992;

Lukman Saksono, Ph.D. Minst.PM, Jalan Pin- tas Meraih Gelar, Al-Ma’arif, Bandung, 1988;

LSPIP, Membangun Kekuatan Islam di Te- ngah Perselisihan Umat, Uswah, Yogya- karta, 2007;

Mahmud Ahmad Assayyid, Dr. Mu’jizat Islam M. Ali Al-Khuli, Islam Kaffah, Mitra Pustaka, dalam Regenerasi Ummat, Pustaka

Yogyakarta, 1997;

Mantiq, Solo, 1990; Moh. Sholeh, Dr. Terafi Salat Tahajud Me- Maimunah Hasan, Al-Qur’an dan Pengobatan

nyembuhkan Berbagai Penyakit, Hik- Jiwa, Bintang Cemerlang, Yogyakarta,

mah Populer, Jakarta Selatan, 2006; 2001; Nashir Al-Umar, Dr. Mendung di Langit Ru- MUI, Air, Kebersihan dan Kesehatan Ling-

mah, Mengatasi Problematika Keluarga

kungan Menurut Ajaran Islam, MUI, di Era Modern, Aqwam, Solo, 2006; Jakarta, 1995;

Rusli Amin, MA, KH. Rumahku Surgaku, Suk- Muhammad Al-Munajjid, Kiat Shalat Khusyu,

ses Membangun Keluarga Islami, Al- Gema Insani Press, Jakarta, 1998;

Mawardi Prima, Jakarta, 2001;

Muhammad Anis Matta, Membentuk Karakter Sayyid Abdul A’la Al-Maududi, Islam Way of Cara Islam, Al-I’tishom Cahaya Umat, Ja- Life, Darul Falah, Jakarta, 2000;

karta Timur, 2003;

Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, Serambi, Muhammad bin Hasan bin ‘Aqil Musa, Memba-

Jakarta, 2005;

ngun Keteguhan Seorang Muslim, Rob-

bani Press, Jakarta, 2000; Sunardi, dr. Pilih Resep Nabi atau Resep Dok- ter, Aqwammedika, Solo, 2008;

M. Mutawalli Say’rawi, Prof.Dr. Doa Yang Dika- bulkan, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Ti-

mur, 2000; Syamsul Rijal Hamid, Ridho Allah Tergantung Ridho Orangtua, Cahaya Salam, Jakarta Mustamir, S.Ked 5 Metode Penyembuhan Dari

Timur, 2001;

Langit, Lingkaran, Yogyakarta, 2008;

Tim MQ Publishing, Jendela Keluarga, Graha Mustafa Muhammad Tahhan, Muslim Ideal Ma-

MQ, Bandung, 2004;

sa Kini, Cendekia, Jakarta, 2001;

Jala

Lurus (Kumpulan Bahan Kultum Praktis); Me- nyingkap Misteri Lailatul Qadar (Sebuah Upaya Pemahaman); Marhaban Ya Ramadhan, Kum- pulan Bahan Kultum Sekitar Ramadhan; Kum-

pulan Khutbah Jum’at Pilihan; Kumpulan Khutbah Jum’at Tanjung Bersinar yang digarap

RIWAYAT SINGKAT PENYUSUN bersama dengan Drs. H. Birhasani (Kabag Sosial

PEMDA Tabalong); 6 M Sebuah Konsep Dalam Menyikapi Islam; Konsep Menahan Diri Dalam

Aserani Kurdi, S.Pd dilahirkan di Bara- Puasa Ramadhan (Sebuah Upaya Pemahaman bai HST. Kal-Sel tanggal 03 Februari 1963. Pen- Ke arah Peningkatan Kualitas Ibadah Puasa); didikan formal yang ia tempuh : SDN Seroja Ba- Tuntunan Ringkas Ibadah Qurban (disusun rabai tamat tahun 1977; SMEP Negeri Ganesya besama dengan Drs. H. A. Rasyidi, Lc (Ketua Barabai, tamat tahun 1981; SMEA Negeri 1 Ba- MUI Tabalong); Meneladani Semanyat Berkorban rabai, tamat tahun 1984; FKIP UNLAM Program Nabiullah Ibrahim as. Dalam Membangun Bumi Studi Pendidikan Dunia Usaha Banjarmasin, se- Saraba Kawa; dan sejumlah diktat dan modul lesai tahun 1993. Selain pendidikan formal, ia bahan ajar siswa SMKN 1 Tanjung serta bebera- juga gemar mengikuti pendidikan nonformal be- pa makalah dan PTK tentang Kependidikan. rupa penataran, kursus dan diklat. Ilmu-ilmu

keIslaman ia peroleh melalui berbagai pengajian, Tugas formalnya kini sebagai PNS/Guru pada belajar ke rumah guru, literatur Islam dan ber- SMKN 1 Tanjung sejak Maret 1994 hingga seka- bagai organisasi Islam diantaranya PII (Pelajar

rang.

Islam Indonesia), IPM (Ikatan Pelajar Muham-

madiyah), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan Muhammadiyah. Organisasi yang aktif ia

Buku adalah teman yang selalu siap menasehati

ikuti sekarang adalah Muhammadiyah sebagai

dan menemani tanpa pamrih.

Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhamma-

Buku adalah sahabat orang yang bertaqwa.

diyah Tabalong. Disamping gemar menulis, ia ju-

Sebuah buku ibarat sebidang kebun yang di bawa

ga aktif dalam da’wah Islamiyah di daerahnya.

dalam saku.

Karya Tulis yang sudah dan sedang digarapnya

antara lain : Apresiasi Juz ‘Amma; Petunjuk

229

230