Kebutuhan Uap air Steam Kebutuhan Bahan Kimia Kebutuhan Listrik Kebutuhan Bahan Bakar

BAB VII UTILITAS

Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya proses produksi dalam sebuah pabrik. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi pabrik tersebut. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Gas Hidrogen dari proses Gasifikasi Cangkang Kelapa Sawit CKS adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan uap air steam 2. Kebutuhan air 3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik 6. Unit pengolahan limbah

7.1 Kebutuhan Uap air Steam

Uap steam yang dihasilkan oleh extraction steam turbine M-601 digunakan untuk reaksi proses gasifikasi Low pressure steam dan steam reformer Intermediate Pressure Steam pada pabrik pembuatan Gas Hidrogen dari proses Gasifikasi Cangkang Kelapa Sawit CKS yang dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini. Tabel 7.1 Kebutuhan Uap Steam Pabrik No. Nama Alat Kode alat Jumlah Steam kgjam 1 Reaktor Gasifier R-201 29216 2 Reaktor Steam Reformer R-401 49463,125 3 Blowdown air buangan 70741,805 Total 149.420,930 Tambahan untuk faktor keamanan dan faktor kebocoran diambil sebesar 20 . Perry, et al., 2007 Jadi total steam yang dibutuhkan, W s : W s = 1,2 × 149.420,930 kgjam = 179.305,897 kgjam Universitas Sumatera Utara

7.2 Kebutuhan Air

7.2.1 Kebutuhan air proses

Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan air umpan ketel uap, air pendingin, maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik pembuatan Gas Hidrogen dari proses Gasifikasi CKS adalah sebagai berikut: Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin Pabrik No. Nama Alat Kode alat Air Pendingin kgjam 1 Quench Water Recirculation Cooler H-301 844,553 2 Water-cooled Aftercooler H-303 9406,604 3 PSA Water-cooled Precooler H-409 22642,069 4 Hydrogen Compressor Water-cooler Aftercooler H-502 2819,475 Total 35712,702 Faktor kemanan = 20 Total Kebutuhan air pendingin, W c = 1,2 × 35712,70227 = 42855,243 kgjam Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara pendingin air. Dengan menganggap terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi, maka air tambahan yang diperlukan adalah jumlah air yang hilang karena penguapan, drift loss, dan blowdown Perry, 2007. Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan : W e = 0,00085 W c T 2 – T 1 Perry, et al, 2007 dimana : W c = jumlah air pendingin yang diperlukan = 42855,243 kgjam T 1 = temperatur air pendingin masuk = 32,222 °C = 90 °F T 2 = temperatur air pendingin keluar = 43,333 °C = 110°F W e = 0,0085 × 42855,243 × 110 – 90 = 7285,391 kgjam Air yang hilang karena drift loss sekitar 0,1 ~ 0,2 dari air pendingin yang masuk ke menara air Perry, 2008. Ditetapkan drift loss 0,2 , maka : W d = 0,002 × W c = 0,002 × 42855,243 = 8571,049 kgjam Air yang hilang karena blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air pendingin, sekitar 3 ~ 5 siklus Perry, 2008. Ditetapkan 5 siklus, maka : 1 S W W e b − = Perry, et al, 2007 Universitas Sumatera Utara W b = 1 5 7285,391 − = 1821,348 kgjam Sehingga make-up air pendingin yang diperlukan, W m : W m = W e + W d + W b = 7285,391 + 8571,049 + 1821,348 = 17.677,778 kgjam

