5.2. Contoh Perhitungan Kebutuhan Bahan
Perhitungan kebutuhan bahan baku kayu mentah di PT. Prabu Jaya menggunakan metode EOQ dan metode POQ. Adapun proses perhitungannya
dapat dilihat sebagai berikut: a.
Permintaan Jumlah permintaan bahan baku adalah sebesar 60 ton kayu.
b. Harga Bahan Baku
Harga bahan baku kayu kayu sekitar Rp. 600.000ton c.
Biaya Pemesanan Biaya pemesanan sebesar Rp. 100.000 pemesanan.
d. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan sebesar 5 dari harga bahan baku yaitu 5 x Rp. 600.000ton = Rp 30.000
a. Perhitungan EOQ
=
= = 69.28 ton kayupemesanan
70 ton kayupemesanan
Universitas Sumatera Utara
Selain perhitungan EOQ, juga dilakukan perhitungan titik pemesanan kembali Reorder Point. Hal ini untuk mengantisipasi terhentinya proses
produksi karena bahan kayu di gudang telah habis dipakai sebelum bahan kayu yang baru masuk. Dari data historis di PT. Prabu Jaya, waktu yang diperlukan
pemasok untuk memasukkan bahan sampai ke pabrik berkisar 1 bulan. Perhitungan RoP Reorder Point
Sehingga pada saat persediaan gudang sebanyak 60 ton kayu dilakukan pemesanan ulang.
Total biaya persediaan yang terjadi selama satu tahun adalah sebesar: TC
= =
= Rp 438.572.671,- tahun
b. Perhitungan POQ
Perhitungan POQ didasarkan pada hasil perhitungan EOQ yaitu: EOQ = 70 ton kayu per pemesanan.
Kemudian dilakukan perhitungan frekuensi pemesanan dengan membagikan jumlah permintaan per tahun dengan EOQ.
f =
=
Universitas Sumatera Utara
Setelah itu dilakukan perhitungan periode permintaan T yaitu membagikan antara jumlah periode per tahun dengan nilai f.
T = =
Dari hasil perhitungan , didapatkan pemesanan dilakukan setiap 2 bulan. Ukuran lot pemesanan adalah kebutuhan bahan untuk 2 bulan yaitu 120 ton
kayu.
Tabel 5.1. Kebijakan Inventori dengan Metode POQ Periode
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Permintaan
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60
Ukuran Lot 120
120 120
120 120
120
POR 120
120 120
120 120
120
Biaya pemesanan = 6 x Rp 100.000,- = Rp 600.000,- Biaya bahan baku = 720 x Rp 600.000 = Rp 432.000.000 ,-
Biaya penyimpanan = 0.05 x Rp 432.000.000 = Rp 21.600.000,- + Total Biaya
= Rp 454.200.000,-
5.3. Perancangan Sistem