Struktur Daftar SKP14-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 41 BAB VI TATA CARA PENGISIAN DAFTAR

6.1. Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-P

Daftar SKP14-P digunakan untuk memutakhirkan dan mendata semua usaha konstruksi perorangan yang berada di desakelurahan terpilih.

1. Struktur Daftar SKP14-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

, berisi kode dan nama wilayah administrasi Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan, Klasifikasi DesaKelurahansertaAngka Random AR Gedung. BLOK II. RINGKASAN , berisi hasil rekapitulasi populasi usaha dan jumlah sampel usaha. BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN , berisi identitas petugas, waktu pelaksanaan dan pengesahan oleh Kepala DesaLurah atau yang setara. BLOK IV. CATATAN , berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan pada saat pelaksanaan lapangan. BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGAUSAHA KONSTRUKSI , terdiriatas 15kolom dengan uraian masing-masing kolom adalah sebagai berikut: Kolom 1 : NomorBlok Sensus Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut blok sensus dalam desakelurahan. Kolom 2 : Nomor Urut Nomor yang tercantum pada kolom ini adalahnomor urut rumahtanggausaha dalam desakelurahan. 42 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan Kolom 3: KIP berisi 9 digit Kode Identitas Perusahaan. Masing-masing digit KIP ini memiliki arti sebagai berikut Kode Skala Usaha : 1 : Gred 1 , PeroranganMikro 2 : Gred 2 – 4, Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN berskala kecil 3 : Gred 5 Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN berskala sedang 4 : Gred 6 – 7, Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN berskala besar 5 : Non –Gred, Badan usaha dan belum bersertifikasi dari LPJKN Kolom 4 : Calon Responden Nama-nama yang tercetaktercantum pada kolom ini adalah nama pengusahausahahasil pemutakhiranpendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya yangteridentifikasi sebagai pengusahausaha di sektor konstruksi. Kolom 5: Alamat Lengkap Alamat yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat tinggal pengusaha atau tempat domisili badan usaha hasil pemutakhiranpendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya. Kolom 6: Identifikasi keberadaan calon responden, Ada bila berkode ‘1’, Tidak ada bila berkode ‘0’. Kode Skala Us aha Kode Propins i Kode KabKota Nomor urut us aha di dalam KabKota Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 43 • Ada , adalah kondisi dimana nama pengusahabadan usaha konstruksi dan alamat pada saat pendataan sama dengan nama kepala rumahtangga atau nama badan usaha dan alamat pada hasil pemutakhiranpendataan usaha konstruksi perorangan tahun sebelumnya. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama pengusahabadan usaha konstruksi berbeda yang dikarenakannama yang tercantum adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam pendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya, dan perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat pendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya. Termasuk pengusahabadan usaha konstruksi yang pindah tetapi masih dalam satu desakelurahan , dan pengusahabadan usaha konstruksi yang baru yaitu pada saat pendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya bukan sebagai pengusahabadan usaha konstruksi, tapi pada saat pendataan SKP14merupakan usaha konstruksi. • Tidak ada , adalah kondisi dimana pengusahabadan usaha konstruksi pada saat pendataan tidak dapat ditemukan dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk pengusahabadan usaha konstruksi yang pindah keluar desakelurahan, dan tidak usaha lagi. Kolom 7: Ditanyakan kepada calon responden apabila menurut narasumber usaha ini keberadaannya Adaatau Kolom 6 berkode ‘1’. Apakahberusaha di sektor konstruksi selama setahun yang lalu, Ya bila isian berkode ‘1’, dan kode ‘0’ bila Tidak. 44 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan Ya , apabila selama setahun yang lalu Mei 2013 s.d. April 2014 usaha ini masih merupakan usaha konstruksi meskipun pada saat pencacahan tidak aktifberubah sektor usahanya. Tidak , apabila selama setahun yang lalu Mei 2013 s.d. April 2014 usaha ini telah tutup atau berubah sektor usahanya. Kolom 8: Ditanyakan kepada calon responden : apabila usaha ini berusaha di sektor konstruksiatau Kolom 7 berkode ‘1’. Apakah alamat kantor usaha ada di desa ini, berkode ‘1’ bila Ya, berkode ‘0’bila Tidak. Ya , adalah kondisi dimana alamat kantor usaha berada dalam satu desakelurahan. Tidak , adalah kondisi dimana alamat kantor usaha tidak berada dalam satu desakelurahan. Kolom 9: Ditanyakan kepada calon responden: apabila alamat kantor usaha ini berada dalam satu desakelurahan atau Kolom 8 berkode ‘1’, Apakah berusaha dengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu, isian bila Ya kode ‘1’, kode ‘0’ bila Tidak. Ya , apabila selama setahun yang lalu Mei 2013 s.d. April 2014 berusaha dengan sistem borongan meskipun pada saat pencacahan tidak aktifberubah sektor usahanya. Tidak , apabila usaha konstruksi ini selama setahun yang lalu order pekerjaannya tidak ada yang menggunakan sistem borongan. Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 45 Kolom 10: Tuliskan Kode Gred usaha ini Kualifikasi Usaha Batas Nilai Satu PekerjaanRp Kode Perorangan 0 s.d 100 juta 1 Gred 2 0 s.d 500 juta 2 Gred 3 0 s.d 1 Milyar 3 Gred 4 0 s.d 2,5 Milyar 4 Gred 5 0 s.d 10 Milyar 5 Gred 6 0 s.d 50 Milyar 6 Gred 7 0 s.d Tak Terbatas 7 Non-Gred - 9 Non- Gred adalah badan usaha non perorangan yang belum me-registrasi-kan usahanya di LPJKN. Kolom 11 – Kolom 15: ada isian bila Kolom 10 berkode ‘1’ Kolom 11: Nomor Urut Usaha Kolom 12: Jenis KegiatanPekerjaan Utama Kolom 13 – 15: Kode Bidang Pekerjaan Utama Kode Bidang Pekerjaan Utama terbagi menjadi 3 jenis:

1. Konstruksi Gedung