7.2.2 Kebutuhan air lainnya

a. Kebutuhan air domestik Kebutuhan air domestik untuk tiap orangshift adalah 40–100 ltrhari Metcalf, 1991. Diambil 80 literhari = 3,33 literjam ρ air pada 30 o C = 995,68 kgm 3 ; Jumlah karyawan = 250 orang Maka total air domestik = 2,5 literjam × 250 = 487,5 ltrjam × 0,99568 kgliter = 829,733 kgjam b. Kebutuhan air laboratorium Kebutuhan air untuk laboratorium adalah 1000 – 1800 ltrhari Metcalf dan Eddy, 1991, Maka diambil 1500 ltrhari = 62,230 kgjam. c. Kebutuhan air kantin dan tempat ibadah Kebutuhan air untuk kantin dan rumah ibadah adalah 40 – 120 literhari Metcalf dan Eddy, 1991, Maka diambil 120 literhari = 5 literjam ρ air pada 30 o C= 995,68 kgm 3 ; Pengunjung rata – rata = 200 orang. Maka total kebutuhan airnya = 5 × 200 = 1000 ltrjam × 0,99568 kgliter = 995,68 kgjam d. Kebutuhan air poliklinik Kebutuhan air untuk poliklinik adalah 400 – 600 ltrhari. Metcalf dan Eddy, 1991, Maka diambil 600 ltrhari = 24,892 kgjam Universitas Sumatera Utara Tabel 7.3 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan Tempat Jumlah kgjam Domestik 829,733 Laboratorium 62,230 Kantin dan tempat ibadah 995,680 Poliklinik 24,8920 Total 1912,535 Total air untuk berbagai kebutuhan domestik, W d = 1.912,535 kgjam Sehingga total kebutuhan air adalah : Total kebutuhan air = Total steam W s + Make-up air pendingin W m + Total air untuk berbagai kebutuhan domestik W d = 179.305,116 + 17.677,788 + 1.912,535 Total kebutuhan air = 198.964,752 kgjam Sumber air untuk pabrik pembuatan gas Hidrogen dari proses gasifikasi Cangkang Kelapa Sawit ini adalah dari Sungai Rokan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dimana sungai Rokan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 80 m 3 detik dan pada musim hujan 120 m 3 detik. Adapun kualitas air Sungai Rokan, Riau dapat dilihat pada tabel 7.4 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 7.4 Kualitas Air Sungai Rokan, Riau No Analisa Satuan Metode Hasil I. FISIKA 1. Bau SMWW-206 Tidak berbau 2. Kekeruhan NTU SMWW-214 A 115,16 3. Rasa SMWW-211 Tidak berasa 4. Warna TCU SMWW-204 150 5. Suhu C SMWW-212 25 6. TDS mgl APHA-208 C 186

II. KIMIA

1. Total kesadahan dalam CaCO 3 mgl SMWW-309 B 130 2. Chloride mgl ASTM D-512 1,3 3. NH 3 -N mgl APHA-418 AB Nil 4. Zat organik dalam KMnO 4 COD mgl SMCA C-48 65 5. SO 4 - mgl ASTM D-516 0,0025 6. Sulfida mgl APHA-428 D 0,00012 7. Cr +2 mgl APHA-117 A Nil 8. NO 3 - mgl ASTM D-3867 0,0031 9. NO 2 mgl ASTM D-3867 - 10. Chlorine mgl CCAM-M2 Nil 11. pH mgl ASTM D-1293 6,6 12. Fe 2+ mgl AAS 10 13. Mn 2+ mgl AAS 0,016 14. Zn 2+ mgl AAS 0,0012 15. Pb 2+ mgl AAS Nil 16. Ca 2+ mgl AAS 63 17. Mg 2+ mgl AAS 87 18. CO 2 bebas mgl ASTM D-513 E 132 19. Cu 2+ AAS 0,0032 Analisa tidak bisa dilakukan, alat dan bahan kimia tidak tersedia Sumber : Laboratorium PERTAMINA UP II DUMAI, 2009 Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air water intake yang juga merupakan tempat Universitas Sumatera Utara pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Screening 2. Sedimentasi 3. Klarifikasi 4. Filtrasi 5. Demineralisasi 6. Deaerasi

7.2.3 Screening

Penyaringan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening, partikel- partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya Degremont, 1991.

7.2.4 Sedimentasi

Setelah air disaring pada Screening, di dalam air tersebut masih terdapat partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk menghilangkan padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padatan.

