29
c. Strategi-strategi manajemen Manajemen Berbasis Sekolah dapat menyediakan fleksibilitas lebih baik
dan memberikan kesempatan kepada guru, siswa, dan semua sumber daya sekolah untuk mengembangkan talenta-talenta mereka.
d. Penggunaan sumber daya Manajemen Berbasis Sekolah memberikan keleluasaan kepada sekolah
untuk memiliki otonomi yang lebih besar dalam mengadakan dan menggunakan sumber daya.
e. Peran warga sekolah Manajemen Berbasis Sekolah menuntut peran aktif sekolah, administrator,
guru, dan orang tua yang semula pasif. f. Hubungan interpersonal
Manajemen Berbasis Sekolah menekankan hubungan antar manusia yang cenderung terbuka, bekerja sama, semangat tim, dan komitmen yang saling
menguntungkan. g. Kualitas para administrator
Administrator perlu memperluas wawasan dan pemikirannya. Dengan belajar mereka dapat meningkatkan perkembangan jangka panjang
sekolah. h. Indikator-indikator efektivitas
Manajemen Berbasis Sekolah karakteristiknya mencakup output yang diharapkan, proses, dan input.
30
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai berikut.
a. Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan oleh semua sumber daya manusia yang ada di sekolah kepala sekolah, guru, perwakilan alumni.
b. Rencana anggaran sekolah disusun bersama-sama oleh kepala sekolah, guru, dan komite secara transparan.
c. Adanya otonomi di sekolah dengan pemberdayaan sekolah dan fokus sekolah terhadap kebutuhan lokal.
d. Pengambilan keputusan bersifat demokratis dan partisipatif. e. Sekolah terbuka dengan segala masukan, kritik dan saran yang
membangun untuk mencapai tujuan sekolah. f. Memanfaatkan semua potensi narasumber untuk tujuan sekolah.
g. Terdapat atmosfer kerja yang kondusif. h. Terdapat kerjasama sekolah terhadap masyarakat sekitar sekolah.
i. Adanya tranparansi dan akuntabilitas publik dalam mengimplementasikan semua aktivitas.
4. Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
Husaini Usman 2009: 624 mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah adalah
sebagai berikut. a. Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai
komitmen yang kuat dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk melaksanakan MBS.
b. Kesiapan, semua warga sekolah harus siap fisik dan mental untuk ber- MBS.
31
c. Keterlibatan, pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak dalam mendidik anak.
d. Kelembagaan, sekolah sebagai lembaga adalah unit terpenting bagi pendidikan yang efektif.
e. Kesadaran, guru-guru harus mempunyai kesadaran untuk membantu dalam pembuatan keputusan program pendidikan dan kurikulum.
f. Kemandirian, sekolah harus diberi otonomi sehingga memiliki kemandirian dalam membuat keputusan pengalokasian dana.
g. Ketahanan, perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholders sekolah.
Pemberdayaan sekolah lewat Manajemen Berbasis Sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih luas di samping menunjukkan sikap tanggap
dari pemerintah terhadap tuntutan masyarakat, juga diharapkan dapat dipakai sebagai sarana peningkatan efisiensi pendidikan Nanang Fattah, 2004: 24.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, otonomi dalam bidang pendidikan saat ini sangat diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi pendidikan. Dengan adanya otonomi di bidang pendidikan akan melibatkan lebih banyak komponen dalam usaha memajukan
pendidikan. Senada dengan pendapat di atas menurut Yin Cheong Cheng, 1996
dalam Nurkolis, 2006: 52-55 teori yang digunakan dalam Manajemen Berbasis Sekolah didasarkan pada empat prinsip, yaitu: a prinsip
ekuifinalitas, b prinsip desentralisasi, 3 prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan d prinsip inisiatif sumber daya manusia.
a. Prinsip Ekuifinalitas Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi
bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai satu
32
tujuan. MBS menekankan fleksibilitas, sehingga sekolah dikelola oleh orang-orang berdasarkan kondisinya masing-masing.
b. Prinsip Desentralisasi Prinsip desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa pengelolaan sekolah
dan aktivitas pengajaran tidak dapat dielakkan dari kesulitan dan permasalahan. Oleh karena itu sekolah harus diberi kekuasaan dan
tanggungjawab untuk memecahkan masalahnya sendiri secara efektif dan efisien. Dengan kata lain tujuan desentralisasi adalah efisiensi dalam
pemecahan masalah, bukan menghindari masalah. c. Prinsip Pengelolaan Mandiri
MBS tidak mengingkari bahwa sekolah perlu mencapai tujuan-tujuan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dengan cara yang berbeda-
beda sesuai sekolah masing-masing. Sekolah memiliki otonomi tertentu untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Dengan adanya pengelolaan
di tingkat sekolah, sekolah dapat melakukan sistem pengelolaan mandiri. d. Prinsip Inisiatif Sumber Daya Manusia
Prinsip ini mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis. Faktor manusia adalah faktor yang sangat penting
dalam efektivitas organisasi. Oleh karena itu MBS bertujuan membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan
baik, mengembangkan potensinya dan melakukan inisiatif untuk kemajuan sekolah.
33
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah yaitu: a adanya komitmen
bersama, b pengelolaan mandiri, c keterlibatan, dan d inisiatif sumber daya manusia.
a. Adanya komitmen bersama Kepala sekolah dan semua warga sekolah harus berkomitmen dalam
melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan sekolah.
b. Pengelolaan mandiri Sekolah haruslah diberikan otonomi untuk melaksanakan aktivitas sekolah
yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Pemberdayaan sekolah ini akan membuat sekolah bisa mengelola kegiatan dan mengatasi masalah
di sekolah secara mandiri dalam MBS. c. Keterlibatan
Pelaksanaan MBS membutuhkan keterlibatan semua stakeholders yang ada di sekolah bahkan orang tua siswa dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. d. Inisiatif sumber daya manusia
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah membutuhkan inisiatif dari semua warga sekolah. Oleh karena itu iklim kerja di sekolah harus
diusahakan kondusif agar dapat mendorong dan memicu warga sekolah agar punya inisiatif dalam mencapai tujuan sekolah.
34
D. Kepala Sekolah 1. Tugas Kepala Sekolah
Wahjosumidjo 2011:
203 mengatakan
kepala sekolah
bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, sehingga kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk selalu mengadakan pembinaan
dalam arti berusaha agar pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan, dan pengembangan pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Wahjosumidjo 2011: 204 menjelaskan tugas-tugas kepala sekolah adalah: a pengelolaan, b penilaian, c bimbingan, d pembiayaan, e
pengawasan, dan f pengembangan. a. Pengelolaan
Proses meliputi pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan, tanah, dan gedung serta pemilikannya.
b. Penilaian Penilaian pendidikan dasar diselenggarakan untuk memperoleh keterangan
tentang proses belajar mengajar dan upaya pencapaian tujuan pendidikan dasar dalam rangka pembinaan dan pengembangan, serta untuk penentuan
akreditasi sekolah. c. Bimbingan
Menyediakan guru pembimbing untuk membimbing guru dan siswa agar menemukan pribadi, mengenal lingkungan, serta merencanakan masa
depan.