4.4.1 Temperatur
Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa nilai faktor fisik kimia perairan pada kedua stasiun pengamatan tidak jauh berbeda. Temperatur di perairan Pulau Rubiah
khususnya di Bagian Timur pada stasiun I 30 C, pada stasiun II 29
C . Hal ini menunjukkan bahwa temperatur perairan pulau Rubiah masih dalam kisaran normal
untuk perairan daerah Tropis. Menurut Dahuri et. al 2004, pada perairan tropis, temperatur permukaan laut umumnya 27-29
C dan pada perairan dangkal dapat mencapai 34
C. Nontji 1993 juga menyatakan bahwa temperatur di permukaan perairan nusantara umumnya berkisar antara 28-31
C, itu sebabnya terumbu karang dapat hidup dengan baik. Pada perairan yang vegetasi laut dan terumbu karangnya
masih dalam keadaan baik banyak ditemukan ikan karang khususnya kelompok herbivora.
4.4.2 Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya pada stasiun I sebesar 5 m, pada stasiun II sebesar 4 m. Perairan pada setiap stasiun pengamatan tergolong perairan yang cukup jernih dan
merupakan perairan dangkal. Hal ini terlihat dari kedalaman perairan yang berkisar antara 3-8 m serta tingkat kecerahan yang cukup baik yang ditunjukkan dengan
penetrasi cahaya matahari yang mencapai dasar perairan. Menurut Nybakken 1988, terumbu karang tumbuh pada kedalaman kurang dari 25 m, pada kedalaman lebih dari
25 meter, cahaya sedikit yang sampai, sehingga akan mempengaruhi fotosintesis. Tumbuhan yang ada diperairan juga sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
proses fotosintesis, baik terumbu karang, alga maupun vegetasi laut lainnya dapat berfotosintesis bila cahaya matahari masih diterima, dengan demikian ikan karang
juga dapat hidup dengan baik jika habitat bagus dan ketersediaan makanannya banyak.
4.4.3 Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya pada stasiun I sebesar 1230 candela, stasiun II sebesar 949 candela. Nybakken 1988, menyatakan bahwa cahaya adalah salah satu faktor yang
paling penting yang membatasi terumbu karang, cahaya yang cukup harus tersedia
Universitas Sumatera Utara
agar fotosintesis oleh zooxantella dalam jaringan karang dapat terlaksana. Tanpa cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan bersama dengan itu
kemampuan karang untuk menghasilkan kalsium karbonat dan membentuk terumbu akan berkurang pula. Titik kompensasi untuk karang nampaknya merupakan
kedalaman di mana intensitas cahaya berkurang sampai 15-20 persen dari intensitas permukaan.
4.4.4 pH