772 ,
3 0,114
0,696 0,759
0,745 0,001
int =
+ +
+ +
= eraksi
ber untuk
kebutuhan extracted
Variance
843 ,
3 0,796
0,922 0,806
0,002 0,008
= +
+ +
+ =
diri kesadaran
extracted Variance
547 ,
3 0,466
0,686 0,484
0,002 0,002
= +
+ +
+ =
l situasiona
extracted Variance
068 ,
1 2
0,887 0,958
0,292 min
= +
+ =
pelanggan at
extracted Variance
756 ,
2 0,723
0,789 =
+ =
pelanggan sikap
extracted Variance
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan di atas, terdapat 3 buah konstruk yang nilainya berada di bawah nilai reliabilitas yang direkomendasikan yaitu 0,7.
Konstruk-konstruk tersebut adalah konstruk keceriaan, percaya diri dan situasional. Sedangkan untuk variance extracted semua nilai berada di atas nilai
yang direkomendasikan yaitu 0,5 yang dapat dijadikan tanda adanya konvergensi yang memadai.
5.2.7. Interpretasi dan Memodifikasi Model
Ketika model dinyatakan diterima, maka peneliti dapat mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Pengukuran model dilakukan modification indices, nilai modification indices sama dengan terjadinya penurunan chi-square
jika koefisien diestimasi. Berikut adalah modifikasi yang diusulkan oleh program AMOS untuk menurunkan nilai chi square, yang berguna untuk membuat model
lebih fit, penurunan chi square yang dihasilkan dari 452,8 menjadi 381,2 dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian model lebih fit lagi. Untuk penjelasan dari model modifikasi dapat dilihat pada tabel 5.21. Hubungan antar variabel model modifikasi.
Tabel 5.13. Hubungan antar Variabel Model Modifikasi
Hubungan antar variable
Nilai Hubungan
Keterangan
Y1 dan X1 0.680
Pengaruh Y1 terhadap X1 kuat Y1 dan X2
0.850 Pengaruh Y1 terhadap X2 sangat kuat
Y1 dan X3 0.912
Pengaruh Y1 terhadap X3 sangat kuat Y2 dan X4
0.837 Pengaruh Y2 terhadap X4 sangat kuat
Y2 dan X5 0.796
Pengaruh Y2 terhadap X5 sangat kuat Y2 dan X6
0.872 Pengaruh Y2 terhadap X6 sangat kuat
Y3 dan X8 0.744
Pengaruh Y3 terhadap X8 kuat Y3 dan X9
0.895 Pengaruh Y3 terhadap X9 sangat kuat
Y4 dan X10 0.958
Pengaruh Y4 terhadap X10 sangat kuat Y4 dan X11
0.428 Pengaruh Y4 terhadap X11 cukup kuat
Y5 dan X12 0.871
Pengaruh Y5 terhadap X12 sangat kuat Y5 dan X13
0.828 Pengaruh Y5 terhadap X13 sangat kuat
Y5 dan X14 0.855
Pengaruh Y5 terhadap X14 sangat kuat Y6 dan X15
0.834 Pengaruh Y6 terhadap X15 sangat kuat
Y6 dan X16 0.871
Pengaruh Y6 terhadap X16 sangat kuat Y6 dan X17
0.863 Pengaruh Y6 terhadap X17 sangat kuat
Y7 dan X18 0.892
Pengaruh Y7 terhadap X18 sangat kuat Y7 dan X19
0.960 Pengaruh Y7 terhadap X19 sangat kuat
Y7 dan X20 0.898
Pengaruh Y7 terhadap X20 sangat kuat Y8 dan X21
0.683 Pengaruh Y8 terhadap X21 kuat
Y8 dan X22 0.828
Pengaruh Y8 terhadap X22 sangat kuat Y8 dan X23
0.696 Pengaruh Y8 terhadap X23 kuat
Y1 dan Y2 0.805
Y1 dan Y2 saling mempengaruhi sangat kuat Y1 dan Y3
0.642 Y1 dan Y3 saling mempengaruhi kuat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Hubungan antar Variabel Model Modifikasi Lanjutan Hubungan antar
variable Nilai
Hubungan Keterangan
Y1 dan Y4 0.687
Y1 dan Y4 saling mempengaruhi kuat
Y1 dan Y5 0.507
Y1 dan Y5 saling mempengaruhi cukup kuat
Y1 dan Y6 -0.116
Y1 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y1 dan Y7 -0.105
Y1 dan Y7 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y1 dan Y8 -0.046
Y1 dan Y8 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y2 dan Y3 0.654
Y2 dan Y3 saling mempengaruhi kuat
Y2 dan Y4 0.649
Y2 dan Y4 saling mempengaruhi kuat
Y2 dan Y5 0.544