7.2.5 Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan koagulan yaitu larutan alum Al 2 SO 4 3 dan larutan abu Na 2 CO 3 . Larutan Al 2 SO 4 3 berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na 2 CO 3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended Solid SS dan koloid Degremont, 1991. Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalen. Reaksi hidrolisis akan terjadi menurut reaksi : Universitas Sumatera Utara M 3+ + 3H 2 O ↔ MOH 3 ↓ + 3 H Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya flok- flok flokulasi. Dua jenis reaksi yang akan terjadi adalah Degremont, 1991 : Al 2 SO 4 3 + 6 Na 2 CO 3 + 6 H 2 O ↔ 2 AlOH 3 ↓ + 12 Na + + 6 HCO 3 - + 3 SO 4 3- 2 Al 2 SO 4 3 + 6 Na 2 CO 3 + 6 H 2 O ↔ 4 AlOH 3 ↓ + 12 Na + + 6 CO 2 + 6 SO 4 3- Reaksi koagulasi yang terjadi : Al 2 SO 4 3 + 3H 2 O + 3 Na 2 CO 3 → 2 AlOH 3 + 3 Na 2 SO 4 + 3 CO 2 Selain penetralan pH, soda abu juga digunakan untuk menyingkirkan kesadahan permanen menurut proses soda dingin menurut reaksi Degremont, 1991 : CaSO 4 + Na 2 CO 3 → Na 2 SO 4 + CaCO 3 ↓ CaCl 4 + Na 2 CO 3 → 2 NaCl + CaCO 3 ↓ Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok- flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah overflow yang selanjutnya akan masuk ke penyaring pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian larutan alum untuk kekeruhan sebesar 146 NTU adalah 25 ppm Quipro, 2008 terhadap jumlah air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 : 0,54 Crities, 2004. Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan: Total kebutuhan air = 198.895,439 kgjam Pemakaian larutan alum = 19,719 ppm Pemakaian larutan soda abu = 0,54 × 19,719 = 10,648 ppm Larutan alum yang dibutuhkan = 19,719.10 -6 × 198.895,439 = 3,922 kgjam Larutan abu soda yang dibutuhkan = 10,648.10 -6 × 198.895,439 = 2,117 kgjam

7.2.6 Filtrasi

Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Penyaring pasir sand filter yang digunakan terdiri dari 3 lapisan, yaitu: a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau green sand b. Lapisan II terdiri dari antrasit Universitas Sumatera Utara c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil gravel Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari sand filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, tempat ibadah, dan poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, CaClO 2 . Perhitungan kaporit yang diperlukan: Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 198.895,439 kgjam Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 Kebutuhan klorin = 2 ppm Gordon, 1968 Total kebutuhan kaporit = 2 ×10 -6 × 198.895,4390,7 = 0,568 kgjam

7.2.7 Demineralisasi

Air umpan ketel uap dan air pendingin pada reaktor harus murni dan bebas dari garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat demineralisasi dibagi atas:

