transportasi disebut persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus dikendalikan.
e. Persediaan Lebih
Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan fisik yang terjadi.
3.7.4. Tujuan Persediaan
16
Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda, yaitu:
1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga
menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak. 2.
Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar untuk
mengurangi setup mesin. Disamping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga
proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan. 3.
Pembelian purchasing, dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang
kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
4. Keuangan finance menginginkan minimisasi semua bentuk invenstasi
persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian asset return of asset perusahaan.
16
Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Graha Ilmu, Medan, 2007. hal 125-126.
Universitas Sumatera Utara
5. Personalia personel and industrial relationship menginginkan adanya
persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.
6.
Rekayasa engineering menginginkan persediaan minimal untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa engineering.
3.7.5. Teknik-teknik Penentuan Ukuran Lot
17
Ada beberapa pendekatan untuk menentukan ukuran lot. Pendekatan yang paling dikenal dalam penentuan ukuran lot adalah sebagai berikut:
1. Fixed Order Quantity
Metode ini memesan dengan kuantitas yang tetap setiap kali pemesanan. Metode ini lebih sesuai untuk item dengan biaya pemesanan yang tinggi.
Ukuran lot ditentukan secara sembarang berdasarkan faktor intuisi atau empiris.
2. Economic Order Quantity EOQ
Metode ini jarang direkomendasikan dalam MRP tetapi dapat digunakan pada sistem MRP dengan mudah bila memang diinginkan. Perhitungan EOQ
didasarkan pada rumus:
dimana: S = biaya pengadaan
D = permintaan tahunan
17
Joseph Orlicky, Material Requirements Planning, McGraw-Hill, New York, 1975. hal 120-132.
Universitas Sumatera Utara
C = harga produk I = biaya penyimpanan
Selain menentukan EOQ, pengendalian persediaan juga menentukan kapan dilakukan pesanan atau pembelian kembali bahan. Penentuan kapan melakukan
pesanan ini disebut dengan Reorder Point RP, yaitu saat dimana perusahaan harus melakukan kembali pembelian bahan. Hal ini diperlukan karena tidak selamanya
pesanan bahan baku dapat segera dikirim oleh pihak pemasok atau leveransir, sehingga diperlukan waktu beberapa lama. Penentuan RP dapat terdiri dari 2 yaitu:
a. Tanpa kebijakan safety stock
b. Dengan kebijakan safety stock
Kebijakan adanya safety stock didasarkan pada beberapa faktor yaitu: i.
Resiko kehabisan persediaan, yang biasanya ditentukan oleh: a.
Kebiasaan pihak supplier dalam pengiriman barang yang dipesan, apakah tepat waktu atau sering kali terlambat dari waktu yang telah ditetapkan
dalam kontrak pembelian. Apabila supplier tepat waktu dalam pengiriman barang, maka perusahaan tidak perlu memiliki persediaan yang besar dan
sebaliknya. b.
Dapat diduga atau tidaknya kebutuhan bahan baku penolong untuk produksi. Apabila kebutuhan bahan baku penolong untuk setiap kali
Universitas Sumatera Utara
proses produksi dapat diduga atau diperhitungkan secara tepat, maka perusahaan tidak perlu memiliki persediaan yang besar dan sebaliknya.
ii. Biaya simpan di gudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
Apabila dibandingkan, biaya penyimpanan di gudang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan seandainya melakukan pesanan ekstra bila persediaan habis,
maka perusahaan tidak perlu memiliki persediaan yang besar dan sebaliknya. iii.
Sifat persaingan Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari keecepatan
pelayanan pemenuhan permintaan pelanggankonsumen, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar. Namun bila yang menjdai sifat
persaingan adalah hal lain misalnya kualitas, maka tidak mendesak untuk memiliki persediaan yang besar.
3. Lot for Lot
Pada metode ini dilakukan pemesanan sejumlah yang dibutuhkan sehingga tidak ada on hand inventory. Selain itu menggunakan asumsi bahwa order
dapat dilakukan untuk jumlah berapapun. Metode ini sangat cocok untuk meminimisasi biaya penyimpanan dan selalu digunakan untuk item yang
mahal, baik diproduksi maupun dibeli yang tingkat permintaannya tidak tinggi.
4. Fixed Period Requirements
Metode ini menggunakan interval periode pemesanan konstan dengan kuantitas yang bervariasi. Ukuran pemesanan merupakan hasil penjumlahan
kebutuhan material dalam periode yang termasuk di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Period Order Quantity POQ
Prosedur yang dilakukan adalah : a. Hitung Economic Order Quantity EOQ
b. Gunakan EOQ untuk menghitung frekuensi pemesanan per tahun N
EOQ N
λ
=
dimana λ adalah kebutuhan tahunan c. Hitung POQ
N tahun
per periode
Jumlah POQ
=
d. Bulatkan hasil POQ 6.
Least Unit Cost LUC Pada teknik LUC ini ukuran kuantitas pemesanan ditentukan dengan cara
coba-coba yaitu dengan jalan mempertanyakan apakah ukuran lot di suatu periode sebaiknya sama dengan kebutuhan bersih atau bagaimana kalau
ditambah dengan periode berikutnya. Keputusan ditentukan berdasarkan ongkor per unit terkecil dari setiap bakal ukuran lot yang dipilih.
7. Least Total Cost LTC
Sarana untuk mencapai tujuan ini adalah suatu faktor yang disebut Economic Part Period EPP. Pemilihan ukuran lot ditentukan dengan jalan
membandingkan ongkos part period yang ditimbulkan oleh setiap ukuran lot yang akan dilaksanakan. EPP dihitung dengan membagi ongkos pengadaan
A dengan ongkos simpan per unit per periode. Metode ini bertujuan agar biaya pemesanan per unit sama dengan biaya penyimpanan per unit.
Universitas Sumatera Utara
8. Part Period Balancing PPB
Teknik ini merupakan satu variasi dari Least Total Cost LTC. Konversikan ongkos pesan menjadi Equivalent Part Period EPP.
H A
EPP =
dimana : A = ongkos pesan H = ongkos simpan per unit periode
9. Wagner Within
Metode ini mengevaluasi semua jalan untuk memenuhi kebutuhan bersih. Metode ini tidak meminimisasi kombinasi biaya pemesanan dengan biaya
penyimpanan dan digunakan sebagai standar pengukuran efektivitas metode penentuan ukuran lot lainnya.
3.8. Pengenalan Visual Basic