28
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
BPS melalui ekspedisi. c. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap boxkoli yang dikirim
secara rinci. d. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada boxkoli pertama
pada setiap pengiriman. f.
Pada salah satu sisi boxkoli dan banyaknya boxkoli dibagian kanan atas dicantumkan nomor boxkoli dan banyaknya boxkoli. Contoh: Bila
pengiriman 3 tiga boxkoli dokumen yang dikirimkan ke BPS, maka cara penomoran untuk masing-masingboxkoli adalah:
Box pertama : [1] [3]
Box kedua : [2] [3]
Boxketiga : [3] [3]
g. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS ditujukan ke alamat berikut:
dan diinformasikan melalui alamat email: konstruksibps.go.id
4.3. Pengiriman Dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi
Adapun tata cara pengiriman dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi,sebagai berikut:
a. Pengemasan dokumen SKP14tidak boleh dicampur dengan dokumen
lain. b.
Pengiriman dokumen tidak perlu menunggu seluruh pencacahan selesai.
Subdirektorat Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
Badan Pusat Statistik BPS Jl. Dr. Sutomo No. 6-8
Jakarta Pusat 10710
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
29
Pengiriman minimal satu desakelurahanselesai. c.
Susunan dokumen harus diurut berdasarkan nomor urut sampel dalam satu desakelurahandan dibendel menjadi satu. Kemudian urutkan
masing-masing desakelurahan di setiap kecamatan. Dokumen yang akan dikirim ke BPS Provinsi harus diurutkan berdasarkan kecamatan.
d. Surat pengantar harus dilampiri daftar isi setiap boxkoli yang dikirim
rinci.
30
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
31
BAB V
TATA CARA PELAKSANAANPENDATAAN
5.1. Umum
Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep, definisi, tata tertib penulisan daftar, dan mekanisme pendataan
Survei Usaha Konstruksi Perorangan2014SKP14. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa SKP14 menggunakan 6
enam jenis daftar yaitu Daftar SKP14-DSDesa, Daftar SKP14-P, Lembar Pembantu, SKP14-RD, SKP14-DS, dan SKP14-S.
Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam SKP14, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan
berbagai informasi serta tata cara pengisian.
5.2. Tata Tertib Pengisian Daftar
Berikut tata tertib pengisian daftar: a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital balok dan tidak boleh disingkat, kecuali
kata-kata yang terlalu panjang.Angka harus ditulis dengan angka biasa bukan angka romawi.
Contoh:Daftar SKP14-Phasil snowballing
Rincian Penulisan salah
Penulisan benar
Blok V Kolom 4 :
Calon Responden 1. Rudi
1. RUDI Nama usahapengusahapemilik
2. Inggar 2. INGGAR
32
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Mengisikan keteranganjawaban pada tempat yang tersedia dan tuliskan
pada kotak yang tersedia.
Contoh: Daftar SKP14-S Blok III Rincian 3 :
2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan
kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.
Contoh: Daftar SKP14-S
3. Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan right
justified
Contoh: Daftar SKP14-S
4. Bila keteranganjawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban yang tersedia, tuliskan jawaban di lainnya.
3. Umur : 41
Tahun
dibulatkan ke bawah
4 1
Rincian
Blok III Rincian 2 :
Jenis Kelamin Laki - laki - 1
Laki - laki - 1 Perempuan - 2
Perempuan - 2 1
Penulisan salah Penulisan benar
1
Rincian
Blok III Rincian 5.b :
Instansi Pemerintah 1 Perusahaan BUMNSwasta 2
Perguruan TinggiYayasanLSM 4 Lainnya tuliskan……………. 8
b. Penyelenggara bimbinganpelatihanpenyuluhan di bidang konstruksi adalah :
Penulisan salah Penulisan benar
3 3
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
33 Contoh: Daftar SKP14-S
5. Referensi waktu survei: a. Bulan Mei 2014 .
b. Selama setahun yang lalu 12 bulan terakhir yaitu: Mei 2013- April 2014.
5.3. Konsep dan Definisi
Konstruksi adalahsuatukegiatanyang
hasil akhirnya
berupa bangunankonstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya.
Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi
proyek, konstruksi yang bersifat sementara , dan juga pembongkaran bangunan. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan
jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.
Usaha adalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan
menghasilkan barangjasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri.
Usahakonstruksi perorangan adalah usaha rumahtangga dibidang
konstruksi yang modal usahanyatidak dipersyaratkan dan batas nilai satu pekerjaan hingga Rp. 100 juta.
Rincian Penulisan Salah
Penulisan Benar
Blok III Rincian 5.b : Blok III Rincian 5.b :
Blok III Rincian 5.b :
Instansi Pemerintah 1 Instansi Pemerintah 1
Instansi Pemerintah 1 Perusahaan BUMNSwasta 2
Perusahaan BUMNSwasta 2 Perusahaan BUMNSwasta 2
Perguruan TinggiYayasanLSM 4 Perguruan TinggiYayasanLSM 4
Perguruan TinggiYayasanLSM 4 Lainnya tuliskan……………. 8
Lainnya tuliskan……………. 8 Lainnya tuliskan
KOPERASI 8 b. Penyelenggara bimbinganpelatihanpenyuluhan
di bidang konstruksi adalah : b. Penyelenggara bimbinganpelatihanpenyuluhan
di bidang konstruksi adalah : b. Penyelenggara bimbinganpelatihanpenyuluhan
di bidang konstruksi adalah :
34
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Usahakonstruksi non-gred adalahusaha non-perorangan di bidang
konstruksi yang belum meregistrasikan usahanya ke Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional LPJKN.
Bidang Pekerjaan
adalah pengelompokan
kegiatan konstruksi
berdasarkan golongan pokok2 digit KBLI 2009, yaitu: Konstruksi Gedung 41, Konstruksi Sipil 42, dan Konstruksi Khusus 43.
Bouwheer adalah pemilikinvestor pemberi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi.
Pemborong Umum adalah usaha yang bergerak di bidang pembangunan,
perubahanperombakan, perbaikandan pembongkaran yang pekerjaannya berdasarkan
atas dasar
borongan langsung
dengan pemilikbouwheerinvestor.Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: gedung,
jalan, jembatan, rel KA dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara.
Pemborong Khusus
adalah perusahaan yang khusus mengerjakan
sebagian dari satu pekerjaan proyek pembangunan. Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: pemasangan alat pendingin AC; alat pemanas
ruangan heater; pemasangan batu hias, ubin, batu marmer, pintu, jendela, atap; pengerjaan lantai; dekorasi instalasi listrik; fasilitas sanitasi;
pondasi; pembongkaran; perbaikan dan pemeliharaan rumahgedung dsb.
Borongan adalah perjanjian antara pemilik pekerjaan bouwheer dengan
pemborong umum yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan proyek pembangunan.
Sub-borongan adalah perjanjian antara pemborong dengan pemborong
lain atau pemilik yang biasanya mengerjakan sebagian dari suatu proyek pembangunan.
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
35 Nilai Borongan
adalahnilai nominal pekerjaan yang disepakati antara pemborong dengan pemilik atau pemborong lain.
Nilai Pekerjaan
adalah nilai fisik proyekyang telah diselesaikan oleh pihak pemborong menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu, berdasarkan nilai borongan antara pemilik dengan pemborong.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI merupakan
klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan
ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal.KBLI 2009 menggunakan kode angka
5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. KBLI untuk sektor konstruksi ada pada bagian Lampiran.
5.4. Penyiapan Dokumen Pendataan