7.2.7.1 Penukar Kation Cation Exchanger

Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek IRR–122 Lorch, 1981. Reaksi yang terjadi: 2H + R + Ca 2+ → Ca 2+ R + 2H + 2H + R + Mg 2+ → Mg 2+ R + 2H + 2H + R + Mn 2+ → Mn 2+ R + 2H + Untuk regenerasi dipakai H 2 SO 4 dengan reaksi: Ca 2+ R + H 2 SO 4 → CaSO 4 + 2H + R Universitas Sumatera Utara Mg 2+ R + H 2 SO 4 → MgSO 4 + 2H + R Mn 2+ R + H 2 SO 4 → MnSO 4 + 2H + R Perhitungan Kesadahan Kation Air Sungai Rokan mengandung kation Fe 2+ , Mn 2+ , Zn 2+ , Pb 2+ , Ca 2+ , Mg 2+ dan Cu 2+ masing-masing 10 mgL, 0,016 mgL, 0,0012 mgL, 63 mgL, 87 mgL, 132 mgL, dan 0,0032 mgL Tabel 7.4. Total kesadahan kation = 10 + 0,016 + 0,0012 + 63 + 87 + 132 + 0,0032 mgL = 160,020 mgL = 0,160020 gL Jumlah air yang diolah = 196.982,904 kgjam = 3 3 Lm 1000 kgm 995,5 kgjam 4 196.982,90 × = 197.873,334 Ljam Kesadahan air = 0,16002 grL×197.873,334 Ljam×24 jamhari×10 -3 kggr = 759,930 kghari Ukuran Cation Exchanger Jumlah air yang diolah = 196.982,904 kgjam = 871,210 galmenit Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh : - Diameter penukar kation = 11 ft – 0 in = 3,353 m 3 - Luas penampang penukar kation = 95 ft 2 = 8,826 m 2 - Jumlah penukar kation = 2 unit Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air = 759,930 kghari Dari Tabel 12.5, Nalco, 1988, diperoleh : - Kapasitas resin = 20 kgrft 3 - Kebutuhan regenerant = 6 lb H 2 SO 4 ft 3 resin Kebutuhan resin = 3 kgft 20 kghari 759,930 = 37,997 ft 3 hari Volume minimum resin pada 30 in = 240 ft 3 Tabel 12.4, Nalco, 1988 Tinggi resin yang dibutuhkan per alat penukar kation = 95 240 = 2,526 ft Universitas Sumatera Utara Waktu regenerasi = kghari 759,930 kgft 20 ft 240 3 3 × = 6,316 hari Kebutuhan regenerant H 2 SO 4 = 759,930 kgrhari × 3 3 kgrft 20 lbft 6 = 227,979 lbhari = 4,309 kgjam

7.2.7.2 Penukar Anion Anion Exchanger

Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat di dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410 Lorch,1981. Reaksi yang terjadi : 2ROH + SO 4 2- → R 2 SO 4 + 2 OH - ROH + Cl - → RCl + OH - Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi : R 2 SO 4 + 2 NaOH → Na 2 SO 4 + 2 ROH RCl + NaOH → NaCl + ROH Perhitungan Kesadahan Anion Air Sungai Rokan, mengandung Anion : CO 3 2- , SO 4 2- , Sulfida, NO 3 2- , masing-masing 130 mgL, 0,0025 mgL, 0,00012 mgL, 0,0031 mgL Tabel 7.4. Total kesadahan anion = 130 + 0,0025 + 0,00012 + 0,0031 mgL = 130,006 mgL = 0,130 grL Jumlah air yang diolah = 196.982,904 kgjam = 3 3 Lm 1000 kgm 995,5 kgjam 4 196.982,90 × = 197.873,334 Ljam Kesadahan air = 0,130 grL × 197.873,334 Ljam × 24 jamhari × 10 -3 kggr = 617,392 kghari Ukuran Anion Exchanger Jumlah air yang diolah = 197.873,334 Ljam Dari Tabel 12.4 , The Nalco Water Handbook, diperoleh: - Diameter penukar anion = 11 ft – 0 in - Luas penampang penukar anion = 95,000 ft 2 - Jumlah penukar anion = 1 unit Universitas Sumatera Utara Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air = 617,392 kghari Dari Tabel 12.7, The Nalco Water Handbook, diperoleh : - Kapasitas resin = 12 kgrft 3 - Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOHft 3 resin Jadi, kebutuhan resin = 3 kgrft 12 kghari 617,392 = 51,449 ft 3 hari Volume minimum resin pada 30 in = 240 ft 3 Tabel 12.4, Nalco, 1988 Tinggi resin yang dibutuhkan per alat penukar kation = 95 240 = 2,526 ft Waktu regenerasi = kghari 617,392 kgft 12 ft 240 3 3 × = 4,665 hari Kebutuhan regenerant NaOH = 617,392 kgrhari × 3 3 kgrft 12 lbft 5 = 257,247 lbhari = 4,862 kgjam

7.2.8 Deaerator

Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion ion exchanger dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas-gas yang terlarut dalam air, seperti O 2 dan CO 2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan panas yang terdapat pada kondensat steam yang kembali ke dalam deaerator.

