Kepadatan Relatif KR Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’ Indeks Equitabilitas E Analisis Korelasi Klasifikasi Dan Jenis-jenis Ikan

Tabel 3.1 Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan No Parameter Fisik-Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1 Temperatur Air Termometer Air Raksa C In – situ 2 Penetrasi Cahaya cm Keping Sechii In – situ 3 Intensitas Cahaya candela Lux Meter In – situ 4 pH air - pH Meter In – situ 5 DO Oksigen terlarut mgl Metoda Winkler In - situ 6 Kejenuhan Oksigen Tabel DO In- situ 7 BOD mgl 5 Metode winkler dan inkubasi Laboratorium 9 Salinitas o Refraktometer oo In-situ

3.4. Analisis Data

Data ikan karang yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Wienner, indeks ekuitabilitas, dan analisis korelasi dengan persamaan menurut Michael 1984 dan Krebs 1985 sebagai berikut:

a. Kepadatan Populasi K

K = sampel n pengambila area Luas jenis suatu individu Jumlah

b. Kepadatan Relatif KR

KR = 100 x N ni ∑ dengan: ni = jumlah individu spesies 1 ∑ N = total individu seluruh spesies Universitas Sumatera Utara

c. Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’

H’= - ∑ pi ln pi dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner pi = proporsi spesies ke-i In = logaritma nature pi = Σ niN Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis dengan nilai H’: 0H’2,302 = keanekaragaman rendah 2,302H’6,907 = keanekaragaman sedang H’6,907 = keanekaragaman tinggi

d. Indeks Equitabilitas E

Indeks equitabilitas E = max H H dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner H maks = keanekaragaman spesies maksimum = In S dimana S banyaknya spesies dengan nilai E berkisar antara 0-1

e. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman ikan karang. Analisis korelasi dihitung menggunakan Analisa Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver.13.00. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Klasifikasi Dan Jenis-jenis Ikan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Perairan Bagian Timur Pulau Rubiah, didapatkan 50 jenis ikan, 33 genus dan 14 famili yang termasuk kedalam ordo Perciformes, seperti terlihat pada Tabel 4.1. Klasifikasi dan ciri-ciri umum ikan yang didapat berdasarkan buku Identifikasi Allen et al., 2003. 4.1.1. Acanthurus Bentuk badan Acanthurus leucosternon Gambar 4.1 hampir bulat dengan panjang mencapai 23 cm. Bagian depan badan lebih besar dari bagian belakang. Seluruh tubuhnya disapu warna biru lembut. Bagian depan berwarna biru kehitaman sedangkan disekitar insang berwarna putih. Sirip punggungnya berwarna kuning dan panjang dimulai dari bagian tubuh yang tinggi sampai pangkal ekor. Sirip duburnya juga panjang dan berwarna putih, dan sirip ekor berbentuk sabit. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.1 Acanthurus leucosternon Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Klasifikasi dan Jenis Ikan yang didapat pada Stasiun Penelitian KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES NAMA LOKAL Osteichtyes Perciformes Acanthuridae Acanthurus A. Blochii Botana A. flowleri Botana A.grammoptilus Botana A. leucocheilus Botana A. leucosternon Botana biru A. lineatus Botana kasur Paracanthurus P. hepatus Botana letersix Ctenochaetus C. cyanocheilus Botana Zebrasoma Z. rostratum Botana Z.scopas Burung laut Balistidae Sufflamen Sufflamen sp. - Carangidae Caranx Caranx sp. Selar Gonathanodon Gonathanodon sp. Ikan pidana Chaetodontidae Amphichaetodon Amphichaetodon sp. Kepe-kepe Chaetodon C. decussatus Kepe-kepe C. meyersi Kepe mayeri C. triangulum Kepe-kepe C. trifiascialis Kepe-kepe Chelmon C. rostatus Kepe sumpit Forcifiger F. flavissimus Kepe monyong F. longirostris Kepe-kepe Hemytaurichthys Hemytaurichthys sp. Kepe-kepe Heniochus H. acuminatus Ikan bendera Gobiidae Amblygobius Amblygobius sp. Kapalan Ctenogobios Ctenogobios sp. Gobi Valenciennea Valenciennea sp Bloso Hemiramphidae Hyporhamphus Hyporhampus sp. Julung-julung Labridae Anampses Anampses sp. Bayeman Labropsis Labropsis sp. Keling Thalassoma T. jansenii Keling Zanclus Z .comutus Ikan gayam Malacanthidae Hoplolatilus H. fronticinctus Asoset hijau H cuniculus Asoset abu2 Nemipteridae Scolopsis S. taeniopterus Pasir-pasir Pomacanthidae Pomacanthus P. imperator Enjiel batman Pomacentridae Abudefduf A. notatus Betok Amphiprion A. clarkii Giro pasir A. ephippium Giro totol Chromis C. atripectoralis Jae-jae C. dimidiata Jae-jae Chromis sp Jae-jae Chrysiptera C. springeri Blue steak C. talboti Enjel Dischistodus D. fasciatus Enjel Pomacentrus P. spilotoceps Enjel Scaridae Scarus S. altipinnis Kakatua S. niger Kakatua Serranidae Pseudanthias Pseudanthias sp. Rembo P. squamipinnis Rembo Siganidae Siganus S. vulpinus Beronang Universitas Sumatera Utara 4.1.2. Paracanthurus Ikan Paracanthurus hepatus Gambar 4.2 ini dikenal sebagai raja kelompok ikan surgeon dan tergolong herbivora. Bentuk badannya bulat telur oval dan berwarna biru tua dengan sebuah gambar hitam horizontal. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna biru dengan tepian berwarna gelap. Ujung sirip ekor mempunyai 1 jari-jari keras yang mencuat kedepan berwarna kuning dengan berwarna gelap diatas dan dibawah. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.3 Ctenochaetus Tubuh Ctenochaetus cyanocheilus Gambar 4.3 berwarna kuning keemasan, mata berwarna coklat, moncong runcing, ekor berbentuk seperti sabit. Hidup soliter, mendapat makanan dari tumbuhan yang melekat pada terumbu karang, masih ditemukan hingga kedalaman 25 meter. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Universitas Sumatera Utara 4.1.4. Zebrasoma Ikan Zebrasoma rostatum Gambar 4.4 ini mempunyai badan yang tinggi dengan panjang mencapai 20 cm. Warna badan kuning kecoklatan disertai dengan bintik putih dipangkal ekor. Sirip dubur dan sirip ekornya berwarna hitam sedangkan sirip perut, sirip dada, dan sirip punggung berwarna lebih terang. Habitat ikan ini dipuncak karang yang landai dengan penetrasi cahaya yang cukup. