6 1985 1986
104.881 7
1986 1987 121.209
8 1987 1988
128.774 9
1988 1989 136.512
10 1989 1990
143.073 Sumber: Taman Hewan Pematang Siantar 1990
3.7 Perkembangan Pameran Museum Taman Hewan Pematang Siantar
Museum Taman Hewan Pematang Siantar dilengkapi dengan ruang pameran agar masyarakat khususnya pengunjung dapat memahami berbagai bentuk serta perikehidupan
hewan. Di dalam ruangan tersebut terdapat ruang pameran, yang luasnya 258 m². Semula museum hanya sebagai tempat pameran saja. Selanjutnya dikembangkan pula teknik
penyajian bahan pameran yang disertai pelayanan pendidikan. Perkembangan tersebut meliputi bahan peragaan. Dalam sistem lemari kaca
peragaan, koleksi hewan yang sudah diawetkan dipasang sendiri-sendiri di atas sebatang sebuah kayu atau tempat dudukan dudukan lainnya dan kemudian diberi label nama
jenisnya. Pemajangannya disusun berjajar ke samping atau ke atas ditaruh di dalam sebuah lemari. Lemari-lemari ini di tempatkan merapat dinding dan di tengah ruangan.
Cara yang disajikan seperti ini berlangsung sejak museum ini didirikan. Kemudian berkembang pada tahun 1980-an dengan mengelompokkan beberapa jenis yang
sekerabat. Perkembangan selanjutnya adalah penyajian bahan peragaan dalam lemari atau
Vitrin yang dibuat dari kayu jati dengan satu sisi dinding kaca. Pengunjung dapat melihat
Universitas Sumatera Utara
isi vitrin berupa diaroma yang menggambarkan hewan dengan habitat aslinya. Beberapa bagian gedung dirombak, termasuk pembongkaran kaca-kaca besar. Semua jendela
tersebut dihilangkan dan di tembok. Untuk mengatur ventilasi ruangan dipasang kipas angin listrik di dinding dan langit-langit. Dengan dihilangkannya jendela kaca tersebut
maka sumber cahaya memakai sinar listrik lebih mudah diatur, sehingga efeknya lebih baik. Dengan demikian perhatian pengunjung diharapkan dapat lebih terkosentrasi pada
objek peragaan.
3.8 Perubahan Fungsi
Pada awalnya fungsi dari Taman Hewan Pematang Siantar sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab II. Perubahan fungsi itu di antaranya adalah taman hewan tidak
hanya sekedar memelihara saja. Namun berusaha sebagai wadah atau lembaga Konservasi Ex-situ untuk menangkarkan satwa langka diluar habitatnya yang
merupakan benteng terakhir penyelamatan satwa-satwa langka. Di samping itu sebagai Lembaga Konservasi In-situ untuk menangkarkan satwa di penangkaran sebagai bentuk
usaha mencegah kepunahan satwa. Taman Hewan adalah suatu tempat atau wadah di mana beragai jenis satwa
dikumpulkan, dipelihara, diperagakan untuk umum, dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam
memelihara keseimbangan kelestarian lingkungan hidup. Sesuai dengan definisi diatas maka tujuan dari dibukanya Taman Hewan Pematang Siantar adalah :
a. Memperkenalkan hewan-hewan yang ada di negeri sendiri
Universitas Sumatera Utara
b. Menarik perhatian dan menimbulkan penghargaan serta melahirkan
perasaan sayang akan hewan-hewan c.
Memperkenalkan tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan yang ada di alam Indonesia.
Maka dengan tujuan tersebut timbullah rasa sayang, cinta akan alam yang penuh keindahan dan kesegaran. Taman Hewan Pematang Siantar selanjutnya mengalami
perkembangan fungsi. Diantaranya sebagai berikut : a.
Sarana perlindungan dan pelestarian alam yang merupakan tempat penyelamatan dan pelestarian jenis-jenis satwa yang teerancam punah untuk dikembangbiakkan
dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat alamnya tanpa mengurangi kepentingan Taman Hewan itu sendiri.
b. Sarana pendidikan yaitu bahwa Taman Hewan dalam peragaannya memberi
penerangan mengenai ilmu hewan, tata linngkungan, dan sejarah alam kehidupan Natural History sehingga secara langsung menyumbangkan jasa dalam
pendidikan ilmu penngetahuan alam bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
c. Sarana penelitian yaitu bahwa Taman Hewan dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pengenalan tingkah laku, sistematik, makanan, pennyakit, dan dengan penelitian tersebut diharapkan menghasilkan suatu data yang penting yang berguna dalam
pengembangan teknologi peternakan. d.
Sarana rekreasi dan apresiasi terhadap alam yang memberikan gambaran dari alam sebagai objek rekreasi karena mempunyai hubungan yang erat dengan
Universitas Sumatera Utara
keindahan alam dan dapat mendorong seseorang untuk menghargainya dan menimbulkan cinta akan alam.
Taman Hewan Pematang Siantar setidaknya merupakan gambaran alam yang disesuaikan dengan lingkungan habitat flora yang dpat dimanfaatkan masyarakat setiap
hari untuk dinikmati ssecara langsung dengan biaya yang murah dan berekreasi bersama keluarga.
Sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya peneliti yang datang ke Taman Hewan Pematang Siantar dari berbagai
kalangan baik dari perguruan tinggi maupun sekolah. Peneliti yang datang tentunya dari berbagai disiplin ilmu Kedokteran Hewan, Biologi, Peternakan, Pariwisata, dan
sebagainya. Di lain sisi Taman Hewan memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada
masyarakat luas mengenai pentingnya konservasi alam dan lingkungan melalui peragaan satwa maupun pendidikan melalui pertunjukan satwa. Selanjutnya menanamkan rasa
cinta terhadap satwa dan alam sejak dini kepada siswa-siswa sekolah, melalui program pengenalan satwa liar.
3. 8. 1 Pariwisata Berbasis Kekayaan Satwa
Pariwisata berbasis kekayaan alam terutama satwa telah dikenal dan dimanfaatkan oleh para pelaku wisata. Biasanya, wisatawan melakukan kunjungan karena tertarik
dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini meliputi kekayaan bentang alam, satwa, dan tumbuhan.
30
30
Luchman Hakim, Op.cit., hal 93.
Universitas Sumatera Utara