Y2 dan Y5 saling mempengaruhi cukup kuat
Y2 dan Y6 -0.042
Y2 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y2 dan Y7 0.013
Y2 dan Y7 saling mempengaruhi sangat rendah
Y2 dan Y8 0.117
Y2 dan Y8 saling mempengaruhi sangat rendah
Y3 dan Y4 0.402
Y3 dan Y4 saling mempengaruhi cukup kuat
Y3 dan Y5 0.408
Y3 dan Y5 saling mempengaruhi cukup kuat Y3 dan Y6
0.096 Y3 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah
Y3 dan Y7 -0.015
Y3 dan Y7 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y3 dan Y8 0.155
Y3 dan Y8 saling mempengaruhi sangat rendah Y4 dan Y5
0.469 Y4 dan Y5 saling mempengaruhi cukup kuat
Y4 dan Y6 -0.098
Y4 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y4 dan Y7 -0.056
Y4 dan Y7 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y4 dan Y8 0.052
Y1 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Hubungan antar Variabel Model Modifikasi Lanjutan Hubungan antar
variable Nilai
Hubungan Keterangan
Y5 dan Y6 -0.009
Y5 dan Y6 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y5 dan Y7 0.122
Y5 dan Y7 saling mempengaruhi sangat rendah
Y5 dan Y8 0.115
Y5 dan Y8 saling mempengaruhi sangat rendah
Y6 dan Y7 0.278
Y6 dan Y7 saling mempengaruhi rendah Y6 dan Y8
0.431 Y6 dan Y8 saling mempengaruhi cukup
kuat Y7 dan Y8
0.204 Y7 dan Y8 saling mempengaruhi rendah
Y1 dan Y9 0.413
Pengaruh Y1 terhadap X9 cukup kuat
Y2 dan Y9 0.255
Pengaruh Y2 terhadap X9 rendah
Y3 dan Y9 0.109
Pengaruh Y3 terhadap X9 sangat rendah
Y4 dan Y9 0.140
Pengaruh Y4 terhadap X9 sangat rendah
Y5 dan Y9 -0.018
Y5 dan Y9 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y6 dan Y9 0.035
Pengaruh Y6 terhadap Y9 sangat sangat rendah
Y7 dan Y9 -0.105
Y7 dan Y9 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y8 dan Y9 0.041
Pengaruh Y8 terhadap X9 sangat rendah Y1 dan Y10
0.145 Pengaruh Y1 terhadap X10 sangat rendah
Y2 dan Y10 0.295
Pengaruh Y2 terhadap X10 rendah Y3 dan Y10
0.099 Pengaruh Y3 terhadap X10 sangat rendah
Y4 dan Y10 0.039
Pengaruh Y4 terhadap X10 sangat rendah Y5 dan Y10
-0.141 Y5 dan Y10 saling mempengaruhi sangat
rendah dan berkebalikan arah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Hubungan antar Variabel Model Modifikasi Lanjutan
Hubungan antar variabel Nilai
Hubungan Keterangan
Y6 dan Y10 -0.016
Y6 dan Y10 saling mempengaruhi sangat rendah dan berkebalikan arah
Y7 dan Y10 0.038
Pengaruh Y7 terhadap X10 sangat rendah Y8 dan Y10
0.042 Pengaruh Y8 terhadap X10 sangat rendah
Y9 dan Y10 0.542
Pengaruh Y9 terhadap X10 cukup kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN
Telah banyak peneliti yang memberikan gambaran mengenai kesuksesan self service technology sebagai teknologi penghubung dalam dunia perbankan.
Konsumen lebih menyukai menggunakan self service technology daripada pelayanan tradisional karena mereka menghindari interaksi dengan karyawan,
tetapi hal tersebut mungkin tidak benar untuk semua konsumen. Konsumen harus mengevaluasi dan membentuk minat untuk menggunakan teknologi-teknologi
tersebut. Menurut beberapa peneliti sebelumnya, bahwa nilai harapan expectacy
value terhadap suatu self service technology, yaitu kemudahan penggunaan easy of use, kinerja performance dan keceriaan fun akan bertindak sebagai penentu
sikap ke arah penggunaan self service technology. Dan mereka menemukan adanya faktor eksternal yaitu perbedaan sifat konsumen dan pengaruh situasi yang
memoderasi hubungan antara ekspektasi niai di atas terhadap minat dan sikap terhadap teknologi tersebut.
