Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
21
BAB III
ORGANISASI LAPANGAN
3.1. Organisasi Lapangan
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan SKP14, struktur organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut:
3.2. Penanggung JawabPelaksanaan SKP14 di Daerah
Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab pelaksanaan SKP14 di daerah baik teknis maupun administrasi adalah
Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS KabupatenKota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota mengatur segala hal mulai
dari rekruitmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei.
BPS Provinsi
BPS KabupatenKota
PML Staf BPS
PCL KSKStaf BPS
Bidang Statistik Produksi
Seksi Statistik Produksi
22
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS KabupatenKota, Pengawas PML, dan pencacah PCL adalah sebagai berikut:
a. BPS Provinsi
1. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan persiapan pelaksanaan seperti: alokasi petugas, alokasi
dokumen, dan alokasi sampel per kabupatenkota. 2. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan. 3. Mengatur
pengiriman dokumen
ke dan
dari setiap
BPS KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
4. Mengatur pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS sesuai jadwal yang ditentukan setelah terlebih dahulu diperiksa.
5. Mengkoordinasikan tugas BPS KabupatenKota sesuai dengan beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi.
6. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan SKP14, mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS Direktur Statistik
Industri. 7. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat
pelaksana wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan yang timbul.
8. Membuat Early Warning System Sistem Peringatan Dini untuk memantau pelaksanaan kegiatan SKP14, baik kualitas data dan jumlah
kuesioner yang telah didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen.
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
23 b. BPS KabupatenKota
1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala BPS KabupatenKota.
2. Menyediakan surat tugas para petugas lapang pencacahpengawas untuk pelaksanaan dilapangan.
3. Merekrut calon petugas PMLPCL SKP14 yang berasal dari staf BPS KabupatenKota dan KSK.
4. Menyediakan peta desakelurahan SP2010-WA terpilih untuk
diserahkan ke PCL sesuai dengan wilayah kerja yang dimiliki. 5. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas
melakukan pencacahan usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan usaha tersebut.
6. Penghitungan alokasi sampel per desakelurahandilakukan di setiap BPS KabupatenKota dikoordinir oleh kepala seksi statistik produksi
atau yang berwenang. 7. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus
dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan.
8. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS KabupatenKota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
9. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus dibuat oleh setiap BPS KabupatenKota dan dikirim ke BPS Provinsi.
10. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
24
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan
c. Tugas Pengawas