Umum 2014 2950 ped Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pertama kali pengumpulan data usaha konstruksi rumahtanggaperorangandilaksanakan secara lengkap melalui Sensus Konstruksi 1977. Kemudian secara lengkap pula terintegrasi pada Sensus Ekonomi 1986, Sensus Ekonomi 1996, dan Sensus Ekonomi 2006. Seiring dengan makin diperlukannya informasi mengenai kegiatan usaha konstruksi rumahtanggaperorangan, maka secara tersendiri pada tahun 2012 Badan Pusat Statistik melaksanakan survei usaha konstruksi rumahtanggaperorangan untuk pertama kalinya, yang disebutSurvei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum VTBH12 Konstruksi. Pada tahun 2013 juga dilaksanakan survei usaha konstruksi rumahtanggaperorangan dengan nama Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 SKP13. Tahun 2014ini Badan Pusat Statistik kembali akan melaksanakan pengumpulan data usaha konstruksi rumahtanggaperorangan yang ketigamelaluiSurvei Usaha Konstruksi Perorangan 2014 pada beberapa kabupatenkota di seluruh Indonesia.Perubahan nama dan identitas ini mengacu pada tingkatan kualifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional Nomor 02SELPJK-NIII2012. Tingkatan kualifikasi ini terdiri dari gred 5, 6 dan gred 7 disebut dengan kualifikasi Non Kecil, gred 2, 3, dan 4 disebut dengan kualifikasi Kecil sedangkan gred 1 disebut dengan kualifikasi Perorangan. Jumlah sampel Survei Usaha Konstruksi Perorangan SKP14 sama seperti SKP13. Survei Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2014 yang selanjutnya disebut SKP14 diselenggarakan untuk mengetahui profil, keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan usaha konstruksi perorangan yang 2 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan menyebar pada beberapa kabupatenkota di seluruh Indonesia. Sedang untuk pencacahan sampel SKP14 dilakukan melalui pendekatan usaha. Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS KabupatenKota, pedoman pendataan bagi pencacah, dan pedoman pengawasanpemeriksaan bagi pengawas agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama berkaitan dengan pelaksanaan SKP14.

1.2. Landasan Hukum