Dalam bisnis perbankan, dengan munculnya teknologi penghubung jasa atau self service technology SMS Banking, maka sangat diperlukan untuk melihat
minat konsumen terhadap teknologi tersebut yang dihubungkan dengan sikap yang terbentuk untuk menggunakan teknologi tersebut .
Pemilihan model dalam pengolahan data ini memilih model alternatif metode estimasi Maximum Likelihood ML. Pertimbangan memilih Maximum
Universitas Sumatera Utara
Likelihood ML adalah jumlah responden sebanyak 140 yang masih di atas jumlah minimum yaitu sebanyak 100. Maximum Likelihood ML juga merupakan
metode estimasi yang paling bayak digunakan untuk pengolahan dengan metode Structural Equational Modelling SEM.
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat seberapa jauh masing-masing independen variabel menjelaskan dependen variabelnya. Berikut penjelasan
masing-masing hubungan tersebut: 1. Indikator besarnya usaha dapat menjelaskan variabel kemudahan penggunaan
dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 46. Selain itu dari hubungan antar variabel
dapat dilihat bahwa indikator besarnya usaha mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.680. Artinya jika terjadi kenaikan pada
indikator besarnya usaha, maka akan diikuti kenaikan variabel kemudahan penggunaan.
2. Indikator kompleksitas dapat menjelaskan variabel kemudahan penggunaan dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan
teknologi SMS Banking sebesar 72. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator besarnya usaha mempengaruhi sangat kuat dan
searah dengan nilai korelasi sebesar 0.850. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kompleksitas, maka akan diikuti kenaikan variabel kemudahan
penggunaan. 3. Indikator penggunaan di berbagai tempat dapat menjelaskan variabel
kemudahan penggunaan dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan
Universitas Sumatera Utara
terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 83. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator penggunaan di berbagai
tempat mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.912. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator penggunaan di berbagai
tempat, maka akan diikuti kenaikan variabel kemudahan penggunaan. 4. Indikator keamanan dapat menjelaskan variabel kinerja dalam pembentukan
minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 70. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa
indikator keamanan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.837. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keamanan,
maka akan diikuti kenaikan variabel kinerja. 5. Indikator reliabilitas dapat menjelaskan variabel kinerja dalam pembentukan
minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 63. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa
indikator reliabilitas mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.796. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator reliabilitas,
maka akan diikuti kenaikan variabel kinerja. 6. Indikator keakuratan dapat menjelaskan variabel kinerja dalam pembentukan
minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 76. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa
indikator keakuratan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.872. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator
keakuratan, maka akan diikuti kenaikan variabel kinerja.
Universitas Sumatera Utara
7. Indikator hiburan dapat menjelaskan variabel fun dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar
55. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator hiburan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.744.
Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator hiburan, maka akan diikuti kenaikan variabel fun.
8. Indikator kesenangan dapat menjelaskan variabel fun dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking
sebesar 80. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator pemakaian yang menyenangkan mempengaruhi sangat kuat dan
searah dengan nilai korelasi sebesar 0.895. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator pemakaian yang menyenangkan, maka akan diikuti kenaikan
variabel fun. 9. Indikator kemampuan menggunakan SMS Banking yang menyenangkan dapat
menjelaskan variabel percaya diri dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 91. Selain
itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kemampuan menggunakan SMS Banking mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan
nilai korelasi sebesar 0.958. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kemampuan menggunakan SMS Banking, maka akan diikuti kenaikan variabel
percaya diri. 10. Indikator kepercayaan teknologi diciptakan untuk memepermudah semua
orang dapat menjelaskan variabel percaya diri dalam pembentukan minat dan
Universitas Sumatera Utara
sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 43. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator
kepercayaan teknologi diciptakan untuk memepermudah semua orang mempengaruhi cukup kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.428.
Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kepercayaan teknologi diciptakan untuk memepermudah semua orang, maka akan diikuti kenaikan variabel
percaya diri. 11. Indikator pengalaman baru dapat menjelaskan variabel keinginan mencari
sesuatu yang baru dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 76. Selain itu dari hubungan
antar variabel dapat dilihat bahwa indikator pengalaman baru mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.871. Artinya jika terjadi
kenaikan pada indikator pengalaman baru, maka akan diikuti kenaikan variabel keinginan mencari sesuatu yang baru.
12. Indikator rutinitas dapat menjelaskan variabel keinginan mencari sesuatu yang baru dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan
teknologi SMS Banking sebesar 68. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator rutinitas mempengaruhi sangat kuat dan searah
dengan nilai korelasi sebesar 0.828. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator rutinitas, maka akan diikuti kenaikan variabel keinginan mencari
sesuatu yang baru. 13. Indikator aktivitas baru dapat menjelaskan variabel keinginan mencari sesuatu
yang baru dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap
Universitas Sumatera Utara
penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 73. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator aktivitas baru mempengaruhi
sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.855. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator aktivitas baru, maka akan diikuti kenaikan variabel
keinginan mencari sesuatu yang baru. 14. Indikator rasa suka berinteraksi dengan karyawan jasa dapat menjelaskan
variabel kebutuhan untuk berinteraksi dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 69. Selain
itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator rasa suka berinteraksi dengan karyawan jasa mempengaruhi sangat kuat dan searah
dengan nilai korelasi sebesar 0.834. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator rasa suka berinteraksi dengan karyawan jasa, maka akan diikuti
kenaikan variabel kebutuhan untuk berinteraksi. 15. Indikator rasa suka berinteraksi dengan mesin dapat menjelaskan variabel
kebutuhan untuk berinteraksi dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 75. Selain itu dari
hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator rasa suka berinteraksi dengan mesin mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi
sebesar 0.871. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator suka berinteraksi dengan mesin, maka akan diikuti kenaikan variabel kebutuhan untuk
berinteraksi. 16. Indikator pelayanan yang menyenangkan dapat menjelaskan variabel
kebutuhan untuk berinteraksi dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan
Universitas Sumatera Utara
terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 74. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator pelayanan yang
menyenangkan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.863. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator pelayanan yang
menyenangkan, maka akan diikuti kenaikan variabel kebutuhan untuk berinteraksi.
17. Indikator penampilan dapat menjelaskan variabel kesadaran diri dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS
Banking sebesar 79. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator penampilan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan
nilai korelasi sebesar 0.892. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator penampilan, maka akan diikuti kenaikan variabel kesadaran diri.
18. Indikator gaya dapat menjelaskan variabel kesadaran diri dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking
sebesar 92. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator gaya mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi
sebesar 0.960. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator gaya, maka akan diikuti kenaikan variabel kesadaran diri.
19. Indikator cara memperlihatkan diri dapat menjelaskan variabel kesadaran diri dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan
teknologi SMS Banking sebesar 81. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator cara memperlihatkan diri mempengaruhi sangat
kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.898. Artinya jika terjadi
Universitas Sumatera Utara
kenaikan pada indikator cara memperlihatkan diri, maka akan diikuti kenaikan variabel kesadaran diri.
20. Indikator kehadiran orang lain dapat menjelaskan variabel situasional dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS
Banking sebesar 47. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kehadiran orang lain mempengaruhi kuat dan searah dengan
nilai korelasi sebesar 0.683. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kehadiran orang lain, maka akan diikuti kenaikan variabel situasioal.
21. Indikator waktu menunggu dapat menjelaskan variabel situasional dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS
Banking sebesar 68. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator waktu menunggu mempengaruhi sangat kuat dan searah
dengan nilai korelasi sebesar 0.828. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator waktu menunggu, maka akan diikuti kenaikan variabel situasioal.
22. Indikator keramaian dapat menjelaskan variabel situasional dalam pembentukan minat dan sikap pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS
Banking sebesar 48. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keramaiaan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai
korelasi sebesar 0.696. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keramaian, maka akan diikuti kenaikan variabel situasioal.
23. Indikator keinginan dapat menjelaskan variabel minat pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 96. Selain itu dari hubungan
antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keinginan mempengaruhi sangat
Universitas Sumatera Utara
kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.98. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keinginan, maka akan diikuti kenaikan variabel minat
pelanggan. 24. Indikator kemungkinan dapat menjelaskan variabel minat pelanggan terhadap
penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 89. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kemungkinan mempengaruhi
sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.94. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kemungkinan, maka akan diikuti kenaikan variabel
minat pelanggan.