7.3 Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia untuk utilitas pada pabrik pembuatan gas Hidrogen adalah sebagai berikut: 1. Al 2 SO 4 3 = 3,922 kgjam 2. Na 2 CO 3 = 2,118 kgjam 3. Kaporit = 0,568 kgjam 4. H 2 SO 4 = 4,309 kgjam Universitas Sumatera Utara 5. NaOH = 4,862 kgjam

7.4 Kebutuhan Listrik

Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut: 1. Unit Proses danUtilitas Proses Daya hp Utilitas Daya hp Air Limbah Daya hp C-101 8 C-701 1 Bak Aerasi 12 C-102 14 M-701 5 PL-01 0,25 C-103 2 P-701 14 PL-02 0,25 K-201 2.665,179 P-702 15 PL-03 0,25 H-302 2,336 P-703 0,25 K-301 15.569,963 P-704 0,25 P-301 2 P-705 9 P-302 2 P-706 10 H-408 1,013 P-707 3 K-401 89,271 P-708 14,5 H-501 0,138 P-709 0,25 K-501 303,968 P-710 0,25 P-711 9 P-712 0,25 P-713 17,5 P-714 3 T-701 0,2 T-702 0,25 T-703 0,25 T-706 0,25 T-707 0,5 Sub Total 18.635,867 Sub Total 103,700 Sub Total 12,750 Total 18.752,317 2. Ruang kontrol dan laboratorium = 60 hp 3. Penerangan dan kantor = 60 hp 4. Bengkel = 80 hp Kebutuhan listrik = 18.952,317 hp × 0,7456999 kWhp = 14.132,741 kW Safety factor = 20 Total Kebutuhan listrik = 18.952,317 hp × 1,2 = 22.742,781 hp = 16.959,289 kW

7.5 Kebutuhan Bahan Bakar

Universitas Sumatera Utara Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap dan pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar karena minyak solar efisien dan mempunyai nilai bakar yang tinggi serta bahan baku yang tidak terkonversi. Keperluan bahan bakar Steam reformer Kebutuhan bahan bakar unit steam reformer adalah diperoleh dari PSA-OFFGAS dan make-up Gas alam. Dari perhitungan neraca massa pada Bab III diperoleh: Jumlah PSA-OFFGAS = 37.164,247 kgjam Jumlah make-up Gas alam = 571,596 kgjam + Total kebutuhan bahan bakar = 37.735,842 kgjam Keperluan Bahan Bakar Traktor M-101 Kebutuhan bahan bakar solar untuk 2 traktor = 69,2 lbjam = 31,389 kgjam Spath, 2005 Densitas bahan bakar solar = 0,89 kgL Kebutuhan solar = 31,389 kgjam 0,89 kgL = 35,268 Ljam Universitas Sumatera Utara

7.6 Unit Pengolahan Limbah

Dokumen yang terkait

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Dimetil Eter Dari Syngas Hasil Gasifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun

56 164 239

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Organik Dari Bahan Baku Limbah Cair Tahu Dengan Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

32 127 271

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metanol Dengan Proses Gasifikasi Batubara Dengan Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

93 307 350

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Hidrogen Dengan Bahan Baku Cangkang Kelapa Sawit Melalui Proses Gasifikasi Dengan Kapasitas Produksi 46.000 Ton/Tahun

12 132 954

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Hidrogen Dari Gas Alam (Natural Gas) Melalui Proses Steam Reforming/Cracking Dengan Kapasitas Produksi 1200 Ton/Tahun

64 215 470

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Linear Low Density Polyethylene (Lldpe) Dengan Bahan Baku Ethylene Dengan Kapasitas Produksi 175.000 Ton/Tahun

48 160 177

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan N-Butiraldehid Dari Propilen Dan Gas Sintesis Dengan Katalis Rhodium Melalui Proses Oxo-Reaction Dengan Kapasitas Produksi 21.000 Ton/Tahun

12 73 458

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan N-Butiraldehid Dari Propilen Dan Gas Sintesis Dengan Katalis Rhodium Melalui Proses Oxo-Reaction Dengan Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

13 120 473

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat Dengan Kapasitas Produksi 12.000 Ton/Tahun

33 122 482

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

3 6 258