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.5 Sufflamen Ukuran tubuh Sufflamen sp. Gambar 4.5 mencapai 30 cm, bagian kepala berwarna abu-abu bagian badan berwarna kuning keemasan, sedangkan ekor berwarna putih. Ditemukan pada terumbu karang dan hidup soliter. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.5 Sufflamen sp. Gambar 4.4 Zebrasoma rostatum Universitas Sumatera Utara 4.1.6. Caranx Ukuran tubuh Caranx sp. Gambar 4.6 mencapai 50 cm, tubuh berwarna hijau bercampur biru, terdapat garis hitam. Masih ditemukan pada terumbu karang yang kedalamannya mencapai hingga 30 meter. Hidup soliter. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.7. Gonathonodon Gonathonodon sp. ini Gambar 4.7, mempunyai bentuk badan fusiform dan pipih kesamping. Panjangnya mencapai 35 cm. Badan berwarna kuning perak dan strip vertikal dengan satu pembatas di antara strip. Strip-strip ini akan membundar ketika ikan dewasa. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.6 Caranx sp. Gambar 4.7 Gonathonodon sp. Universitas Sumatera Utara 4.1.8 Amphichaetodon Ikan Amphichaetodon sp. Gambar 4.8, pada pengamatan langsung didapatkan ciri-ciri dari ikan ini berukuran kecil, gerakannya cepat. Bentuk badan bulat dan agak pipih. Kepala kecil dengan moncong yang menonjol dan memanjang. Bentuk badan gempal dengan kombinasi warna hitam dan kuning, Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.9 Chaetodon Panjang badan Chaetodon decussatus Gambar 4.9 dapat mencapai 20 cm. Di bagian kepala terdapat tiga belang yang melintang. Garis rusuknya tidak mencapai ekor. Barisan sisik yang melintang di bagian atas miring ke atas sementara di bagian bawah miring ke bawah dan bertemu di pertengahan tinggi badan membentuk sudut yang mengarah ke depan. Baris sisik yang membujur di bagian atas mendatar, sedangkan di bagian bawah belakang membengkok ke atas. Sirip ekor membundar. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.8 Amphichaetodon sp. Gambar 4.9 Chaetodon decussatus Universitas Sumatera Utara 4.1.10 Chelmon Pada pengamatan langsung didapatkan ciri-ciri dari ikan Chelmon rostatus Gambar 4.10: Panjang badan mencapai 20 cm, bentuk badan agak bulat memanjang ke depan seperti cerobong. Pada sirip punggung terdapat titik hitam, sementara di pangkal sirip ekor terdapat belang berwarna hitam, sirip ekor membundar dan transparan. Ikan ini ditemukan pada kedalaman 10 m. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.11 Forcipiger Panjang badan Forcipiger flavissimus Gambar 4.11 mencapai 26 cm. di bagian kepala terdapat 2 bidang warna, yaitu coklat kehitam-hitaman dan putih. Ujung mulut memanjang ke depan seperti cerobong. Sirip dada panjang berbentuk seperti arit. Pada sirip dubur terdapat titik hitam. Sirip ekor membundar dan transparan. Habitatnya di pinggiran pantai karang yang dangkal sampai dalam. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.11 Forcipiger flavissimus Gambar 4.10 Chelmon rostatus Universitas Sumatera Utara 4.1.12. Hemytaurichthys Badan Hemytaurichthys sp. Gambar 4.12 pipih dan terbagi dalam 3 bidang warna. Panjang badannya dapat mencapai 20 cm. Jari-jari keras ke-5 sirip punggung sampai moncong berwarna hitam. Jari-jari keras ke-5 sampai ke-9 sirip punggung berwarna putih, sedangkan jari-jari keras ke-10 sirip punggung sampai pangkal sirip ekor berwarna kuning. Sirip ekor berbentuk bundar atau membundar, berwarna putih dengan ujung yang transparan. Hidup di dasar, tengah dan bawah permukaan air dengan penetrasi cahaya yang cukup. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.13 Heniochus Panjang badan Heniochus acuminatus Gambar 4.13 mencapai 20 cm, berwarna putih mutiara dengan belang hitam pada moncong dan mata. Pada tiga jari- jari keras pertama sirip punggung terdapat garis melintang. Garis tersebut melewati dasar sirip dada, daerah diantara sirip dubur dan sirip perut kemudian kebagian perut dan bagian depan sirip dubur. Pada jari-jari keras ke-5 sampai ke-7 sampai setengah sirip dubur dan bagian belakang sirip punggung juga ada garis melintang. Sirip dada dan sirip punggungnya berjari-jari lemah. Tepi sirip ekor lurus dan berwarna kuning. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.12. Hemytaurichthys sp. Gambar 4.13 Heniochus acuminatus Universitas Sumatera Utara 4.1.14. Amblygobius Panjang badan Amblygobius sp. Gambar 4.14 mencapai 10 cm. Badan dan kepalanya berbentuk pipih. Pada interorbital dan daerah di belakang mata terdapat 2 lubang terbuka. Sisik sikloid terdapat di belakang mata dan bagian atas operkulum. Pipinya tidak bersisik. Badan bagian atas berwarna kehijauan, dan bagian bawah berwarna putih kekuning-kuningan. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.15 Ctenogobios Ukuran tubuh Ctenogobios sp. Gambar 4.15 kecil yaitu 6 cm. Badan dan kepala berbentuk pipih. Pada umumnya berwarna abu-abu dengan bintik-bintik coklat diseluruh tubuh. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.16 Valenciennea Gambar 4.14 Amblygobius sp. Gambar 4.15 Ctenogobios sp. Universitas Sumatera Utara Badan Valenciennea sp. Gambar 4.16 memanjang sampai 18 cm. Warna badan perak termasuk semua siripnya. Kepala berwarna kuning, bentuknya membundar dan tumpul. Garis rusuknya lengkap. Mulai dari pipi sampai dasar sirip dada bagian atas terdapat garis membujur berwarna biru bertepi hitam. Dibawah garis membujur tersebut terdapat beberapa bintik dan garis melintang miring. Bentuk sirip ekornya membundar. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.17 Hiporhampus Pada pengamatan langsung didapatkan ciri-ciri: Bentuk tubuh Hiporhampus sp. Gambar 4.17 memanjang, moncong panjang dan runcing.. Rahang memanjang seperti pedang, ekor bercabang menjadi dua, hidup dekat permukaan, pinggir laut hingga menuju terumbu karang. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.18 Anampses Gambar 4.17 Hiporhampus sp. Gambar 4.16 Valenciennea sp. Universitas Sumatera Utara Pada pengamatan dilapangan ditemukan ciri-ciri : panjang badan Anampses sp. Gambar 4.18 mencapai 22 cm, warna dasar hijau gelap, dengan bintik-bintik atau garis pendek kuning dibagian kepala. Ikan ini sering ditemukan pada kedalaman 6 meter. Ikan ini suka menggigit. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.19 Labropsis Pengamatan dilapangan didapat ciri-ciri: bentuk tubuh pipih, dan diseluruh tubuh dipenuhi bintik-bintik berwarna kuning. Mata berwarna coklat, bagian kepala berwarna biru, begitu juga dengan ekor berwarna biru tetapi ditemukan garis berwarna putih. Hidup soliter, dijumpai pada daerah terumbu karang hingga kedalaman lebih dari 8 meter Gambar 4.19. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.20 Thallosoma Gambar 4.18 Anampses sp. Gambar 4.19. Labropsis sp. Universitas Sumatera Utara Panjang ikan keling ini Gambar 4.20 mencapai 15 cm. Badannya berwarna hitam dengan campuran kuning, mata dan mulut juga berwarna kuning. Sirip dada mempunyai 2 jari-jari keras dan 13 jari-jari lemah. Habitatnya pada perairan karang Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.21 Zanclus Ikan yang sering disebut dengan ikan gayam ini Gambar 4.21, pada duri pertama sirip punggungnya amat panjang, mulutnya tampak runcing, dengan bentuk yang monyong panjang kedepan. warna dasar putih kuning ditimpa garis hitam yang lebar. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.22 Hoplolatilus Gambar 4.20 Thalassoma jansenii Gambar 4.21 Zanclus comutus Universitas Sumatera Utara Pada pengamatan langsung didapat ciri-ciri Hoplolatilus cuniculus Gambar 4.22 yaitu badan bagian atas berwarna kuning sedangkan bagian bawah berwarna keputih-putihan. Semua siripnya berwarna transparan. Sirip ekornya tegak. Habitat diperairan karang. Foto ikan karang diperoleh dari buku Allen et al.,2003 yang telah diidentifikasi berdasarkan warna dan ciri-ciri morfologi yang paling mencolok pada ikan karang yang digambar dengan menggunakan alat tulis air pada waktu pengamatan dilapangan. Sumber: Allen et al.,2003 4.1.23 Scolopsis Panjang badan Scolopsis taeniopterus Gambar 4.23 mencapai 20 cm. Seluruh badan berwarna putih, ada garis hitam lateral dibagian tengah tubuhnya, mata berwarna coklat. Hidup pada perairan karang dan hidup soliter. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.24 Pomachantus Gambar 4.22 Hoplolatilus cuniculus Gambar 4.23 Scolopsis taeniopterus Universitas Sumatera Utara Badan Pomachantus imperator Gambar 4.24 berwarna kuning emas dengan garis-garis biru. Ikan ini mempunyai topeng dimata yang tidak ditemukan pada ikan lain. Panjang ikan ini dapat mencapai 38 cm. Ciri khas ikan ini adalah kemampuannya menghasilkan bunyi ceklikan semacam isyarat yang terdengar nyaring dibawah permukaan air. Di badannya terdapat 15-25 garis membujur yang agak miring. Bentuk sirip ekor bundar atau membundar. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.25 Abudefduf Bentuk badan Abudefduf notatus Gambar 4.25 oval dengan dua kombinasi warna, yaitu warna hitam dan hijau. Panjang badannya mencapai 10 cm. Tulang dimuka dan di bawah mata tidak berduri panjang tetapi bergigi pendek. Dibadannya terdapat 3 belang melintang di bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Moncong dan badan bagian bawah berwarna hijau. Sirip dada, sirip perut, dan sirip dubur berwarna hijau sedangkan sirip punggung berwarna kuning. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.24 Pomachantus imperator Gambar 4.25 Abudefduf notatus Universitas Sumatera Utara 4.1.26 Amhiprion Bentuk badan agak bulat dengan dua kombinasi warna, yaitu warna hitam dan kuning. Panjang badannya mencapai 15 cm. Dibadannya terdapat 3 belang melintang di bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Moncong dan badan bagian bawah berwarna orange atau kuning kemerahan. Sirip dada, sirip perut, dan sirip dubur berwarna orange sedangkan sirip punggung berwarna hitam. Tepi sirip ekor berlekuk Gambar 4.26. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 4.1.27 Chromis Ikan Chromis actipectoralis Gambar 4.27 berwarna hijau seluruh tubuhnya, dengan panjang mencapai 10 cm. Ikan ini tidak memeiliki tutup insang yang bergerigi. Sirip ekornya bercagak. Ikan ini senang bergerombol. Genus ini mengkomsumsi hewan golongan invertebrada, algae, dan zooplankton. Habitatnya di pantai karang. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.27 Chromis actipectoralis Gambar 4.26 Amhiprion clarkii Universitas Sumatera Utara 4.1.28 Chrisiptera Badan ikan Chrisiptera spingeri Gambar 4.28 berwarna biru dengan panjang mencapai 10 cm. Tepi sirip ekor berlekuk. Ikan ini banyak ditemukan pada kedalaman 7 m. Habitatnya di pantai karang pada kedalaman air dengan penetrasi cahaya yang cukup. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.28 Chrisiptera spingeri 4.1.29 Dischistodus Mempunyai dua kombinasi warna, yaitu warna hitam dan kuning. Panjang badannya mencapai 10 cm.. Dibadannya terdapat 3 belang melintang di bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Moncong dan badan bagian bawah berwarna kuning. Sirip dada, sirip perut, dan sirip dubur berwarna kuning sedangkan sirip punggung berwarna hitam Gambar 4.29. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.29 Dischistodus fasciatus Universitas Sumatera Utara 4.1.30 Pomacentrus Ikan Pomacentrus spilotoceps Gambar 4.30 ini berukuran kecil gerakannya Sangat cepat. Bentuk badannya bulat, panjang dan memipih. Mulut berukuran kecil. Pipi dan operkulumnya bersisik. Ekor berlekuk. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.30 Pomacentrus spilotoceps 4.1.31 Scarus Panjang badan kakatua Gambar 4.31 dapat mencapai 40 cm. Bentuk badannya memanjang dan berwarna merah gelap sampai kecoklatan, keunguan, bahkan hampir hitam. Ikan ini mempunyai sirip punggung dengan 9 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah dengan ujung berwarna biru. Tepi sirip ekornya tegak dengan ujung berwarna biru yang terus berkembang sejalan dengan bertambahnya umur. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.31 Scarus altipinnis Universitas Sumatera Utara 4.1.32 Pseudanthias Ikan kecil Pseudanthias sp. Gambar 4.32 merupakan ikan perenang cepat, tubuhnya hanya terdiri dari satu warna saja yaitu orange, dengan mata berwarna ungu. Ikan ini banyak dijumpai pada terumbu karang, ikan ini hidup berkelompok. Sumber: Pengamatan Langsung Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.32 Pseudanthias sp 4.1.33 Siganus Pada pengamatan langsung didapatkan ciri-ciri Siganus vulpinus Gambar 4.33 ini yaitu dengan bentuk badannya yang khas, berbentuk bulat, panjang dan pipih. Bentuk kepala seperti kelinci dengan mulut yang kecil. Badan tidak bersisik. Ikan ini mengkomsumsi vegetasi laut. Sumber: Allen et al.,2003 Gambar 4.33 Siganus vulpinus

4.2 Nilai Kepadatan Individu indm