25. Indikator perasaan dapat menjelaskan variabel sikap pelanggan terhadap
penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 79. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator perasaan mempengaruhi sangat
kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.89. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator perasaan, maka akan diikuti kenaikan variabel sikap
pelanggan. 26. Indikator keberadaan SMS Banking dapat menjelaskan variabel sikap
pelanggan terhadap penggunaan teknologi SMS Banking sebesar 72. Selain itu dari hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keberadaan
SMS Banking mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0.85. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keberadaan SMS
Banking, maka akan diikuti kenaikan variabel sikap pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisa data yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa solusi terhadap fenomena yang berkaitan dengan hal di atas, terutama untuk SMS
Banking. Komponen ekspektasi nilai pelanggan terhadap teknologi SMS Banking
berpatokan pada tiga hal, masing-masing yaitu kemudahan dalam penggunaan, kinerja dan keceriaan dari teknologi tersebut. Komponen kemudahan penggunaan
dari SMS Banking didapatkan dari evaluasi terhadap penggunaannya di berbagai tempat sehingga nasabah dapat melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun.
Oleh sebab itu sistem perbankan harus aktif selama 24 jam non stop. Sedangkan untuk komponen kinerja didapatkan dari hasil evaluasi nasabah terhadap
keakuratan transaksi yang tidak akan menghasilkan error dalam bertransaksi yang diharapkan nasabah dari SMS Banking. Sementara itu untuk komponen keceriaan
didapatkan dari hasil evaluasi nasabah terhadap kesenangan yaitu harapan nasabah terhadap SMS Banking yang akan menyenangkan pelanggan dalam pemakaiannya.
Hal ini juga didukung ketika nasabah melakukan transaksi perbankan tidak terlalu lama menunggu balasan atau jawaban bahwasanya transaksi perbankan yang
dilakukan telah berhasil. Selain itu dari karakteristik konsumen, rasa percaya diri seseorang
berpengaruh secara signifikan pada hubungan positif antara komponen ekspektasi nilai berupa kemudahan penggunaan SMS Banking dengan minat pelanggan
terhadap teknologi. Pelanggan yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi cenderung tidak terlalu memfokuskan pada kemudahan penggunaan SMS
Banking sehingga hubungan antara ekspektasi nilai berupa kemudahan
Universitas Sumatera Utara
penggunaan SMS Banking dengan sikap terhadap teknologi tersebut terkurangi atau terlemahkan karena mereka merasa mampu untuk menggunakan teknologi
termutakhir sekalipun Sedangkan pelanggan dengan rasa percaya diri yang rendah cenderung sangat mengharapkan kemudahan penggunaan dari SMS Banking
untuk membentuk minat mereka terhadap teknologi tersebut. Jadi dapat diambil solusi bahwasanya pihak perbankan harus memperhatikan kemudahan
penggunaan dalam penggunaan SMS Banking dalam hal langkah-langkah instruksi atau perintah-perintah sederhana yang dilakukan ketika mengirim SMS
agar tidak menyulitkan dan membingungkan nasabah. Sikap seseorang untuk menggunakan suatu produk atau objek langsung
dipengaruhi oleh minat seseorang terhadap objek tersebut. Terlihat bahwa bagaimana mengubah sikap seseorang terhadap suatu objek hanya bisa berubah
apabila minatnya terhadap objek tersebut dirubah terlebih dahulu. Sikap seseorang terhadap suatu objek cenderung konsisten dan tahan lama namun dapat dirubah.
Faktor situasi yang dialami seseorang juga berpengaruh pada hubungan antara komponen ekspektasi nilai pelanggan terhadap teknologi SMS Banking
dengan sikap pelanggan terhadap teknologi tersebut. Faktor situasional yang berhubungan dengan lamanya waktu menunggu memainkan peranan penting
dalam hubungan tersebut. Efek dari waktu menunggu, delay dalam artian susah mendapatkan jaringan akan menimbulkan suatu emosi dan kegelisahan pada diri
mereka. Untuk itu pihak perbankan harus memperhatikan waktu delay atau waktu mendownload yang terlalu lama ketika melakukan transaksi dengan mendesain
Universitas Sumatera Utara
suatu sistem yang dapat memproses transaksi perbankan via SMS dengan lebih cepat dan akurat.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan